Di perjalanan menuju kelas, Alena tak sengaja bertemu kembali dengan Mexi CS dan Amora. Mexi yg sedang mendorong kursi roda Amora juga kaget saat melihat Alena, terutama mata Alena yg bengkak. Alena langsung buru2 pergi saat berpapasan dengan mereka, dia tidak ingin berlama2 disana. Sementara Mexi hanya menghela nafas panjang. Dia tidak ingin memarahi Alena seperti tadi, tapi dia juga kecewa pada Alena yg sudah bersikap kasar sama Amora. Akhirnya Mexi melanjutkan perjalanan kembali ke kelasnya.
***
Alena duduk di bangkunya saat tiba di kelas. Jeje yg sedang membaca buku kaget dengan kedatangan Alena. Jeje menghentikan kegiatannya dan memperhatikan wajah Alena yg matanya terlihat bengkak.
" Al... Lo kenapa? " tanya Jeje kaget. Alena menggeleng sambil menaha tangis. Jeje semakin penasaran dibuatnya.
" Al, ada apa? Cerita sama gue! " kata Jeje memaksa. Akhirnya Alena menumpahkan kesedihannya dengan memeluk Jeje. Jeje yg kaget dipeluk Alena hanya dapat mengelus pundak sahabatnya itu.
" Gue berantem sama Mexi, Je..." kata Alena sambil terisak.
" Berantem? Kok bisa? " tanya Jeje bingung.
" Tadi di perpus gue ngelihat Amora berdiri sendiri tanpa kursi roda, dia bisa jalan, Je. Gue menghampiri dia dan dia bilang kalo dia pura2 sakit supaya Mexi perhatian samanya. Dia juga ngatain gue cewek bego karena gak bisa jagain cowoknya. Karena kesal, gue gak sengaja nampar dia, Je... Dan Mexi melihat semuanya. Gue udah coba jelasin ke Mexi, tapi dia gak percaya sama gue, terus dia ngebentak gue dan ngusir gue dari perpus..." kata Alena menjelaskan.
" Amora ngelakuin hal selicik itu? " gumam Jeje tak percaya. Alena mengangguk.
" Haahhh... Yaudah lo tenang dulu ya. Gue yakin nanti pasti kebenaran akan terbuka dan Mexi akan sadar kalo apa yg udah dia lakuin ke lo itu salah..." kata Jeje menghibur Alena. Alena hanya diam dan menumpahkan kesedihannya dipelukan Jeje.***
" Mex, lo gak seharusnya ngebentak Alena kayak tadi." Tegur Sean saat mereka sudah di kelas.
" Gue gak suka dengan caranya, Se. Dia nampar Amora." Jawab Mexi membela diri.
" Ya mungkin Alena punya alasan yg kuat makanya ngelakuin hal itu. Kan lo selama ini tahu kalo Alena itu bukan orang yg kasar." Kata Sean membela Alena.
" Bener, Mex. Lo seharusnya dengar penjelasan dari Alena, jangan cuma dari Amora doank." Sahut Gio ikut membela Alena.
" Gue setuju sama lo berdua. Lagian Alena itu kan pacar lo. Harusnya lo lebih percaya sama dia daripada orang lain." Sahut Dafa menambahkan. Mexi terdiam mendengar nasihat dari teman-temannya. Tiba-tiba sebuah perasaan bersalah muncul dihatinya. Dia merasa semua yg dibilang ketiga temannya itu ada benarnya. Namun Mexi mencoba untuk menepisnya karena dia tetap tidak suka dengan perbuatan Alena tadi.***
Saat jam pulang sekolah...
Alena lupa kalau hari ini Pak Wardiman tidak menjemputnya karena Alena mengira dia akan pulang bareng Mexi seperti tadi pagi saat datang ke sekolah. Alena mengutuk dirinya karena lupa menghubungi Pak Wardiman sebelum bel pulang tadi. Saat melewati parkiran motor, Alena tak sengaja melihat Mexi yg sedang memakai jaket. Begitu juga dengan Mexi yg tak sengaja melihat Alena lewat. Mexi langsung menyalakan motornya dan melewati Alena tanpa menegurnya sama sekali. Alena yg melihat kecuekan Mexi itu hanya menghela nafas panjang. Alena kembali berjalan menuju gerbang sekolah untuk mencari kendaraan umum. Tiba-tiba sebuah mobil Jazz putih berhenti didepannya. Kaca mobil itu pun terbuka.
" Kak Dion? " kata Alena saat melihat si pengemudi mobil.
" Al, kamu belum dijemput? " tanya Dion saat melihat Alena belum pulang.
" Hmmm... Supir aku gak bisa jemput, Kak." Jawab Alena menjelaskan.
" Oh yaudah, kamu bareng aku aja yuk. Aku anterin sampe rumah." Kata Dion menawarkan.
" Gak usah, Kak, aku bisa pulang sendiri kok." Tolak Alena cepat.
" Naik apa? Kamu kan tahu di daerah sini angkutan umum jarang lewat. Ntar kamu kelamaan pulang lho." Kata Dion menakut-nakuti. Alena tampam berpikir sejenak. Dia celingak celinguk melihat keadaan sekitar, memang terlihat sepi. Tidak ada tanda-tanda angkutan umum akan lewat.
" Udah, gak usah kelamaan mikir. Yuk? " ajak Dion lagi.
" Euummm... Tapi gak ngerepotin kan? " tanya Alena tak enak.
" Ya enggaklah. Kan aku yg nawarin bukan kamu yg minta." Jawab Dion sambil tertawa kecil.
" Hmmm... Yaudah deh." Jawab Alena akhirnya menerina tawaran Dion. Dion pun tersenyum bahagia karena Alena mau menerima tawarannya. Setelah Alena masuk, Dion langsung mengemudikan mobil menuju rumah Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alena
RomanceKetika Alena & Mexi tak percaya yg namanya cinta krn keduanya pernah diselingkuhin pacar masing2, tiba-tiba mereka dipertemukan & saling jatuh cinta. Bersamaan dengan itu ada Amora yang hadir di tengah keduanya. Bukan hanya Amora, masa lalu Alena pu...