Tak Terduga

2.8K 322 81
                                    

June dan Bryna sudah berada di dalam mobil, kali ini June berhasil membuat Bryna untuk ikut dengannya.

Masih sama, hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Bryna tidak mengetahui June akan membawanya kemana, ia pun tidak berniat untuk menanyakan.

"Ekhm.."

Bryna melempar pandangannya pada June setelah mendengar lelaki itu berdehem.

June menarik nafasnya.

"Sebenernya ini bukan waktu yang tepat buat ngomong ini" June menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku mau kamu nandatanganin suratㅡ"

"Surat apa?!" Potong Bryna cepat.

"Nanti aja" June kembali fokus menyetir.

Bryna kembali tenggelam dalam pikirannya.

***

Kini June dan Bryna sudah sampai di tempat tujuan, pantai.

"Kamu turun duluan aku mau cari tempat parkir" Titah June.

Tanpa pikir panjang Bryna turun dari mobil, June melajukan mobilnya kencang sementara Bryna masih diam membatu membiarkan rambut dan baju terkena terpaan angin dari mobil yang dikemudikan June.

Bryna menatap ke depan, ia melihat hamparan pasir putih dengan lautan biru yang damai. Bryna pun melangkahkan kakinya menuju pantai.

Bryna menutup matanya merasakan sejuknya terpaan angin pantai yang membuatnya melupakan masalahnya dengan June. Perlahan Bryna membuka matanya, setetes air mata pun meluncur di kedua pipinya.

"A-ku siap menerima apapun yang akan terjadi" Ucap Bryna pelan ditengah isakannya.

***

Disisi lain June sudah menemukan tempat parkirnya, ia pun berjalan ke tempat dimana tadi ia menurunkan Bryna. Namun ia tidak menemukan Bryna ada disitu.

June mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru pantai ini.

Akhirnya matanya menangkap seorang wanita berdiri di bibir pantai dengan kaos dan celana jeans hitam beserta syal yang bertengger di lehernya.

Refleks, kaki June pun bergerak untuk menghampirinya.

June berdiri tepat di belakang wanita itu.

Semakin dekat June mendengar suara isakan dari wanitanya ini. June tersenyum miris.

"A-ku siap menerima apapun yang akan terjadi" Ucap wanita itu pelan.

Dengan sigap June membawa tubuh wanita itu ke dalam pelukkannya.

"Yang akan terjadi adalah bahwa aku akan mencintaimu selamanya"

June mengambil napas sejenak.

"Selamat ulang tahun, bidadariku"

June mengeratkan pelukkannya pada Bryna dan menenggelamkan wajahnya pada bahu Bryna dan mencium aroma tubuh yang akhir-akhir ini ia rindukan.

Tangisan Bryna pun lolos, ia masih tidak menyangka apa yang baru saja terjadi.

June membalikkan tubuh Bryna agar berhadapannya dengannya. Dihapusnya air mata yang membahasi wajah Bryna.

Bryna memukul dada bidang June tidak henti sambil sesekali tangisan terdengar darinya.

"Hiks...jahat...banget...kamu...hiks"

June menahan tangan Bryna dan menariknya kembali ke dalam dekapannya.

"Hati aku udah cukup sakit ngeliat kamu nangis terus gara-gara aku kerjain jangan di tambah sakit lagi gara-gara pukulan kamu" June membelai rambut panjang Bryna dan mencium puncak kepala Bryna beberapa kali.

"Jangan nangis lagi, maaf ya hehe" June mengecup bibir Bryna singkat.

June mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi kamera.

"Foto dulu dong sayang"

"Ga mau ah lagi sembab gini juga"

Tanpa persetujuan June langsung mengambil foto Bryna beberapa kali.

June kembali jalan menuju Bryna dan memeluknya sekali lagi, kali ini Bryna ikut membalas pelukkannya.

"Kamu hutang penjelasannya sama aku" Ucap Bryna. June hanya membalas dengan kecupan lama di kening Bryna.

 June hanya membalas dengan kecupan lama di kening Bryna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I love you, my one and only.
-June






-FIN-
























belum deng heheh

Papah June✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang