Author POV
Line
GabhyCntk: Woi?
VergioNathan: Ahh, gue pikir Velove, ternyata elo!
GabhyCntk: Kenapa Velove emang?
VergioNathan: Gak bales" chat gue.
GabhyCntk: Terus lo diem aja?
VergioNathan: Lahh, terus gimana?
GabhyCntk: Minta maaf kek.
VergioNathan: Ehm, tapi gue gak tau salah gue apa!😑
GabhyCntk: Gue saranin lo ketemuan secepatnya sama Velove.
VergioNathan: OTW😉
GabhyCntk: Ya nggak ni malem juga, nihh udah jam 1 malem Nathan, lo mau jadi jurik di rumah Velove.
VergioNathan: Tadi lo yang nyuruh gue cepetan.
GabhyCntk: Ia pergi aja lo, biar di kira mau nyolong di rumah Velove.
VergioNathan: Enak aja lo.
GabhyCntk:😆😆😆😁
VergioNathan: Tidur sana!
GabhyCntk: 😛😋
---
Pagi hari yang cerah, sinar matahari mulai memasuki kamar Velove, alarm bergerak segera membangunkan Velove. Yah itulah Dewi ibunda Velove."Vel, bangun udah jam 6, siap-siap gihh" ucap Dewi membangunkan anaknya.
"Ehmm, iya mama sayang" ucap Velove.
"Mama tinggal yahh, jangan tidur lagi" ucap Dewi lalu berjalan pergi.
Velove melihat hpnya sekilas, biasanya Nathan mengucapkan selamat pagi padanya, tapi kali ini tidak, Velove pun segera bangun dan bersiap-siap ke sekolah.
Tok, tok, tok
"Kak" panggil Velove seraya mengetuk pintu kamar Kakaknya."Iya, bentar Vel" teriak Ryan.
"Gue dibawah yaahh" teriak Velove balik.
"Pagi mah, pah" ucap Velove.
"Pagi Vel, sarapan gih" ucap Dewi.
"Tapi bukan buatan mama kan?" tanya Velove.
"Ehh, kamu, ini buatan bibi kamu, hmm" ucap Dewi.
"Ughh, jelek wajah nya kek gitu mah" ucap Velove.
"Huahahahahaha" tawa Endrico.
"Pagi mams, paps, Vels, biks" ucap Ryan.
"Apaan, lo kata Bi Reni biksu" ucap Velove.
Ryan pun langsung mendapat tatapan sinis dari Bi Reni. Memang Bi Reni sudah dianggap sebagai keluarga oleh Velove dan keluarga nya, karena sudah hampir 15 tahun bi Reni menjadi pembantu rumah tangga keluarga Velove. Dan semenjak kecil Ryan dan Velove di asuh oleh Bi Reni karena kesibukan kedua orang tua mereka.
"Easy Bi, jangan natap gitu, aku yang malu" ucap Ryan.
"Jitak aja tu Bi" ucap Velove.
"Enak ae lo, main nyuruh jitak" bales Ryan. "Yaudah yuk jalan, nanti telat" ucap Ryan lagi.
"Ayuuuuukkkkkk" ucap Velove menarik panjang.
*
"Gimana ama Nathan nya?" tanya Ryan sambil mengendarai motor nya."Hmm" Velove hanya berdehem.
"Kenapa hmm doa---" ucap Ryan terhenti saat melihat Nathan di pinggir jalan. "Itu Nathan bukan?" ucap Ryan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Подростковая литература"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"