28. Happiness Will Come To Us

7.8K 733 11
                                    


                     Sehun mengusap helaian rambut Sera perlahan-lahan, wanita itu tengah bersandar di dada nya menatap kearah langit-langit kamar mereka berdua. Menerawang kejadian hari ini. "Percaya pada 'dia', sayang?" Tanya Sehun tetap mengusap rambut Sera perlahan.

Sera menganggukan kepalanya, "Kupikir apa yang dikatakannya ada benarnya." Sera menghela nafas nya pelan lalu mengadahkan kepalanya menatap wajah Sehun, tangannya berusaha untuk mengelus rahang tegas pria itu. "Taeseok Oppa pernah memukuliku beberapa kali dulu dan kupikir itu wajar karena aku salah. Tapi semakin kupikirkan lagi, semua itu tidak benar." Lanjut Sera mengecup rahang Sehun.

Sehun berhenti mengusap rambut Sera dan beralih menatap wajah wanita itu terkejut. "Bagaimana bisa kau menjalin hubungan dengan pria kasar sepertinya? Kau!" Sungut Sehun mengecup puncak kepala Sera gemas.

"Aku sudah terlanjur menyukainya. Jadi, mau bagaimana lagi." Sehun membalikan posisi mereka sehingga Sera tengah berbaring dibawah tubuh besar Sehun. Menatap pria itu tak percaya. Kenapa tiba-tiba suasana disini terasa sangat mencekam? Sera bergedik ngeri merasakan aura tidak enak yang tak lain berasal dari Sehun.

Sehun menatap tajam kearahnya. "Jika saat itu aku sudah bersamamu, mungkin aku bisa langsung membunuh pria brengsek itu."

Sera tertawa pelan melihat tingkah Sehun yang terkadang sangat tidak manusiawi seperti ini. Lantas ia mengelus rahang tegas Sehun dengan lembut lalu mengecupnya.

"Aku berharap Taeseok Oppa tidak menghancurkan kebahagian kita lagi. Aku sudah cukup bahagia saat ini."

Sehun mengusap rambut Sera, "Ku pastikan pria itu mati ditanganku, sayang."



•••

       Jongin menatap jengah kearah Chanyeol sejak sepuluh menit yang lalu. Pria itu menceritakan apa yang sebenarnya telah terjadi disini. Dan Jongin ingin sekali tidak mempercayai pria itu.

Jongin mengacak rambutnya frustasi, "Sialan! Kepalaku serasa mau pecah!" Umpat Jongin merogoh saku celana nya dan mengeluarkan sebatang rokok lalu mengampitnya diantara bibirnya.

Chanyeol mengeluarkan asap rokoknya seraya menatap Jongin datar. Entah apa yang sedang terjadi pada otak pria brengsek itu saat ini, tapi kelakuan pria itu sejak tadi membuat Chanyeol hanya dapat menggelengkan kepala nya tak dapat berbicara apapun. Seratus persen pria itu sudah gila. Dan Chanyeol tentunya harus sedikit menjauh dari Jongin jika tidak ingin kena virus gila pria itu. "Kau tahu, ini sangat tidak dapat kupercaya!" Sekali lagi pria itu menggerutu dan Chanyeol sudah gatal sekali ingin memukul wajah pria itu agar diam sejenak saja.

"Yang harus kau pikirkan sekarang adalah bagaimana cara mengetahui motif pria itu dan menyelamatkan Sera dan juga adik ipar tercintamu itu." Jelas Chanyeol lalu kembali menghisap rokoknya perlahan. Jongin mendelik sebal pada Chanyeol dan merenggut rokok pria tersebut tiba-tiba dan menghisapnya lama.

Chanyeol berdecak kesal melihat kelakuan gila Jongin lagi saat ini. Ingin sekali dia memukul kepala pria ini. "Kau bisa mengambil yang baru dari pada kau harus menghisap milikku itu." Runtuk Chanyeol merogoh saku celana nya mengeluarkan bungkus rokok dan mengambil sebatang rokok lalu megampitnya diantar kedua bibirnya.

"Aku harus mengurangi merokok. Sera memarahiku karena terlalu sering merokok di dekatnya dan membenciku merokok." Chanyeol yang mendengar perkataan Kai lantas kembali memasukkan rokok nya ke dalam bungkus rokoknya tadi dan mencoba untuk menahan hasrat untuk merokok saat ini.

[1] CHARME ; SEHUN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang