2. Stupid

20.2K 1.9K 18
                                    

               Mungkin jika kalian berada di posisi Sera sekarang, kalian akan berteriak histeris karena dapat bersanding dengan pria tampan, Oh Sehun. Tapi bagi Sera tidak sama sekali.

Ini adalah bencana baginya.

Setelah sekian lama Sera tinggal dengan Sehun. Ia tahu bahwa Kim Kai, pria brengsek itu ternyata berteman baik dengan Sehun.

Sialnya ia dipermainkan oleh takdir untuk yang kesekian kalinya.

Sera menghela nafas seraya memandang pemandangan malam dari dalam kamar hotel yang ia tempati sekarang ini. Kembali terkurung.

Sehun sedang melakukan perjalanan bisnis nya untuk beberapa hari ke depan. Awalnya ia tidak membawa Sera ikut tapi tidak tahu alasan yang jelas tiba-tiba Sera sudah terbangun di kamar hotel ini tadi pagi.

Dan Sehun hanya berpesan untuk tetap di dalam kamar sampai ia tiba.

Tapi lihat, bahkan pria itu sudah meninggalkannya 10 jam lamanya. Dan Sera benar-benar bosan kali ini.

Ia bahkan butuh pakaian yang benar sekarang. Lihat ia hanya memakai kemeja Sehun yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya.

Pria itu sungguh tidak punya hati membiarkan dirinya tidak memakai pakaian yang layak sehari pun. Ia mendesah pelan saat melihat jam dinding yang terus berputar.

Lebih baik Sera menceritakan kejadian setelah Sehun, pria itu menolongnya saat itu.

Sera POV

Aku melangkah kaki mungilku dengan cepat. Lebih tepatnya berusaha untuk cepat. Banyak orang berlalu disekitarnya sibuk kesana kemari.

Saat ini adalah waktuku untuk bekerja paruh waktu di cafe dekat kampusku. Menjadi seorang pelayan tidak masalah bagiku yang penting dapat membuatku hidup.

Tak lama aku sampai di depan cafe tempatku bekerja. "Siang, Sera!" Sapa teman kerjaku, Sungjae di belakang meja kasir.

"Siang, Jae!" Balasku tersenyum lebar padanya. Ya, kami cukup dekat dalam hubungan teman kerja. Dia sungguh orang yang sangat baik. Dan tentunya dia orang yang asik untuk diajak bercanda.

"Apa aku telat?" Tanyaku saat berdiri dihadapannya.

"Ya.. dan tidak. Ah maksudku aku tidak tahu." Aku mengernyitkan dahiku bingung. "Kau bisa melihat di jam kalau kau telat atau tidak." Lanjut Seungjae menunjuk kearah jam dinding di belakangnya.

Aku terkekeh menghilangkan rasa maluku sedikit. "Baiklah. Aku ganti pakaianku terlebih dahulu." Aku langsung berjalan keruangan khusus karyawan.

Baiklah aku akan bekerja dulu sekarang.

Saat itu aku tengah membersihkan meja-meja cafe karena pengunjung tidak terlalu banyak saat hampir tengah malam. Tak lama pintu terbuka dan muncul seorang pria yang tidak asing bagiku.

Tapi saat itu aku mengabaikannya.

Karena aku tidak tahu akibat yang akan aku dapatkan saat itu.

Tanpa memperdulikan pria itu aku tetap membersihkan meja disekitarku ini. Sekilas aku melihat pria itu berjalan menghampiriku lalu menepuk bahuku pelan, "Kau kah itu?"

Sungguh aku bingung kenapa pria ini bisa kenal denganku. Jadi aku hanya memasang wajah bingung. "Hmm.. siapa ya?"

Dia menipiskan bibirnya sekilas. Terlihat seperti menahan amarahnya. "Aku yang menolongmu malam itu." Ujarnya dan aku langsung menganggukan kepalaku saat mengingat pria tersebut.

"Ahh kau tuan itu. Aku sekali lagi berterima kasih padamu karena telah menolongku hari itu." Dia hanya menganggukan kepalanya. Lalu duduk di dekat jendela cafe.

[1] CHARME ; SEHUN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang