Dream17

1.3K 59 17
                                    

Nathan POV

"Sejak pulang dari rumah Velove, aku masih bingung dengan tingkah lakunya tadi yang sangat dingin padaku"

"Ada apa dengan Velove. Gak seperti biasanya dia begitu, kayaknya ada yang aneh. Tapi apa yahh, setau gue, gue gak bikin salah apapun"

"Mungkin karena rencana jalan kemarin batal, makanya Velove marah"

"Gara-gara si cabe itu gue gak jadi jalan sama Velove, argghh dasar pengganggu"

---
Velove POV

"Kenapa si Nat, lo gak jelasin aja ke gue yang sebenarnya, apa bener lo ada hubungan lain sama Putri, gue pikir itu hanya kerjaan Putri, tapi ternyata lo sendiri gak bisa jelasin itu ke gue"

"Vel" suara kak Ryan mengetuk pintu.

"Hmm"

"Boleh masuk?" tanyak kak Ryan.

"Bentar" ucapku lalu berjalan menuju pintu kamar.

"Masuk" ucapku setelah membuka pintu.

"Makasih" ucap kak Ryan.

"Lo kenapa abis nangis yahh?" tanya kak Ryan penasaran.

"Apa gue harus cerita sama kak Ryan, apa kak Ryan harus tau masalah ku sama Nathan" batinku.

"Kok bengong, Vel?" ucap Kak Ryan.

"Ehh, iya" ucapku yang sadar dari lamunanku

"Gue tau lo lagi ada masalah, cerita ama gue" ucap kak Ryan.

"Kakak mau temenin aku" tanyaku pada kakak ku.

"Apa sih yang enggak buat adek yang jahil ini" ucap Kakak ku.

"Ceritain semuanya, siapa tau kakak bisa bantu" ucap kak Ryan.

"Kemarin gue rencana nya mau jalan sama Nathan, gue tunggu udah sekitar dua jam lebih, tapi Nathan tak datang menjemput ku, terus ada seseorang yang ngirim gue foto, foto Nathan bersama cewek lain, awalnya gue gak pikirin foto itu, tapi pagi ini gue dapet foto yang sama di sekolah, foto Nathan sedang berduaan sama cewek yang sama dengan kemarin" ucapku yang bersandar di bahu kak Ryan.

"Masalahnya?" tanya kak Ryan.

"Masalahnya Nathan bohong sama gue, saat gue nanya kenapa kemarin batal jalan, dia bilang tante nya telfon suruh jemput ke rumah sakit, makanya gak jadi jemput gue" ucapku lagi.

"Lo ragu kalo Nathan punya hubungan lain?" tanya kak Ryan.

"Hmm"

"Gini deh, lo coba nanya-nanya ke dia dulu, siapa tahu salah paham doang, tapi kalo emang dia gak bisa jelasin apa-apa, yahh..." ucap kak Ryan mengganti ucapan nya.

"Yahh apa?" tanya ku.

"Yahh, tinggalin aja tu anak" ucap kak Ryan.

"Tapi susah, gue udah terlanjur cinta sama dia" ucapku.

"Hftt, susah juga sih" ucap kak Ryan.

"Yaudah, lo boleh sedih, tapi jangan sampe gak masuk sekolah lagi" ucap kak Ryan lalu mengusap kepalaku.

"Oke siap deh pak boss" ucapku.

"Ehh kok pergi" ucapku yang melihat kak Ryan berjalan pergi.

"Kenapa?" tanya kak Ryan.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang