"Aku melihat mereka berdua tengah berhubungan disaat aku selalu menjaga Minyoung. Aku sakit saat itu, aku tidak pernah mau merasakan sakit itu lagi. Rasanya sangat tidak enak. Namun bukan hanya itu saja aku membenci mereka berdua."
Sehun mengecup puncak kepala Sera lama seraya memejamkan kedua mata nya menikmati aroma Sera yang sangat membuat nya candu.
"Mereka mencoba untuk membunuh ku..."
—————————————————————
Sera berusaha membuat tubuhnya terjaga sejak Sehun selesai bercerita, tangan nya tidak berhenti mengusap punggung Sehun agar pria itu merasa nyaman dalam tidur nya. Sera tersenyum lembut saat kedua mata pria itu telah tertutup rapat menandakan bahwa pria itu telah tertidur nyenyak.
Lantas Sera perlahan turun dari atas ranjang mencoba untuk tidak membuat Sehun terbangun dari tidurnya. Ia masuk ke dalam kamar mandi lalu duduk diatas closet yang tertutup.
Sera mengusap wajah nya frustasi disaat ia merasa bimbang saat ini. Minyoung dan juga Jungyo mengatakan bahwa mereka berdua sedang menjaga Sehun dari jauh, sedangkan Sehun bilang jika mereka berdua sedang berusaha untuk membunuhnya.
Disaat seperti ini Sera harus memilih untuk percaya pada siapa? Kepada Minyoung dan Jungyo yang notabene nya hanyalah orang asing baginya atau Sehun yang sudah jelas-jelas adalah suami nya? Tentu semua orang pasti akan lebih percaya pada Sehun mengingat dia adalah suaminya.
Tapi Sera kembali ragu.
Ucapan Minyoung dan Jungyo dapat dipercaya tapi Sehun pun juga. Entahlah Sera bingung. Biarkan malam panjang ini yang menjawab semua atas kebimbangan nya.
Sehun menggerakan tubuhnya terganggu saat jari-jari halus mengusap dahi nya dengan lembut. Semakin membuatnya ingin terlelap namun juga ingin membuka kedua mata nya ingin mengetahui milik kah siapa jari jemari tersebut.
Dengan terpaksa, Sehun membuka kedua matanya—menyipit karena sinar matahari yang mengenai kedua mata nya—ia mendapati wajah teduh Sera tengah tersenyum lebar pada nya. Wanita itu kembali mengusap dahi nya dengan kelembutan. "Bangun, Hun.. aku sudah siapkan sarapan." Ucap Sera seraya berjalan keluar kamar meninggalkan Sehun yang masih setengah nyawa.
Tanpa mengenakan baju nya kembali, Sehun keluar dari dalam kamar dan menghampiri Sera yang ia yakini berada di ruang makan saat ini. Sesekali pria tampan itu menguap lebar, masih ingin bergumul dengan guling dan selimut. Apalagi jika itu semua dilakukan bersama Sera, betapa nikmat hidupnya.
Ia tersenyum kecil saat melihat tubuh Sera sudah duduk manis diatas kursi nya dalam diam. Menunggu dirinya untuk datang dan makan bersama. Memang istri idaman sekali. Sehun tidak salah pilih.
Sera tersenyum lebar saat mendapati Sehun datang lalu duduk dikursi nya namun tanpa mengenakan sehelai baju—bertelanjang dada—membuat kinerja jantungnya berpompa dengan cepat. Sera ingin sekali memukul kepala pria itu dan mengatakan betapa tampan nya Sehun walaupun pria itu baru saja bangun tidur. "Ada apa? Apa aku terlalu tampan?"
Sera membesar kedua mata nya saat pria itu mengetahui dirinya memandang pria itu sejak awal ia masuk ke dalam ruang makan. Ya, Sera akan menjawab ya. Pria itu memang tampan. Sangat malah. Apa dia manusia? Ya hampun.
"Ya."
Sehun tidak bisa menahan lagi, ia tertawa keras seraya memegang perutnya geli. Wanita nya sangat lucu dan begitu menggemaskan dimatanya. Bagaimana bisa wanita itu mengakui ketampannya dengan tampang bodoh seperti itu? Tapi itu semua tidak mengurangi rasa cinta Sehun pada wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] CHARME ; SEHUN ✅
FanfictionHighest rank : #1 in fiksipenggemar | #3 in ohsehun | #4 in sehun | #13 in EXO ==================================== Oh Sehun. Pria dengan pesona yang tak bisa di perhitungkan kembali mempermainkan para wanita bodoh, memperbudaknya. Karena Sehu...