Special Chapter : Beginning Of The War

7.3K 664 7
                                    

      [for u special chapter about Sehun]

         Sehun berlari sangat cepat mengitari lapangan sekolahnya dengan senyuman lebar.

Beberapa siswa siswi ada yang menatapnya kagum, ada juga yang menatap pria itu heran. Bayangkan, pria itu mendapatkan sebuah hukuman berlari laparang sebanyak lima puluh kali namun wajah pria itu berseri-seri seakan dia sangat senang jika dihukum.

Dari ujung lapangan, seorang pria sudah memegang sebuah botol air mineral dalam diam seraya memandang Sehun tak percaya. "Ck! Pria itu selalu saja.."

Sehun berhenti tepat di depan pria tadi sambil bertumpu di kedua lutut nya terengah-engah lalu menatap pria tadi masih dengan senyuman yang lebar. "Aku keren, bukan?" Tanya Sehun diiringi nada jenaka membuat pria tadi berdecak kesal lalu melemparkan botol air mineral yang sejak tadi ia genggam. "Minum!" Sehun dengan senang hati langsung meminum air tersebut habis.

"SEHUN! JUNGYO!"

Sehun dan pria tadi yang diketahui namanya Jungyo langsung menoleha kearah suara tadi lalu setelahnya berdecak kesal. Gadis itu tersenyum lebar pada Sehun dan juga Jungyo. "Aku lapar." Ujar gadis itu sambil memegang perutnya memutar, menunjukan kalau perutnya sudah tidak sabar untuk diisi makanan.

Gadis itu jalan terlebih dahulu, Sehun hanya mengedikan bahu nya acuh dan mengikuti gadis itu dari belakang begitu juga dengan Jungyo yang mengikuti gadis itu seraya menatap nakal pada gadis-gadis yang tengah menatap Sehun kagum. Sehun terkesiap saat Jungyo melingkarkan tangan nya di sekitar lehernya. "Apa menu kita hari ini?" Tanya Jungyo menaikan kedua alis nya menggoda Sehun.

"Sialan kau, Jung!"

Jungyo tertawa lebar saat melihat Sehun menggerutu sendiri seraya menatapnya tajam. Jungyo tahu, tatapan itu hanyalah sebuah candaan. Sehun nya tidak akan marah hanya karena hal sepele seperti ini padanya. Sehun menarik tubuh Jungyo mendekat lalu membisikan sesuatu di telinga pria itu. "Ada dengan Minyoung hari ini? Senang sekali sepertinya." Sehun memandang punggung Minyoung penasaran. Jungyo sempat tertegun sebentar lalu kembali menormalkan ekspresi wajahnya dan mengedikan bahu nya.

Sehun mengusap dagu nya menerawang. "Dia habis di tembak seseorang, ya?" Tanya Sehun yang hanya dibalas sebuah gelengan dari Jungyo.

"Aku jadi penasaran."

Jungyo tahu bahkan sangat amat tahu jika Sehun tengah mengkhawatirkan Minyoung, tapi tidakkah Sehun sadar jika penyebab Minyoung seperti adalah dirinya?

•••

"Aku tidak bisa, Hun. Kau lupa ya? Aku ada les jam 4 nanti."

Jungyo menggaruk belakang kepala nya tak gatal dengan kikuk saat tatapan Sehun berhenti padanya lalu terkekeh kecil sangat terdengar jika ia terpaksa untuk menghindari kekikukan. "Aku harus pulang cepat hari ini. Maaf hun.."

Sehun melemaskan bahu nya kecewa lalu mendesah tak bersemangat menatap kedua sahabatnya. "Baiklah, aku pergi sendiri saja hari ini, bye kawan." Pamit Sehun lemas.

Hari ini Sehun berencana mengajak mereka semua untuk pergi ke toko buku bersama, tapi tak ada satu pun dari mereka yang bisa. Padahal Sehun sedang ingin menunjukan buku yang keren pada Jungyo dan juga Minyoung.

Jika mengingat nama Minyoung rasanya Sehun ingin selalu tersenyum lebar saja tidak tahu kenapa, seperti sudah terbuat otomatis bibirnya akan langsung terangkat dan jangan lupakan perutnya seperti ada ratusan kupu-kupu berterbangan didalam sana. Bisakah ini disebut... cinta?

Sehun duduk ditemani dengan bubble tea kesukaan nya di sebuah cafe terdekat toko buku sembari kedua mata nya mengawasi sekitarnya, dagu nya bertompang pada tangan kanan nya. Ia menatap sekitarnya tak bersemangat, hayolah ini akan lebih seru jika ada Minyoung dan juga Jungyo walaupun dirinya lebih suka tidak ada Jungyo diantaranya dan Minyoung.

"Sial.."

Sehun bangkit dari cafe tersebut dan tak melupakan bubble tea kesayangannya itu untuk ikut bersama nya keluar. Ia berjalan-jalan disekitar sana seorang diri, terkadang ia berhenti sebentar disaat melihat sebuah toko yang menarik perhatiannya lalu kembali berjalan pelan menikmati jalan-jalan sendirinya saat ini.

Sehun berhenti tiba-tiba saat melihat dua orang tengah tersenyum dan tertawa lebar bersama didalam sebuah cafe yang tak sengaja Sehun lewati. Sehun sangat yakin kedua mata nya tidak rusak ataupun mengalami gangguan mata seperti minus atau plus.

Ia melihat dengan jelas. Di dalam sana, terdapat dua orang pria dan wanita mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya tengah meminum minuman mereka tak lupa senyuman lebar di bibir mereka masing-masing, dan kedua mata yang saling bertatapan. Sehun tidak bodoh tentunya. Ia sangat tahu jika tatapan yang di lontat kedua orang tersebut adalah tatapan memuja. Tatapan penuh cinta.

Minyoung dan Jungyo.

Sehun tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dada nya serasa seperti diremas hancur dan rasanya sangat sesak. Sehun tak bisa menahan nya lagi dan lebih memilih untuk pergi sana.

Mungkin, mereka hanya ingin berjalan berdua tanpa dirinya hari ini. Sehun tidak boleh berpikiran negatif tentang sahabatnya sendiri.

Ya benar, mereka hanya berjalan biasa kan?

•••

           Sehun, Minyoung dan juga Jungyo tengah duduk bersama di meja kantin, menikmati makan siang mereka dengan canda tawa.

Sejak tadi, Minyoung tak henti-henti nya bercerita bagaimana guru yang mengajar dikelas nya saat jam pelajaran. Ekspresi nya bahkan membuat kedua pria di hadapannya tak bisa untuk tidak tersenyum bahkan sampai tak bisa menahan tawa mereka. Minyoung hanya terlalu lucu untuk di lewatkan.

Sehun menoleh saat seseorang menepuk pundak nya pelan, "Oh! Jongin!" Jongin memukul belakang kepala Sehun keras, menatap pria itu tajam. "Aku kakak kelasmu! Hormati aku!" Sungut Jongin lalu duduk di samping Minyoung.

Sehun terkekeh sembari mengusap belakang kepala nya yang terasa nyeri setelah dipukul oleh Jongin. Lalu pria itu menatap Jongin kesal dan ia langsung menoleh kearah Jungyo saat pria itu menepuk pundaknya pelan. Mengatakan bahwa dirinya tidak perlu marah dengan perlakuan Jongin yang memang bisa dikatakan gila.

"Kemarin kau pergi sendirian?" Bisik Jungyo pada Sehun yang langsung terkesiap terkejut saat pria itu berbisik ditelinga nya tiba-tiba.

"A-akku.. yaa aku pergi sendirian kemarin." Sehun menggaruk kepala nya kikuk. Haruskah dirinya bertanya pada Jungyo apa yang telah ia lakukan bersama Minyoung di dalam cafe kemarin? Ah.. Sehun pikir tidak usahlah. Mungkin mereka hanya ingin minum bersama. Tidak lebihkan?

"—nanti malam di rumah jangan lupa!" Sehun menoleh kearah Jongin saat pria itu tiba-tiba bangkit dan pergi sana.

Sehun menatap Minyoung penuh tanya. "Ada apa?" Tanya Sehun pada Minyoung.

"Jongin Oppa mengadakan party lagi di rumahnya nanti malam. Kau datang, Hun?" Sehun mengedikkan bahu lalu menatap Jungyo.

"Kau datang?"

Jungyo menaikan satu alisnya tertarik. "Kalau diundang, kenapa tidak?" Sehun dan Minyoung tersenyum lebar pada Jungyo lalu mengacungkan kedua jempol mereka pada Jungyo.

"Yey! Party!"






•tbc•




Next?

Oke!

Ditunggu yaw❤️

[1] CHARME ; SEHUN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang