Author POV
Sabtu pagi merupakan hari libur bagi seluruh siswa.
Tit, tit.
Bunyi notifikasi hp Velove.
LINE
VergioNathan: Woi?
Velove langsung membalas pesan Nathan.
Vadeline: Napa?
VergioNathan: Lagi sibuk gak? Jalan yuk?
Vadeline: Kemana?
VergioNathan: Jam 2 gue jemput, buruan siap". Yang cantik yahh dandannya.
Vadeline: Kalo gue gak mau?
VergioNathan: Tetep gue jemput!
VergioNathan: Kok gak dibales?
VergioNathan: Hoi...
Sedari tadi Velove siap" dengan hati yang kegirangan.
---
VergioNathan: Velo, gue udah di bawah!!!
"Hah, apa ni anak udah di bawah aja" teriak Velove membaca pesan Nathan.
Velove memperhatikan penampilannya Kaos Putih tulisan "hiphop", celana jeans pendek, sneakers putih.
"Bentar-bentar. Oh yahh. Lip balm nya belom" ucap Velove tanpa dia sadari ada orang yang memperhatikannya.
"Udah selesai aja. Cepet banget. Ehh kayaknya gak mandi!!" ucap Nathan orang yang memperhatikan nya itu.
Velove kaget mendengar dan langsung menoleh ke sumber suara.
"Apa kata elo?!gak mandi?" ucap Velove menatap marah wajah cowok itu.
"Seriusan nih cowok ganteng banget" ucap Velove dalam hati.
Memang penampilan Nathan saat itu mulai dari Kaos putih, jaket kulit hitam, jeans, dan sepatu slip on milik Nathan itu membuat Velove terpesona.
"Mau berangkat apa nikmatin kegantengan gue?" ucap Nathan tertawa geli.
"Hah? Apa? Ganteng? Dari semua sisi lo tu gak ada bagusnya tau gak, pake muji diri sendiri lagi!!" ucap Velove mengejek.
"Gue suka!" ucap Nathan mengerjai Velove.
Deg. 1..2..3..
"Apa?apa katanya? Apa maksudnya dia suka sama gue? Apa dia mau nembak gue?! waduhh gue belom siap lagi" batin Velove bertanya-tanya
"Gue pengen banget ungkapin semuanya sekarang. Tapi gimana apa lo mau sama gue?" batin Nathan.
"Jangan Ge-er maksud gue, gue suka penampilan lo!!" jelas Nathan memecah keheningan mereka berdua.
"Ahh, ngarep banget gue. Toh dia cuma suka penampilan gue" batin Velove.
"Idihh. Gue ge-er sama lo yang gak ada bentuknya sama sekali!!" Ejek Velove. "Mau di sini terus sampe subuh?" tanya Velove.
"Yaudah. Yuk pamit dulu sama mama papa. Ehh maksud gue calon mama papa" ucap Nathan membuat Velove berharap lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen Fiction"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"
