Soal yang Sehun katakan dua Minggu lalu tentang menikahi Sera itu sungguh akan terjadi. Rencananya mereka akan menikahi bulan depan. Sera hanya berdiam didalam rumah selama dua Minggu ini. Kecuali saat Sehun mengajaknya menghadiri acara kolega bisnis tentunya.
Terkadang ia bingung harus melakukan apa dirumah sebesar ini. Ia berkebun, Sehun melarangnya. Ia memasak, Sehun melarangnya. Ia menjahit, Sehun juga melarangnya. Satu hal yang tidak Sehun larang, membaca buku diruang kerja nya.
Jadi saat ini Sera tengah berada didalam ruang kerja Sehun seraya membaca buku tentang kaisar Cina. Sangat seru. Tapi lama kelamaan terasa membosankan.
Apalagi ruangan ini terasa suram dan sunyi baginya.
Jadi ia membuka laptop Sehun dan menyalakan musi. Ia tersenyum saat musik kesukaannya berbunyi keras diruangan sunyi ini.
Ia menggerakan tubuhnya dan jangan lupa pinggulnya ke kanan kiri. Berdiri menghadap ke jendela sehingga ia bisa berjaga-jaga jika Sehun pulang dan buru-buru mematikan musiknya.
"Aku lelah." Ujarnya tapi tetap menggerakan tubuh lalu ia tertawa saat menyadari ini pertama kalinya ia merasa bebas lagi. Terasa seperti baru.
Tiba-tiba ia berhenti bergerak saat pinggangnya direngkuh dengan erat.
Sehun menghirup ceruk leher Sera. Ia benar-benar merindukan wanita nya. "Kenapa berhenti bergerak?" Sehun semakin dalam ke ceruk leher Sera menghirup wangi wanitanya yang sungguh membuatnya candu.
Sehun tentu saja tahu kenapa Sera berhenti. Bagaimana wanita nya ingin bergerak lagi jika saja ia merengkuh pinggangnya dengan erat seperti ini?
Ia terkekeh pelan.
Bahkan saat membuka pintu rumah ia tentunya terkejut saat mendengar musik yang keras berasal dari ruang kerja nya. Apalagi dengan para pelayan yang menunduk tak ingin ia bertanya pada mereka.
Jadi tadi ia berjalan dengan cepat menaiki tangga menuju ruangannya dengan menahan amarah.
Tapi apa yang dilihat saat membuka pintu, ia melihat wanita nya menggerakan tubuhnya. Apalagi saat pinggul itu bergerak ke kanan dan kiri dengan sangat menggoda.
Dan saat itu ia tidak tahan untuk tidak merengkuh wanita nya ke dalam dekapan hangatnya.
"Kenapa diam?" Sehun membalikan tubub Sera menghadapnya. Lalu membelai pipi Sera lembut.
"Aku menganggumu ya?" Sera menggeleng pela tanpa membalas tatapan Sehun tentunya.
"Atau kau masih ingin bergerak seperti tadi lagi?"
Sera saat ini sungguh tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Apalagi ia sudah menyalakan musik dengan keras diruangan Sehun. Ia harus meminta maaf.
"Ah.. aku minta maaf sudah me--"
Sehun tersenyum. "Tidak apa-apa jika itu membuatmu senang. Lakukanlah apa yang kau suka di rumah ini." Sera langsung menatap Sehun dengan berbinar bahagia.
"Sungguh?" Sehun mengangguk pelan. Lalu membelai rambut Sera dengan sayang.
"Hanya dirumah ini. Tidak boleh keluar." Sera tersenyum senang dan mengangguk semangat.
Tak apa tidak boleh keluar. Asalkan ia bebas melalukan apapun didalam rumah besar ini.
Ia sangat senang. Mood nya sangat cepat naik. Jadi dia memeluk Sehun erat dan menenggelamkan kepalanua di dada bidang Sehun. "Terima kasih."
Sehun tersenyum lalu mengelus kepala Sera. "Sama-sama sayang."
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] CHARME ; SEHUN ✅
FanfictionHighest rank : #1 in fiksipenggemar | #3 in ohsehun | #4 in sehun | #13 in EXO ==================================== Oh Sehun. Pria dengan pesona yang tak bisa di perhitungkan kembali mempermainkan para wanita bodoh, memperbudaknya. Karena Sehu...