13. Please, Don't Go

10.5K 1.2K 23
                                    

Sera meringis menahan sakit saat tiba-tiba kepala nya berdenyut ngilu. Hejun yang melihat itu semua pun buru-buru mendekati nyonya mya tersebut. "Nyonya, anda baik-baik saja?" Tanya Hejun dengan khawatir dibalas anggukan lemah Sera.

Sudah sebulan Sehun meninggalkan nya di mansion besar ini tanpa kabar. Bahkan ia sempat mengira Sehun membuang diri nya sekarang. Mungkin, pria itu di sana menemukan wanita lain yang lebih dari Sera dan memutuskan untuk tidak menghubungi nya lagi.

Sera sering bertanya pada Hejun tentang kabar pria tersebut. Tapi Hejun selalu mengatakan kalau pria itu baik-baik saja dan sedang sibuk sekali di Mexico sana. Mau bagaimana lagi, jadi ia hanya bisa berdoa untuk Sehun yang berada jauh di sana. Semoga pria itu baik-baik saja.

Sera bangkit dari sofa ruang tamu sembari memegang kepala nya, ia berjalan menuju dapur lalu membuka lemari es yang berisikan bahan mentah juga makanan kecil dan minuman. Sera mengambil sebotol air mineral kemasan lalu menenguk nya sampai habis tak tersisa.

Setelahnya ia kembali melangkah kaki kecil nya ke arah kamar tidur nya dan juga Sehun dengan perlahan. Tak lupa Hejun yang selalu mengikuti nya kemana pun itu juga tengah mengikuti nya di belakang sana. Sampai di depan pintu, Sera berbalik menatap Hejun dengan pandangan sayu. "Jika ada yang mencariku, katakan aku ingin sendiri atau mungkin bilang saja aku kurang enak badan." Hejun mengangguk patuh lalu Sera masuk ke dalam kamar nya.

Untuk soal tidak enak badan, Sera memang merasa tidak enak badan Seminggu ini. Juga kepala nya yang sering sekali berdenyut sakit secara tiba-tiba.

Jam tidur nya pun juga terganggu. Saat tengah malam ia sering terbangun dan menyebabkan diri nya harus terjaga sampai pagi tidak melakukan apapun. Hanya diam seperti orang bodoh.

Tubuh nya terasa sakit semua nya. Harus kah ia pergi ke tempat spa? Tidak! Sera tidak ingin menghabiskan uang Sehun disaat ia sendiri tidak tahu kabar pria itu.

Sehun..

Sera sangat merindukan pria itu. Ia tidak akan bohong jika ia merindukan Sehun. Ia sangat amat merindukan nya. Apalagi sekarang kabar pria itu tidak jelas, membuat diri nya dilanda kekhawatiran yang sangat berlebihan. Awalnya mungkin ia biasa saja. Tapi setelah tiga hari Sehun tidak kunjung menghubungi nya ia menjadi khawatir dan mencoba untuk menghubungi pria itu. Tapi panggilan nya tidak pernah terjawab oleh Sehun.

Sampai ia mencoba tak tidur semalaman untuk menghubungi Sehun dan hasil nya nihil. Ia tetap tidak tahu kabar pria itu.

Tanpa ia sadari, tiba-tiba setetes air mata jatuh di mata nya. Sera terkekeh pelan namun kedua mata nya tetap mengeluar air mata. "Dasar pria brengsek! Kenapa tidak menghubungiku?" Ia mengusap matanya kasar. "Tidak tahu apa, kalau aku disini sangat mengkhawatirkan dirimu."

Sera menenggelam kan kepala nya dibantal mencoba untuk meredam tangisan nya. Untuk yang ke sekian kali nya, Sera menangis karena pria itu. Ia hanya ingin memohon kepada Tuhan untuk selalu menjaga Sehun di sana untuk diri nya.

••••

Pagi hari nya, Sera berjoging santai di taman dekat mansion Sehun dan senantiasa Hejun yang selalu mengikuti nya dari belakang was-was.

Peluh keringat sudah membasahi tubuh nya namun ia masih belum ingin berhenti. Ia masih ingin terus berjoging seperti ini untuk menghilangkan Sehun dari pikiran nya sejak. Otak nya butuh istirahat tentu nya dan juga tubuh nya.

Sejenak ia berhenti, kedua tangan nya bertumpu di atas lutut nya. Menarik nafas dalam lalu menghembus kan nya dengan cepat. Ia sangat lelah sekarang. Ia akan berhenti. Hejun datang tiba-tiba dengan sebotol air mineral lalu menyerahkan nya kepada Sera, "Nyonya.. Silahkan diminum." Sera mengangguk lalu mengambil air tersebut dan menenguk nya dengan cepat. Ia kehausan sekarang.

[1] CHARME ; SEHUN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang