Part 9

3.7K 117 2
                                    

Pagi ini udara cukup cerah. Seperti biasa Alena diantar Pak Wardiman ke sekolah. Alena yang baru sampai pun langsung berjalan menuju kelasnya.
" Al..." tiba2 seseorang memanggil Alena dari belakang. Alena pun menoleh.
" Kak Dion? " kata Alena saat mengetahui siapa yang memanggilnya. Ternyata dia adalah Dion.
" Hai, pagiii..." sapa Dion sambil berlari mendekat ke arah Alena.
" Pagi." Balas Alena sambil tersenyum. Mungkin senyum termanis yang dilihat Dion pagi ini.
" Kok kamu cerah banget kayaknya pagi ini? Lagi seneng ya? " tanya Dion saat melihat senyum lebar terpampang di wajah cantik Alena.
" Hahaha... Enggak ah. Pagi2 harus semangat donk biar pelajarannya masuk ke otak. Hehehe..." jawab Alena ngasal.
" Hehehe... Al, ntar sore ada acara gak? " tanya Dion mengganti topik pembicaraan.
" Hmmm... Kayaknya sih enggak. Kenapa, Kak? " kata Alena balik bertanya.
" Kita nonton yuk. Ada film bagus di bioskop, Wonder Woman. Udah nonton belum? "
" Belum sih..."
" Yaudah kita nonton bareng aja. Gimana? "
" Hmmm..." Alena tampak berpikir beberapa detik.
" Kok mikirnya lama? " tanya Dion yang sudah tidak sabar mendengar jawaban Alena.
" Ntar dikabarin deh, Kak. Soalnya aku belum izin sama Mama."
" Oh gitu. Yaudah ntar kabarin aja ya. Masukin nomor hp kamu donk." Kata Dion sambil menyerahkan hpnya pada Alena. Alena pun menerimanya dan memasukan nomer ponselnya.
" Udah. Ntar aku sms ya." Kata Alena sambil menyerahkan kembali hp Dion.
" Oke. Aku tunggu. Kalo gitu aku luan ya. Daaa..."
" Daaa..."
Dion pun pergi meninggalkan Alena berlari menuju kelasnya. Alena melanjutkan langkahnya.
" Tiiiittttt........" tiba2 suara klakson motor mengagetkan Alena dari belakang.
" Aaaa...." teriak Alena kaget. Dia pun menoleh ke belakang.
" Mexi?? Iihhhh....." umpat Alena kesal sambil memukul kap depan motor Mexi.
" Makanya kalo jalan tuh jangan di tengah, orang jadi gak bisa lewat." Kata Mexi mencari alasan.
" Perasaan ini jalan masih lebar deh. Dasar lo nya aja yang ribet." Balas Alena sambil menunjuk jalan di sampingnya.
" Lo yang jangan jalan di tengah." Lanjut Mexi tak mau kalah.
" Auk ah. Terserah lo deh." Kata Alena sambil berlalu pergi meminggalkan Mexi. Sementaraa itu Mexi melanjutkan jalannya menuju ke parkiran motor. Di parkiran motor, Sean, Gio dan Dafa sudah menunggu kedatangan Mexi.
" Weeiisss... Apa kabar, Bro? " tanya Sean sambil melemparkan tost ke Mexi.
" Kayak udah lama gak ketemu aja." Jawab Mexi sambil melepas helm nya, lalu meletakkannya di atas motor.
" Kan terakhir gue tau lo lagi sakit. Makanya ini gue tanya apa kabar." Balas Sean membela diri.
" Alhamdulillah baik." Kata Mexi singkat.
" Sekolah sepi gak ada lo." Kali ini Gio yang angkat bicara.
" Gi, please deh jangan kelihatan banget kalo lo gak bisa hidup tanpa gue." Kata Mexi bercanda.
" Anjiirrr...Omongan lo..."
" Kenapa? " sahut Dafa cepat.
" BENER BANGET! Hahaha....."
" Hahahahaha......" begitulah akhirnya ketiga cowok itu tertawa lepas.
Bel berdering memaksa mereka harus mengakhiri percakapan itu. Mereka pun berjalan menuju kelas mereka.

***

Pelajaran pagi ini berlangsung seperti biasa. Semua murid mengikuti dengan serius, kecuali Mexi cs yang terbiasa dengan sikap santai. Santai entah karena mereka mengerti pelajarannya atau justru karena tidak mengerti sama sekali. Itu beda tipis sih. Bel istirahat yang paling ditunggu2 akhirnya bunyi juga. Semua murid berhamburan keluar kelas dan langsung menuju tempat idaman masing2. Ada yang ke toilet, kantin, perpustakaan atau taman yang nyaman buat duduk-duduk cantik. Mexi cs langsung menuju kantin karena perut mereka sudah keroncongan. Saat memasuki kantin, suasana saat itu sangat ramai. Semua meja penuh kecuali satu meja di sudut kantin. Meja itu memang meja Mexi cs. Tidak akan ada yang berani menyentuhnya. Mexi cs pun berjalan ke meja mereka. Kemudian memesan makanan seperti biasa. Tiba-tiba pandangan Mexi tertuju pada Alena yang duduk di meja seberang mejanya. Alena tampak akrab ngobrol dan tertawa dengan Dion. Di sebelah Alena juga ada seorang cewek, dia adalah Jeje. Alena tampak tertawa bahagia saat Dion mengeluarkan lelucon. Dia tampak lebih cantik saat tertawa seperti itu. Tapi entah kenapa Mexi tak suka dengan pemandangan itu. Mexi langsung mengambil hp di saku celananya. Kemudian mengetik sesuatu.

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang