Author POV
Bip, bip, bip.
Terdengar suara alarm di kamar Velove yang berarti waktu sudah menunjukan Pukul enam Pagi. Karena Velove selalu mengatur alarmnya untuk membangunkan nya pada jam tersebut. Setelah meregangkan ototnya sebentar Velove bangun menuju kamar mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah karena ini merupakan hari senin. Setelah selesai mandi dan ganti pakaian seragam Velove menyempatkan diri untuk melihat Hpnya sebentar.Drrrttt. Drtttt.
Bunyi getaran notifikasi dari hp Velove.Line
VergioNathan: Pagi mba cantik, mau pesan ojek online?
Velove terkekeh geli membaca pesan yang dikirimkan Nathan padanya. Velove pun membalas nya pesan tersebut.
Vadeline: Iya mas, tapi gak mau yang kek kemaren.
VergioNathan: Kenapa emang mbanya?
Vadeline: Iya, sukanya sama mas yang wajahnya gak terlalu ganteng itu loh yang bawa motor merah.
VergioNathan: Owhh. Jadi gak mau dijemput mas ganteng kemaren. Maunya yang gak ganteng?
Vadeline: Ia, soalnya mas ganteng kemaren udah bikin aku gagal fokus ehh.
VergioNathan: Ohww. Udah pinter gombal yahh mba nya. Yaudah sana mba nya siap-siap. Keburu mas ojeknya dateng.
Vadeline: Iya deh mas.
Velove berpindah roomchat dari Nathan ke Gabhy. Karna hanya Gabhy sahabat yang gak ember dan bisa jadi tempat curhat nya diantara ketiga teman ceweknya.
Vadeline: Gab?
GabhyCntk: Iya, napa Vel?
Vadeline: Elo tau gak akhir" ini gue deket sama Nathan.
GabhyCntk: Iya gue tau, lo aja barengan terus sama dia, sampe di antar jemput sama dia. Benerkan?
Vadeline: Iya bener. Dia kek ngasih" kode gitu ke gue.
GabhyCntk: Berarti kayaknya bentar lagi dia nembak lo.
Vadeline: Maybe. Ehh tapi lo tau gak, ada pengganggu kedekatan gue sama Nathan.
GabhyCntk: Siapa?
Vadeline: Nanti deh gue ceritain semuanya di sekolah. Mau siap" dulu nih. Entar gue di hukum Bu Hana yang mulutnya kek ember bocor itu karena telat.
GabhyCntk: Iya deh. Siap" gih nanti lo telat, gue udah di jalan. Bye muach muachh.
---
Tok, tok, tok.
Dibukalah pintu rumah Velove."Pagi tante" ucap Nathan memberi salam.
"Pagi. Ehh Nathan masuk gih, kayaknya Velove masih siap-siap" ucap Dewi mempersilakan Nathan masuk.
"Iya, makasih tante" ucap Nathan berjalan masuk ke dalam rumah.
Setelah sekitar 10 menit turunlah Velove dari kamarnya menuju lantai satu.
"Ehh Nat, udah lama?" ucap Velove sambil mengambil dua roti isi dan memberi satu roti isi tersebut ke Nathan sementara satunya di makan olehnya.
"Makasih" ucap Nathan menerima roti isi tersebut. "Enggak kok" ucap Nathan lagi menjawab pertanyaan Velove tadi.
"Yaudah yuk berangkat kita masih punya waktu dua puluh menit" ucap Nathan melihat jam tangan nya.
"Yaudah yuk, ma pa Velove pamit" kata Velove mencium tangan kedua orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen Fiction"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"