kalian gak perlu nunggu besok buat gue update. kurang baek apa gue nih dabel apdet WKWKWKWK
Enjoy guys!
***
"Ayo ikut aku" June menarik tangan Bryna keluar dari kamarnya.
"Apaan sih?! Sakit Tau gak" Bryna melepaskan genggaman June dari pergelangaannya.
"Tinggal ikut aja apa susahnya?" Ucap June dingin.
"Mau kemana?"
"Gausah banyak tanya, bisa?" June berusaha mengambil kembali tangan Bryna namun dengan cepat ditepis oleh Bryna.
"Ga mau" Bryna berbalik menuju kamarnya.
June mengacak rambutnya kesal.
"Kalo gini susah buat tanda tanganin suratnya" Gumam June pelan.
Akhirnya ia memutuskan menelpon ibu mertuanya untuk membujuk Bryna.
Setelah menelpon ibu mertuanya June kembali menuju kamar untuk membujuk Bryna untuk kedua kalinya.
"Bryn" Panggil June pelan.
"Aku bilang gak mau"
"Please, anak-anak biar mami yang jaga"
"Kamu nyuruh mami jaga anak-anak?!" Ada nada ketidakterimaan dari Bryna mendengar June dengan seenaknya menyuruh ibunya untuk menjaga anak-anak.
"Bryn please, Jangan bikin aku makin kesel, okay?" June mengacak rambutnya.
"Kamu yang bikin kesel tau gak! Kamu sadar gak sih apa yang udah kamu lakuin?! Aku ngomong kamu gak denger, aku diemin kamu makin ngelunjak. Sebenernya kamu kenapa Jun kenapa?!" Bryna mengeluarkan seluruh emosinya yang Ia pendam selama beberapa hari ini.
Bryna berdiri dari tempat tidurnya.
Plak
Satu tamparan mendarat mulus di pipi kiri June. Setelah dirasa cukup, Bryna pun melangkahkan kakinya keluar kamar. Dengan cepat June menahan lengannya.
Dengan sekuat tenaga Bryna berusaha melepaskan tangan June yang mencengkram erat lengannya. Bryna pun lolos dan berlari keluar.
June terdiam beberapa sat berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Setelah itu Ia baru mengejar Bryna.
June mencari di seluruh sudut ruangan di rumahnya tapi ia tidak menemukan keberadaan Bryna.
Sampai akhirnya sang in mertua datang.
"June mau kemana?" Tanya Chynta yang melihat June terburu-buru.
"Cari Bryna"
"Hah? Bryna kemana?! June!" Chynta kaget bukan main.
"Ceritanya nanti mi aku mau cari dulu" Bryna langsung berlari menuju mobilnya.
June melajukan mobilnya pelan sambil sesekali menengok ke kanan dan ke kiri mencari Bryna.
Pandangan June tertuju pada seorang wanita yang sedang duduk sendiri di taman kompleks rumahnya. June meminggirkan mobilnya dan pergi menghampiri wanita itu.
Dugaannya benar, itu Bryna.
Bryna mengadahkan kepalanya begitu melihat sepasang sepatu berada tepat di depan kakinya.
Bryna bangkit dari kursi taman bermaksud untuk menghindari June. Tapi June telah menahannya terlebih dahulu, kali ini Bryna pasrah karena tenaganya sudah terkuras habis untuk menangis tadi.
June duduk disebelah Bryna.
"Ikut aku dulu. Baru aku jelasin semuanya" June angkat bicara.
Bryna masih diam enggan untuk berbicara.
"Mau ya?" Kali ini June mencoba untuk melihat Bryna.
Bryna masih dengan tatap kosongnya.
June meraih jemari Bryna dan memasukan pada genggamannya.
"Apapun yang terjadi nanti, aku akan selalu mencintaimu" Bisik June
Bryna yang mendengarnya hanya bisa menitihkan air mata dalam diam.
Hayo apa yang di maksud June? ciaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Papah June✔
Fanfiction❝We love you, Papah❞ ㅡ Bryna, Carrel, Davina, Evan. ※※※ Started: 2016/07/18 Finished: 2017/07/24 ©2016, ryaonie.