lonely

7.4K 706 46
                                    

Suasana kelas begitu ramai, sudah waktunya jam pelajaran dimulai tapi belum ada juga guru yang masuk kesal.

Saat ini hana dan sujong sedang sibuk membicarakan alat make up. Sedangkan aku untuk bersuara saja rasanya tak punya tenaga. Sejak tadi malam aku belum memakan apapun. Ibuku tak memberikan makan, sebagai hukuman karna pergi tak pamit saat hari minggu kemarin katanya.

Membicarakan tentang hari minggu kemari  membuatku teringat kejadian 2 hari yang lalu itu. Seketika pipiku memerah, bagaimana ini aku menyukai guruku sendiri. Tapi kim saem kemarin berkata seperti itu bukankah berarti dia juga menyukaiku. Dari sekian banyak keburukan dalam hidupku akhirnya aku berada dititik dimana aku bisa merasakan hati yang berbunga bunga.

"Selamat pagi semua!!" Oh tidak dia datang.

Dengan susah payah kutegakkan dudukku. Ya tuhan perutku mulai terasa sakit, jika hari ini bukan ulangan mungkin aku akan lebih memilih bolos sekolah kemudian mampir keklinik eunsoo eonni untuk meminta sedikit bekalnya.

"Nam gyuri, apa ada masalah?" Saat suara itu menyebutkan namaku dengan sisa tenagaku kugelengkan kepala. Tapi entah kenapa tiba tiba pandanganku memudar. Dan yang terakhir kudengar adalah suara derap langkah orang banyak yang menghampiriku.

Seperti sudah jadi rutinitasku setiap minggunya pasti aku akan mengunjungi uks. Aku mengerejapkan mataku mencoba menyesuaikan dengan cahaya disekitarku. Bersamaan dengan itu kurasakan tangan besar mengelus rambutku.

"Sshh" ringisku sambil berusaha mendudukan tubuhku. Tapi tangan itu menahan pergerakanku.

"Kau masih harus istirahat"

"Saem?"

"Kau ada ulangan susulan hari jum'at nanti persiapkan dirimu"

"Kenapa kau disini?" Bukankah seharusnya dia ada dikelas mengawasi jalannya ujian.

"Ini sudah jam 6 sore sekolah bahkan sudah sepi, untuk apa aku dikelas"

Mataku melebar selebar yang mataku bisa. Bagaimana ini, sudah jam 6 sore dan aku baru bangun. Oh tidak, aku tidak ke toko kue dan terhitung satu jam dari sekarang waktu kerjaku dimini market akan segera tiba.

"Aku sudah menghubungi ibumu, dia bilang tidak masalah dan aku juga sudah bilang akan mengantarmu"

Kutatap tangan kananku tertancap infus disana. Apa keadaanku seperah itu sampai harus diinfus seperti ini.

"Saem, kurasa aku sudah membaik... bisakah kau antarkan aku ke minimarket yang waktu itu"

Bukannya menjawab kim saem justru menautkan alisnya sambil menatapku tajam.

"Membaik apanya, kau kekurangan banyak nutrisi... berapa hari kau tidak makan?"

"A-ak aku sudah baik saem sungguh" dengan paksa kududukan tubuhku. Menatap tepat dimatanya berusaha meyakinkannya jika aku sudah membaik.

"Lalu mau apa kau keminimarket bukannya minta diantar pulang?" Yaampun pertanyaan macam apa lagi ini.

"Ak-u ingin mem-"

"Kau berbohong"

"Tidak"

"Tapi kenapa aku merasa seperti sedang dibohongi"

Mati kutu kau nam gyuri, mau menjawab apa lagi kau. Saat kutatap wajahnya saja terasa sudah gugup sekali.

"Aku tidak bohong, sekarang dimana dokter uks aku ingin infusku dilepas"

Dengan bingung ku tatap sekeliling, sepertinya sudah tidak ada orang diruangan ini selain aku dan kim saem.

"Berhentilah berbohong, kemari biar kucopot selang infusmu"

My Lovely teacher || KtH~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang