20. Again?

9.3K 1K 13
                                    

Sehun dan Sera saat ini tengah menemani Jongin pergi ke kawasan berbelanja elit. Entah apa yang sedang dilakukan pria itu disini. Ia hanya meminta mereka berdua untuk menemani nya.

Sehun sesekali ia mengecup punggung tangan Sera mesra, terkadang membuat Jongin berdecak kesal karena sekarang dirinya merasa menjadi seekor nyamuk diantara mereka berdua.

"Ck! Kalian tak sadar ya jika masih ada aku dihadapan kalian berdua?" Jongin mencebik kan mulutnya saat Sehun dan Sera hanya melirik sekilas kearahnya lalu kembali bersuap-suapan.

Mereka pun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu karena lelah berkeliling menemani Jongin yang tidak jelas ingin kemana.

Sera mengunyah makanannya perlahan lalu melirik kearah Jongin dan berkata, "Oppa, sebenarnya kau ingin mencari apa, hm?"

Jongin hanya mengangkat bahu nya acuh tak ingin menjawab pertanyaan Sera dan kembali memasukan sesuap nasi ke dalam mulut nya. Bibir nya mengoceh sendiri kesal.

Sera menghela nafasnya dan mengalihkan pandangannya ke Sehun. Membalas tatapan Sehun bertanya pada pria itu apa yang tengah terjadi pada Oppa nya saat ini.

"Dia ingin membelikan sebuah barang untuk seorang wanita, sayang." Ujar Sehun membuat Jongin menoleh kearahnya dengan cepat dan mengumpat kepadanya, "Sialan!"

Sehun menertawakan Jongin saat pria itu telah tertangkap basah olehnya, sedangkan Sera menatap Jongin takjub. "Oppa, seriusan?" Jongin kembali mengangkat bahu nya tidak menjawab Sera.

"Benar, sayang. Oppa mu itu sedang berusaha mendekati seorang wanita atau lebih tepatnya ia telah jatuh cinta pada wanita itu."

Tiba-tiba Sera bertepuk tangan senang. "SELAMAAT!!!" Teriak Sera sampai berpindah duduk di samping Jongin dan memeluk tubuh pria itu erat.

Lengkap sudah kebahagian ini.

•••

Seorang wanita tengah menuliskan sepucuk surat dengan serius. Sesekali ia berhenti untuk memikirkan apa yang akan ia tulis selanjutnya.

Ia tersenyum tipis saat tulisannya selesai lalu melipat surat tersebut dan memasukannya kedalam amplop. Tak lupa ia menyimpan nya di dalam laci meja nya dan beranjak dari sana.

Keluar dari dalam kamar menuju ke dapur mencari sesuatu yang dapat ia masukan ke dalam perut saat ini.

Ia membuka kulkas lalu memperhatikan isi nya mencari-cari makanan yang dapat ia makan langsung atau ia masak terlebih dahulu. Ia memekik senang saat menemukan sebutir telur lalu meraihnya dan menyiapkan wajan.

Ia memasak telur dengan sangat lihai dilihat cara ia membuka sampai ia menggoreng telur tersebut setelahnya ia menaruh telur jadi itu ke atas piring dan membawa nya ke ruang makan.

Duduk diujung meja. Seorang diri. Tanpa teman, keluarga maupun seorang pelayan. Ia hanya sendirian disana.

Ia merogoh saku celana nya dan mengeluarkan sebuah foto usang yang menampilkan seorang laki-laki dan perempuan tengah merangkul satu sama lain. Terlihat jika mereka berdua masih remaja saat itu.

"Sehun.."

Wanita itu mengelus wajah laki-laki tersebut yang diketahui itu adalah Sehun dengan sendu. Ia mengusap kedua mata nya dengan kasar saat tanpa disadari kedua matanya telah basah oleh airmata.

"Dasar kau, Oh Sehun pria brengsek!" Umpat nya menatap Sehun tajam.

"Aku benci saat melihatmu tersenyum tanpa diriku. Aku benci saat kau tertawa bersama wanita itu. Aku benci saat kau menatapnya penuh akan cinta. Kau begitu mencintainya, Sehun.. kau melupakan diriku. Aku sakit disini tanpa dirimu." Lirih nya kembali basah oleh airmata.

[1] CHARME ; SEHUN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang