" Kita kesana yuk." Ajak Mexi sambil menunjuk lapangan camping. Alena mengangguk setuju. Mexi meraih tangan Alena erat, seolah ingin mengatakan tidak akan ada yg bisa merebut Alena darinya.
" Eee, Mex..."
" Gak boleh gandengan lagi? Ini kan camping, Al, bukan sekolah. Jadi gak papa donk? " kata Mexi membela diri. Alena terdiam mendengarnya, satu sisi ada benernya juga. Akhirnya Alena mengalah, dia membiarkan Mexi menggenggam tangannya. Kemudian mereka pun berjalan menuju lapangan camp. Saat tiba di lapangan, Dion, Bian dan Amora yg juga berada disana melihat kedatangan Mexi yang menggenggam tangan Alena. Tentu saja ini membuat mereka cemburu. Namun, Mexi tak peduli. Dia tak melepaskan tangan Alena. Jeje yg melihatnya pun tersenyum senang, kemudian menghampiri mereka.
" Ciyeee... Udah baikan nih ceritanya?" Ledek Jeje jahil.
" Emang siapa yg berantem? " tanya Alena bingung.
" Enggak... Soalnya tadi ada yang..."
" Eeee Je... Mendingan lo cari Gio deh sana." Kata Mexi memotong kalimat Jeje.
" Ih, ngapain gue nyari dia? "
" Gio? " tanya Alena bingung sambil melihat Mexi.
" Iya... Jeje sama Gio mulai baper-baperan..." ledek Mexi sambil tersenyum jahil.
" Beneran, Je? " tanya Alena ikutan kepo.
" Ih... Apaan sih, Al? Lo percaya banget sama omongan Mexi." Kata Jeje kesal karena Alena juga meledeknya.
" Ya percayalah... Orang gue pacarnya." Kata Mexi dengan pedenya. Alena hanya tersenyum mendengarnya.
" Udah gak usah gengsi. Kalo lo mau, gue bisa kok ngurusin lo sama Gio." Kata Mexi menawarkan.
" Iihhh... Ogah! " tolak Jeje mentah2.
" Mex, lo gimana sih? Dimana2 cowok yg gerak luan, bukan cewek. Lo suruh tuh si Gio deketin temen gue kalo emang dia demen." Omel Alena pada Mexi.
" Iya, tapi kan harus tau dulu Jeje nya mau gak? Ntar temen gue udah maju, eh Jeje nya nolak. Kan gue yg malu." Kata Mexi memastikan.
" Hmmm... Iya juga ya. Gimana, Je, lo mau gak? Daripada lo jomblo terus." Kata Alena pada Jeje.
" Ih... Lo berdua apaan sih? Kompakan lagi ngejodohin gue sama Gio. Gue sama Gio itu gak ada hubungan apa-apa. Kemarin dia cuma nolongin gue yg mau jatuh, udah itu doank."
" Iya, tapi kalo ada apa-apa kan lebih seru..." kata Mexi lagi lagi meledek Jeje.
" Seru pala lo peyang? " omel Jeje kesal, lalu pergi meninggalkan Alena dan Mexi yg tertawa melihat kekesalan Jeje.
" Hahaha... Dasar itu anak malu-malu kucing." Kata Mexi sambil melihat kepergian Jeje.
" Hahaha... Iya. Eh, tapi emang beneran Jeje sama Gio? " tanya Alena masih penasaran.
" Hmmm... Gak tau. Yang gue tahu, gue beneran sama lo..." Kata Mexi sambil memajukan wajahnya ke arah Alena. Alena mendadak gerogi dibuatnya.
" Beneran apa? " tanya Alena tak berani menatap wajah Mexi.
" Beneran cinta! " jawab Mexi sambil tersenyum manis. Senyuman yg membuat siapa pun yg melihatnya akan berteriak. Alena menatap mata Mexi dengan tajam. Dia tak menyangka Mexi akan mengatakan itu. Mereka saling menatap untuk beberapa detik. Mexi masih dengan senyum manisnya, sementara Alena dengan wajah bengongnya.
" Ih... Apaan sih? " kata Alena tersadar lalu mendorong tubuh Mexi. Alena pun berjalan meninggalkan Mexi.
" Al, pelan-pelan jalannya. Kaki lo masih sakit." Teriak Mexi sambil tersenyum dan mengejar Alena.***
Malam harinya...
Suasana makan malam di camp sangat meriah. Malam ini adalah malam terakhir sebelum besok pagi mereka akan pulang. Alena dan Jeje menyantap makanan sambil bercerita, sesekali mereka tertawa kecil. Tiba-tiba Mexi datang menghampiri mereka, kemudian dia mengambil sendok ditangan Alena. Dia memakan makanan di piring Alena tanpa berkata apa-apa.
" Mexi? " tanya Alena kaget. Mexi menoleh sambil tersenyum, mulutnya sudah terisi makanan.
" Eh, Mex, makanan lo mana? Kok ngambil punya Alena sih? " tanya Jeje yg juga kaget melihatnya.
" Lebih enak makan dari punya pacar." Jawab Mexi santai. Alena menoleh ke arah Jeje bengong.
" Ih, dasar lo sok imut." Kata Jeje geli.
" Biarin. Yg jomblo dilarang iri! " ledek Mexi sambil tersenyum.
" Hmmppffhhhh..." Alena juga menahan senyum mendengarnya.
" Ih... Nyebelin! " balas Jeje bete. Alena dan Mexi hanya tersenyum melihatnya. Kemudian Mexi menyendok lagi makanan Alena. Alena hanya bengong sambil memegang piring di tangannya.
" Mex, lo laper? Kenapa gak makan dari tadi? " tanya Alena bingung.
" Gak ah, gue maunya sepiring berdua sama lo." Jawab Mexi mulai menggombal. Alena langsung geleng2 kepala mendengarnya.
" Potongin ayamnya donk." Kata Mexi sambil menunjuk ayam goreng di piring Alena.
" Ambil aja tuh."
" Gak bisa pake sendok, pake tangan lo donk."
" Haahhh... Lo ini manja banget sih."
" Hehehe... Biarin. Sama pacar sendiri kok." Jawab Mexi sambil cengengesan. Alena pun merobek daging ayam di piringnya lalu menyuapi Mexi.
" Hmmm... Enak." Kata Mexi sambil tersenyum. Sementara itu, Amora yg melihat kemesraan Mexi dan Alena dari kejauhan langsung terbakar cemburu. Dia iri melihat keromantisan mereka. Dia ingin Mexi makan berdua bersamanya, bukan dengan Alena. Akhirnya Amora bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka.
" Hai..." sapa Amora pada Alena, Mexi dan Jeje. Raut wajah Alena dan jeje langsung berubah melihat kedatangan Amora. Alena langsung mengentikan suapan ayamnya ke mulut Mexi. Sementara Mexi yg melihat Alena berhenti dengan spontan menyambar ayam di tangan Alena sampai Alena kaget dibuatnya.
" Hai." Balas Mexi dengan mulut penuh makanan.
" Wah... Lagi seru banget nih kayaknya." Kata Amora sambil duduk di samping Mexi.
" Iya, aku lagi disuapin sama Alena." Jawab Mexi sambil tersenyum pada Amora.
" Oh ya? Aku juga punya makanan nih. Kamu mau aku suapin juga, Mex?" Tanya Amora sambil menunjuk piring ditangannya. Senyum di wajah Mexi langsung hilang, dia melirik Alena cemas. Sementara Alena hanya diam dan kembali memakan makanannya.
" Eee enggak usah, Ra... Aku bagi dua aja sama Alena." Kata Mexi menolak tawaran Amora.
" Ih... Gak papa, Mex. Makananku sama makanan Alena sama kok. Nih aku suapin yaaa..." kata Amora sambil melayangkan sendok ke mulut Mexi.
" Aaakkkk..." kata Amora menyuruh Mexi membuka mulut. Walau pun ragu, Mexi membuka mulutnya. Dia benar2 tidak enak pada Alena, tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan Alena.
" Al... Gak papa kan kalo nyuapin Mexi? " tanya Amora pada Alena. Alena yg lagi makan langsung kaget mendengar Amora bertanya padanya.
" Oh... Gak papa." Jawab Alena sambil tersenyum yang dipaksakan.
" Eeuummm... Gue kesana dulu ya. Mau ngambil minum." Kata Alena sambil bangkit dari duduknya.
" Gue ikut, Al." Sahut Jeje sambil berlari mengejar Alena. Sementara Mexi hanya menatap kepergian Alena dengan perasaan tidak enak.
" Mex... Lagi ya..." kata Amora membuyarkan lamunan Mexi. Mexi menerima suapan dari Amora karena tidak enak untuk menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
RomanceKetika Alena & Mexi tak percaya yg namanya cinta krn keduanya pernah diselingkuhin pacar masing2, tiba-tiba mereka dipertemukan & saling jatuh cinta. Bersamaan dengan itu ada Amora yang hadir di tengah keduanya. Bukan hanya Amora, masa lalu Alena pu...