Dadah Papah

2.7K 368 34
                                    

note: guys vomennt nya dong, masa jumlah vote gaada setengahnya dari viewers nya huhu. Biar gue semangat updatenya.

cus

***

June dapet tugas dari atasannya buat dinas di luar kota selama seminggu, sebenernya June gak tega mau ninggalin si kecil yang baru berumur 2 minggu. Tapi gimana lagi udah kehendak sang atasan.

Pagi ini June mau berangkat, doi keliatan murung gitu.

Bryna yang lagi beres-beres perlengkapan June jadi heran.

"Kenapa Jun?" Bryna duduk di samping June sambil ngelus-ngelus lengannya June.

"Gak mau berangkat" June jadi manja-manjaan gitu deh ke Bryna.

"Kaya anak kecil aja sih. Itu tugas loh kamu ga boleh males malesan" Bryna ngelus rambut june.

"Kamu gapapa ditinggal sendirian ngurus Evan?"

"gapapa sayang"

Bryna deketin wajahnya ke June

Cup

Bryna mengecup singkap bibir June, sementara yang dicium terlonjak kaget.

"Lagi dong" Katanya.

"Udah cepet berangkat nanti ketinggalan pesawat" Bryna langsung berdiri.

Dengan cepat June menarik tangan Bryna

Bryna pun jatuh di pangkuan June.

Mata June mengarah pada bibir mungil dengan warna pink Bryna.

Bryna menutup matanya.

June langsung menempelkan bibirnya si bibir Bryna cukup lama sampai akhirnya June menggit bibir bawah Bryna agar Bryna membalas ciuman June.

.

.

.

.

.

Davina jalan menuju kamar orang tuanya, sang papah tak kunjung keluar kamar daritadi padahal dirinya, Carrel dan supir sudah sedari tadi nunggu untuk nganter ke bandara.

Tanpa babibu Davina langsung buka pintu kamarnya.

"Pah--" Ucapan Bryna berhenti begitu lihat apa yang sedang orang tuanya lakukan.

"HUAAAAAAAAA" Davina nangis langsung banting pintunya dan lari ke Carrel.

"HUAAAAA ABAANG MATA DAV GAK SYUCIHH LAGI HUAAAAA"

Carrel yang lagi di depan ngobrol sama supir kaget tiba-tiba Davina teriak sambil nangis.

"Ngapa sih lo? berisik"

"Masa tadi papah sama bunda mmhhnfkspanxha" Ucapannya terhenti saat tiba-tiba ada yang membekap mulutnya.

"Udah ayo berangkat keburu kesiangan" Kata June sambil ketawa dan melepas tangannya yang membekap mulut Davina.

"HUAAAAAAA" Tangis Davina makin besar.

"Dav nanti adeknya bangun loh" Bryna menginstruksi Davina untuk diam.

Davina, Carrel dan June langsung naik ke mobil. Bryna gak ikut nganter karena harus jaga si kecil.

***

Mereka udah sampai di bandara.

"Pah jangan balik lagi ya" Celetuk Carrel saat tiba saatnya untuk berpamitan.

"Uang jajan dipotong, kunci motor di tahan" Ancam June.

"Maksud aku jangan balik lagi untuk dinas keluar kota nanti kita kangen"

"Makanya kalo aku ngomong jangan dipotong" Lanjut Carrel.

"Ngeles aja kaya bajaj"

"Pah bawa oleh-oleh yang banyak" Kali ini Davina.

"Mau apa sayang?"

"Apa aja yang pasti harus makanan!"

"Siap bosku" June hormat kaya lagi upacara bendera(?)

15 menit lagi pesawatnya mau take off.

"Nanti kita skype-an ya kalo papah udah sampe hotel" Pesan June

"Siap nanti papah kabarin kalo udah sampai di tujuan" kata Davina.

"Oke papah berangkat ya, jaga diri kalian baik-baik. Titip bunda sama Evan juga bantu-bantu bunda kalo lagi keribetan" Pesan June lagi.

"Ayayayay captain!!" Ucap Carrel dan Bryna barengan.

"Dadah papah! Have a safe flight!" -Carrel

"Comeback safely, okay?" -Davina

June memberikan tanda 'ok' dari jarinya dan tak lupa flying kiss untuk kedua buah hati tercintanya.














yuhuuuuu

ingin cepat ku selesaikan

vomment nya ya chingoeee

Papah June✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang