Part 44

3.2K 124 15
                                    

Alena sudah menceritakan semua yang terjadi antara dirinya, Mexi dan Amora kepada keluarganya. Dia juga sudah menceritakan mengapa Mexi meninggalkannya kemarin demi Amora. Walaupun sulit untuk menerima alasan Alena, tapi kedua orangtuanya dan kakaknya, Alfan, mencoba mengerti posisi Mexi yang melakukan itu karena terpaksa. Mereka mau memaafkan Mexi dan kembali mengizinkan Alena menjalin hubungan dengannya. Mexi pun berjanji untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan kedua yang diberikan keluarga Alena dan dia juga tidak akan menyakiti Alena lagi. Malam ini setelah berpamitan dengan keluarga Alena, Mexi membawa Alena pergi ke pesta ulang tahun Rocky, ketua salah satu geng motor di Jakarta. Mexi pergi mengendarai motornya menuju club tempat dia dan sahabat-sahabatnya sering nongkrong dulu, dengan Alena di boncengannya. Alena memegang erat pinggang Mexi karena Mexi mengemudikan motor dengan kecepatan cukup tinggi. Mexi menikmati setiap detik kebersamaannya dengan Alena seperti ini. Dia menurunkan kecepatan motornya, kemudian menggenggam tangan Alena yang berada di pinggangnya dengan satu tangannya. Dia memegangnya erat seolah tidak ingin Alena jauh.
" Kenapa, Mex? " tanya Alena bingung karena tiba-tiba Mexi memegang tangannya.
" Gak papa. Aku cuma pengen pegang tangan kamu doank." Jawab Mexi sambil tersenyum. Alena hanya mengernyitkan dahi mendengarnya. Kemudian Mexi melepaskan genggamannya dan kembali mengemudikan motor dengan kecepatan tinggi. Alena semakin mengeratkan pegangannya saat Mexi menambah kecepatan.

***

Suara musik yang kencang dan lampu yang kerlap kerlip menyambut kedatangan Mexi dan Alena malam itu. Mereka masuk ke dalam club dengan Mexi menarik tangan Alena seolah tidak ingin membiarkannya jauh.
" Weeiittsss... Mexiiiii... Apa kabar lo, Bro? " tanya seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul menghampiri mereka.
" Oiii... Baik, baik..." jawab Mexi santai sambil memberi tost pada lelaki itu.
" Lo udah sehat? Gue denger kemarin katanya lo kecelakaan? " tanya laki2 itu pada Mexi.
" Iya. Alhamdulillah gue udah baikan. Oh iya, Rocky mana? " tanya Mexi mencari sang empunya pesta.
" Tuh disana tuh..." kata laki-laki sambil menunjuk Rocky yang sedang ngobrol dengan teman2nya.
" Yaudah, gue kesana dulu ya."
" Oke, oke. Lanjut, man! "
Mexi kembali berjalan menuju tempat Rocky berada, genggamannya tak lepas dari tangan Alena. Alena hanya pasrah mengikuti langkah Mexi didepannya. Beberapa kali Mexi disapa oleh orang-orang yang berpapasan dengan mereka. Sepertinya Mexi sudah lama menjadi pengunjung setia club ini.
" Rock..." sapa Mexi menepuk bahu Rocky.
" Mexiii??? Wiihhh... Apa kabar lo, Bro? " tanya Rocky kaget sambil memeluk Mexi.
" Baik, baik. Lo gimana? " tanya Mexi balik sambil melepaskan pelukannya.
" Baik juga. Ah... Gue kangen banget sama lo, man. Kita kan udah lama gak balapan motor." Kata Rocky mengingatkan masa-masa dulu mereka sering balapan motor.
" Iya nih, kangen euy." Jawab Mexi menyetujui kalimat Rocky.
" Eh... Siapa nih? " tanya Rocky saat menyadari kehadiran Alena di samping Mexi.
" Oh iya, kenalin... Ini pacar gue, Alena." Kata Mexi memperkenalkan Alena pada Rocky dan teman-temannya.
" Weeiittsss... Serius lo udah punya pacar? Waahhh... Congrats, Brooo..." teriak Rocky kaget.
" Halo... Alena." Sapa Alena pada Rocky CS.
" Haiii..." sapa mereka balik dengan serempak.
" Beneran pacar lo, Mex? Akhirnya lo bawa cewek juga kemari. Hahaha..."
Kata salah seorang lelaki yang memakai topi.
" Kok bisa sih, Mex, dapet yang cantik begini? Gimana caranya? " tanya laki2 yang memakai jaket kulit lagi.
" Ah... Pasti lo guna-guna nih." Lanjut yang lain lagi.
" Sialan lo. Ya enggaklah..." jawab Mexi sambil tertawa mendengar pertanyaan2 temannya itu. Alena juga hanya bisa senyum2 melihat keisengan mereka meledek Mexi.
" Oh iya... Katanya lo abis kecelakaan ya? Waahhh... Sorry banget ya, Bro, gue gak bisa jenguk kemarin karena gue baru pulang dari Jepang. Biasalah ngunjungin adik gue yang kuliah disana." Kata Rocky meminta maaf.
" Gak papa, Bro, santai aja. Alhamdulillah sekarang gue udah baikan kok."
" Oh... Syukurlah kalo gitu."
" Woiii... Udah nyampe aja lo." Teriak Sean CS pada Mexi dan Alena.
" Eh, dari mana kalian? Gue gak ngelihat." Kata Mexi melihat Sean, Gio, Jeje dan Dafa yang datang.
" Kita juga baru sampe sih." Jawab Gio menengahi. Jeje langsung berlari mendekat ke arah Alena.
" Ciyeee... Lo dijemput Gio? " bisik Alena pada Jeje.
" He-eh..." jawab Jeje sambil mengangguk.
" Udah jadian belom? " tanya Alena menggoda Jeje.
" Apaan sih, Al? " balas Jeje malu. Alena hanya tertawa mendengarnya.
" Weeiitttsss... Siapa nih, Se? " tanya Mexi saat melihat Sean menggandeng seorang perempuan.
" Kenalin... Ini Sofie." Jawab Sean mengenalkan cewek yang bernama Sofie itu pada semuanya.
" Hai, Sofie..." sapa Sofie sambil tersenyum.
" Haiii..." sapa mereka serempak.
" Waahhh... Kayaknya lo semua cewek baru ya." Kata Rocky pada Mexi CS.
" Yaahhh... Kalo wajah kita gak bisa baru, setidaknya cewek kitalah yang baru." Jawab Sean sambil cengengesan.
" Hahahaha..." teriak semuanya tertawa geli.
" Rock, kita mulai aja yuk acaranya." Kata lelaki yang memakai jaket tadi pada Rocky.
" Oke, oke... Kalo gitu ini bukan cuma perayaan ulang tahun gue doank. Tapi juga perayaan Mexi CS yang udah punya pacar baru..." kata Rocky sambil berteriak.
" Yeeeeeeeee............" teriak semua orang yang ada di club itu sambil mengangkat tangan. Suara musik pun semakin kencang dan semua orang mulai berjoget mengikuti irama, termasuk Mexi CS dan pacar2nya. Mereka menikmati pesta malam itu dengan bahagia.

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang