Part 34

2.9K 101 9
                                    

Pagi hari di sekolah...
Amora datang ke sekolah sambil mendorong kursi rodanya sendiri. Sebenarnya dia sudah bisa berdiri sendiri, tapi terkadang kakinya masih sakit. Jadi Amora memutuskan untuk tetap menggunakan kursi roda ke sekolah. Saat melewati kelas XI IPA 2, Amora tak sengaja berpapasan dengan Alena yang ingin masuk kelas. Alena menghentikan langkahnya saat melihat Amora. Mereka saling menatap untuk beberapa detik. Tak ada kata atau kalimat yang keluar dari mulut kedua perempuan itu. Sampai akhirnya Mexi yang sedang memainkan hpnya tak sengaja menabrak Alena dari belakang.
" Awww..." kata Alena kaget.
" Eh, sorry, sorry..." kata Mexi tak kalah kaget saat melihat yang dia tabrak adalah Alena.
" Alena? " kata Mexi kaget. Mexi lebih kaget saat melihat ada Amora juga disitu.
" Amora? "
Mexi berdiri di tengah kedua perempuan itu. Amora menatap wajah Mexi yang sedang menatap Alena.
" Mex..." panggil Amora membuyarkan pandangan Mexi.
" Ya? " kata Mexi mengalihkan pandangannya pada Amora.
" Kita ke kelas yuk." Ajak Amora sambil mengulurkan tangannya. Alena hanya terdiam melihatnya. Dia menunggu reaksi Mexi.
" Yuk." Kata Mexi tak menyambut uluran tangan Amora, tapi dia langsung berjalan ke belakang Amora untuk mendorong kursi rodanya. Amora menurunkan tangannya dengan wajah cemberut. Kemudian mereka berjalan meninggalkan Alena yang mematung.
" Woiii!!! " teriak Jeje yang tiba-tiba datang mengagetkan Alena.
" Jeje!! Ngagetin aja lo." Protes Alena sambil memanyunkan bibirnya.
" Sorry... Ngapain lo bengong disini? Gak masuk kelas? " tanya Jeje bingung.
" Gak ngapain. Yaudah yuk masuk." Ajak Alena sambil menggandeng tangan Jeje. Jeje hanya menurut sambil bingung melihat sifat sahabatnya itu.

***

Saat jam istirahat, Mexi CS dan Amora berada di kantin seperti biasanya. Mereka sedang menikmati sarapan.
" Nih kamu cobain deh nasi goreng aku." Kata Amora sambil menyodorkan sendok ke mulut Mexi.
" Hm? " tanya Mexi bingung.
" Aaakkk..." kata Amora sambil menyuruh Mexi membuka mulut. Mexi sempat bingung, tapi akhirnya menurut. Dia membuka mulutnya dan Amora menyuap sesuap nasi goreng ke mulut Mexi. Sean, Gio dan Dafa saling memandang bingung. Tidak biasanya Mexi dan Amora bersikap seromantis itu. Mereka tidak tahu apa yang terjadi beberapa hari yg lalu antara Alena, Mexi dan Amora. Makanya mereka merasa aneh. Alena dan Jeje yang baru saja masuk kantin tak sengaja melihat Amora yang sedang menyuapi Mexi. Alena terdiam untum beberapa saat.
" Itu Amora sama Mexi kok suap2an sih? " tanya Jeje bingung. Alena mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin melihatnya berlama-lama.
" Al, lo sama Mexi baik-baik aja kan?" Tanya Jeje memastikan hubungan Alena dan Jeje.
" Hah? I, i, iya... Kita baik2 aja kok." Jawab Alena terbata-bata.
" Ih, apaan sih Amora? Emang dia masih gak sadar apa kalo Mexi itu pacar lo? Lo aja gak pernah nyuapin Mexi di kantin kayak gitu." gumam Jeje kesal.
" Udah, gak usah dipikirin. Mending kita makan. Yuk! " ajak Alena sambil duduk di sebuah meja kosong.
" Lo pesen apa? Biar gue pesenin." Tanya Jeje pada Alena.
" Nasi goreng sama teh es deh." Jawab Alena.
" Oke. Bentar ya." Kata Jeje lalu pergi memesan makanan. Alena mengangguk sambil tersenyum.
" Hai, Al..." tiba-tiba Dion datang menghampiri meja Alena.
" Eh, Kak Dion? " kata Alena kaget dengan kemunculan Dion.
" Sendirian? " tanya Dion sambil melihat kiri dan kanan.
" Enggak, sama Jeje. Dia lagi mesan makanan." Jawab Alena sambil menujuk ke arah Jeje di sudut kantin.
" Oh..." kata Dion sambil mengangguk.
Sean yang sedang menikmati makanannya tak sengaja melihat Alena dan Dion berada di satu meja. Sean melirik ke arah Mexi, kemudian memberi isyarat pada Mexi untuk melihat ke arah kanannya. Mexi pun menurut. Dia kaget saat mendapati Alena dan Dion sedang mengobrol dan terlihat akrab. Mexi langsung kehilangan selera makannya. Dia mengambil hp di saku celananya dan mengetik sesuatu.

Jangan terlalu akrab ketawa sama Dion. Nanti dia makin suka sama lo.

Tulis Mexi dan langsung mengirimkannya pada Alena. Alena yang menyadari hpnya bergetar, langsung mengeceknya. Dia kaget saat membaca whatsapp dari Mexi. Dia langsung melirik ke meja Mexi dan melihat wajah Mexi yang cemberut. Alena langsung mengetik sesuatu.

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang