1 bulan kemudian
Ini udah sebulan setelah mamah Ritta minta cucu ke June dan Bryna. Tapi belum ada tanda-tanda kehamilan dari Bryna sampai detik ini.
Pagi ini, mereka memulai aktivitasnya seperti biasa. June sibuk bersiap untuk pergi kerja dan Bryna sibuk menyiapkan sarapan.
"Jun ayo turun udah siap nih" teriak Bryna dari ruang makan.
Tak lama kemudian June turun menghampiri Bryna mengecup sekilas kepala sang istri.
"sarapan apa kita hari ini?" tanya June
"nasi goreng seafood"
"lagi?" mengingat kemarin Bryna juga membuat sarapan yang sama.
"maaf Jun abis aku gak enak body gini deh" keluh Bryna sambil mijit-mijit kepalanya.
"hah?" June bingung apa yang dimaksud oleh Bryna.
"gak enak badan Jun" June langsung bangkit dari kursi makan dan menghampiri Bryna yang duduk di hapadannya.
"kamu sakit? kita ke dokter sekarang" June terlihat panik. June pegang kening Bryna mengecek suhu tubuh Bryna, tubuh Bryna sedikit hangat.
"gak usah deh kamu sarapan aja nanti telat loh" Bryna senyum untuk meyakinkan June kalo dirinya baik-baik saja.
"bener?" Bryna menjawab dengan anggukan, June kembali ke kursinya dan melanjutkan sarapannya.
Bryna hanya melihat June yang sedang sarapan, biasanya Bryna ikutan sarapan tapi gak tau kenapa Bryna merasa gak mood untuk sarapan pagi ini. Bryna sedari tadi memegangi perutnya yang terasa keram, lama kelamaan Bryna merasa mual dan ingin muntah. Bryna langusung bergegas ke kamar mandi, diikutin June dibelakangnya yang terlihat panik.
June memijat-mijat tengkuk Bryna yang sedari tadi hoek hoek(?) merasa sudah enakan June membawa Bryna ke kamar dan membaringkan tubuh Bryna di kasur. June duduk ditepian kasur memandangi Bryna yang terkulai lemah diatas kasur.
"udah kamu berangkat katanya mau ada meeting sama client hm?" ucap Bryna lirih.
"tapi kamu--"
"aku gapapa kan ada mba Inah yang nemenin bentar lagi juga dia dateng" Bryna tersenyum kecil sambil mengelus tangan June yang sedari tadi mengenggam tangannya.
"ya-yaudah tapi nanti kalo ada apa-apa langsung telpon aku ya" June dengan ragu berdiri dan mencium kening Bryna sebelum pergi meninggalkan Bryna.
.
09.30 PM
Bryna terbangun dari tidurnya, keluar dari kamarnya dan mendapati mba Inah sedang beres-beres di ruang tv.
Bryna menuju dapur untuk mengambil segelas air putih. Ia pun meneguk satu gelas habis, setelah itu ia merasakan mual pada perutnya lagi.
Mba Inah yang melihat Bryna lari menuju kamar mandi langung mengikuti Bryna takutnya ada sesuatu yang terjadi.
"mba Bryn gapapa mba?" tanya mba Inah setelah Bryna keluar dari kamar mandi. Bryna hanya memabalas dengan anggukan.
"bentar mba saya telpon mas June dulu ya" mba Inah langsung mengeluarkan ponselnya. Dengan cepat Bryna melarangnya untuk memberitahun June karena Bryna takut menganggu June.
"jangan mba, saya gapapa kok"
"tapi tadi mas June bilang suruh kabarin kalo ada apa-apa sama mba Bryna" mba Inah masih memasang wajah panik.
"biar nanti saya yang kasih tau June, mba lanjut lagi aja beres-beresnya" Bryna berjalan meninggalkan mba Inah menuju ruang tv.
Bryna menyalakan tv dan melihat iklan susu ibu hamil, awalnya biasa aja tapi tiba-tiba Bryna menjatuhkan remot yang sedari tadi di genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papah June✔
Fanfiction❝We love you, Papah❞ ㅡ Bryna, Carrel, Davina, Evan. ※※※ Started: 2016/07/18 Finished: 2017/07/24 ©2016, ryaonie.