Sore ini Mexi sudah berjanji akan berkumpul dengan ketiga sahabatnya di mall tempat mereka biasa nongkrong. Mexi berjalan menuju kafe langganan mereka. Ternyata ketiga sahabatnya sudah ada disana.
" Telat 30 menit, 12 detik..." kata Sean saat melihat kedatangan Mexi.
" Ah lebay lo." Balas Mexi cuek sambil duduk di samping Sean.
" Lo ngitung waktu banget kayak orang bener dah." Ledek Gio pada Sean.
" Ya iyalah. Time is money, bro..."
" Love is money kalo kata Cinta Laura." Sahut Dafa tak mau kalah.
" Buseettt... Sejak kapan lo suka sama Cinta Laura? " tanya Sean bingung.
" Sejak tadi waktu lo ngitungin waktu." Balas Dafa ngasal.
" Hahaha..." Sean dan Gio pun tertawa garing. Mexi hanya geleng2 kepala melihat kelakuan ketiga temannya. Sean dan Gio berhenti tertawa saat melihat Mexi seperti kesal sambil melihat hpnya. Sean pun memberi isyarat pada Gio dan Dafa untuk melihat ke arah Mexi. Mexi menggoyang2kan hpnya seperti menunggu telepon atau balasan chat dari seseorang.
" Lo kenapa, Mex? " tanya Dafa membuka pembicaraan.
" Hm? Oh...Gak papa." Kata Mexi sedikit kaget mendengar pertanyaan Dafa.
" Itu hp kok dipegangin terus dari tadi? Lagi nunggu telpon seseorang? " kali ini Gio yang bertanya.
" Oh... Enggak." Jawab Mexi makin gugup, lalu meletakkan hpnya di atas meja.
" Eh, enaknya kita ngapain ya hari ini? " tanya Mexi mengganti topik pembicaraan. Dia tidak ingin teman2nya terlalu curiga dengan sikapnya hari ini.
" Hmmm... Gimana kalo kita ke club nanti malam? " tanya Sean yang tak ingin memperpanjang urusan Dafa dan Gio yg menginterogasi Mexi.
" Eh iya, ada ulang tahun Sonnya kan malam ini? " tanya Gio mengingatkan. Sonnya adalah teman sekelas mereka. Sonnya adalah cewek paling pintar di kelas. Tak jarang Mexi CS diajarin oleh Sonnya saat mereka tidak mengerti soal pelajaran. Maka dari itu Mexi CS cukup menjalin persahabatan yg baik dengan Sonnya.
" Aduh, gue paling males kalo datang ke acara ulang tahunan gitu." Kata Mexi mengeluh.
" Yaelah, Mex, Sonnya ini... Dia kan baik banget sama kita. Kalo kita gak diajarin sama dia, bisa2 kita gak naik kelas setiap ujian semester." Kata Dafa mengingatkan kebaikan Sonnya.
" Iya. Gue juga ingat dia yang belain kita sama Pak Bondan waktu tuga kelompok kita gak selesai." Lanjut Sean.
" Huffttt..." Mexi menghela nafas panjang. Apa yang dikatakan ketiga temannya ada benarnya juga.
" Ayolah, kita dateng kan rame2." Ajak Gio.
" Ada Cindy gak? " tanya Mexi memastikan.
" Ya adalah, secara Cindy kan temen sekelas kita. Semua teman sekelas kan diundang."
" Adoohhh...Makin malas deh gue."
" Lo kan gabung sama kita, bukan sama Cindy." Lanjut Sean.
Akhirnya demgan perdebatan dan bujukan ketiga temannya, Mexi pun setuju untuk ikut ke ulang tahun Sonnya.
" Eh, gue ke toilet dulu ya." Kata Mexi pada ketiga temannya. Dia pun berjalan menuju toilet yang terletak di sudut kafe. Sebelum masuk ke dalam toilet, Mexi mengambil hpnya.
" Nih anak kemana sih? Kenapa dia gak bales chat gue? " gumam Mexi kesal sambil melihat nama "Alena" di layar hpnya. Rupanya dari tadi Mexi gelisah karena sedang menunggu balasan chat dari Alena. Tapi dia tidak ingin ketiga temannya tau. Lalu Mexi memasukkan hp ke dalam saku celananya dan berjalan masuk ke dalam toilet. Saat keluar dari toilet, mata Mexi tak sengaja melihat seorang cewek dan cowok sedang berjalan di depan kafe tempat dia dan teman2nya nongkrong. Dia seperti mengenal mereka. Kedua orang itu tampak saling bercerita sambil berjalan melewati kafe.
" Alena? " kata Mexi kaget saat dia yakin bahwa itu adalah Alena dan Dion. Mexi langsung menghampiri mereka.
" Alena..." panggil Mexi saat tiba di dekat mereka. Alena dan Dion pun menoleh.
" Mexi? " tanya Alena kaget melihat kedatangan Mexi. Begitu juga dengan Dion.
" Lo berdua ngapain disini? " tanya Mexi to the point.
" Gue yg ngajak Alena jalan. Kenapa? Ada masalah? " tanya Dion sebelum Alena sempat menjawab.
" Oh... Enggak, gak masalah. Gue cuma punya masalah sama dia." Kata Mexi menunjuk Alena.
" Gue? "
" Iya. Kenapa chat gue gak lo balas? Ternyata lo lagi asik berduaan sama dia. Pantes chat gue gak di read." Kata Mexi ngasal.
" Ha? Emang lo ada chat gue? " tanya Alena bingung sambil buru2 mengambil hpnya dari dalam tas.
" Gini ya gaya anak jaman sekarang kalo modus. Awalnya ngajak jalan. Besok2 di tembak biar bisa pacaran." Kata Mexi sambil tersenyum sinis melihat Dion.
" Eh, maksud lo apa? " tanya Dion tersinggung.
" Kenapa? Ada yg salah dengan ucapan gue? " balas Mexi masih dengan nada sinisnya.
Alena kaget melihat chat Mexi yg udah sampai 20 notif. Semua dengan kalimat yg sama menanyakan...
Lo dimana?
Lo dimana?
Lo dimana?
" Sorry, gue baru baca chat lo." Kata Alena merasa bersalah.
" Abis lo keenakan pacaran sih jadi lupa punya hp." Kata Mexi kesal.
" Bukan gitu, Mex, tapi..."
" Ah udahlah. Lo berdua sama aja." Kata Mexi meninggi, lalu pergi meninggalkan Alena dan Dion.
" Dasar lo ya..."
" Eh, udah, Kak, udah... Gak usah diladenin." Kata Alena menahan Dion yang ingin mengejar Mexi.
" Kenapa sih, Al, aku pengen ngasih pelajaran buat tuh anak." Kata Dion emosi.
" Gak disini juga, ini mall, Kak." Kata Alena mengingatkan Dion. Dion pun mereda dan mengontrol emosinya.
" Yaudah kita pergi aja yuk." Ajak Alena setelah Dion agak tenang. Dion pun menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
RomanceKetika Alena & Mexi tak percaya yg namanya cinta krn keduanya pernah diselingkuhin pacar masing2, tiba-tiba mereka dipertemukan & saling jatuh cinta. Bersamaan dengan itu ada Amora yang hadir di tengah keduanya. Bukan hanya Amora, masa lalu Alena pu...