Author POV
"Hai sayang" ucap Ryan ke hpnya.
"Astaga, astaga, kakak gue gila, ngomong sama hp" ucap Velove dalam hati yang sedang mengintip kakaknya dari kejauhan.
"Kamu udah makan belom?" tanya Ryan kepada seseorang yang sedang video call denganya.
"Ohh, anak pinter, kirain belom" ucap Ryan setelah mendengar jawaban orang misterius tersebut.
Tidit, tidit, tidit tidit tidit.
"Ohh, anak pinter, udah boong" ucap Velove memergoki kakaknya dari belakang."Ngapain kamu disini! Keluar" bentak Ryan.
Velove yang menyadari kakak nya marah besar, langsung pura-pura bego.
"Siapa sih kak yang tadi?" ucap Velove berpura-pura merampas hp Ryan."Astaga, dia gak liat" batin Ryan.
"Oh, yang tadi temen smp kakak dulu" jawab Ryan menutupi kenyataan.
"Owhh, iyaiya" ucap Velove sok ngerti.
"Kak?" panggil Velove."Hmm" Ryan berdehem.
"Kakak kan udah janji sama aku, gak akan nutupin rahasia apapun, harus selalu terbuka dengan aku" ucap Velove.
"Emang kakak nutupin rahasia apa?" tanya Ryan pura-pura tak tau.
"Kakak nggak usah bohong" ucap Velove.
"Iya, beneran deh Vel" ucap Ryan kekeh.
"Gabhy" ucap Velove yang berhasil membuat kakaknya mematung. Satu kata yang membuat jantung kakak nya drop.
Ryan lalu menunduk malu dan berkata
"Kamu udah tau" ucap Ryan."Lah aku dibelakang kakak dari tadi" ucap Velove.
"Kamu kok bohong sama kakak, pura-pura nggak tau?" tanya Ryan.
"Maaf yahh kak, tadi kakak bentak aku, jadi aku ngalihin topik" ucap Velove.
"Maaf juga yah, kakak bentak kamu" ucap Ryan.
"Iya... Aku maafin. Tapi kenapa kakak gak jujur aja sama aku?" tanya Velove.
"Takut kamu gak setuju" ucap Ryan.
"Dari mana kakak tau aku gak setuju?" tanya Velove lagi.
"Hmmmppp" Ryan lalu menunduk malu di depan adiknya.
"Kakak utang cerita sama aku" ucap Velove.
"Iyaiya, jadi kakak sama Gabhy jadian dari minggu yang lalu, tapi deketnya udah lama, sering ngechat, video call, dan bahkan pernah jalan berdua" ucap Ryan.
"Untuk apa aku gak setuju, kalo itu buat kakak aku bahagia" ucap Velove memegang tangan kakaknya.
"Aku akan jadi yang terdepan untuk dukung hubungan kakak sama Gabhy, seperti kakak dukung hubungan aku sama Nathan" ucap Velove lagi.
"Makasih yahh, kamu udah jadi yang terbaik buat kakak" ucap Ryan.
"Yaudah sekarang kakak jangan backstreet lagi" ucap Velove.
"Siap deh adek kecil" ucap Ryan.
"Sekarang mimpi aku udah tercapai, kakak juga punya mimpi yang sama dengan aku" ucap Velove.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen Fiction"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"