Taehyung oppa baru saja pulang tepat jam 11 malam, beomgyu sudah tertidur sejak 3 jam yang lalu. Dan saat ini aku sudah sedang menyiapkan makan malam sambil menunggu taehyung oppa selesai mandi.
Selang beberapa menit kemudian kami sudah duduk berhadapan dimeja makan. Aku hanya diam sambil memperhatikannya. Dia makan dengan begitu lahap, apa dia begitu lapar. seperti tidak makan satu minggu saja. Aku memutuskan belum akan membahas apapun dengannya, karena ku fikir harus membiarkannya istirahat terlebih dahulu.
"Wae?" Tanya nya tiba-tiba membuat ku terhenyak dari lamunan.
"Ani" jawabku, suasana mulai berbeda kami yang hanya diterangi cahaya temaram dari lampu tidur saat ini, duduk diruang tengah sambil saling menatap. Sepertinya taehyung oppa membaca gelagatku.
"Kita bicara setelah aku selesai makan" ucapnya dan kembali melanjutkan makannya. Sudah ku duga sangat sulit menyembunyikan sesuatu darinya.
...
Dan seperti orang bodoh aku justru hanya termangu diatas ranjang saat taehyung oppa sudah duduk dihadapanku dengan kursi meja rias.
"Apa aku membuat salah?" Suara rendah taehyung yang penuh ketegasan saat mengajukan pertanyaan membuatku tanpa sadar menelan saliva, entah karena gugup atau yang lainnya.
"Kau masih kesal karena ku marahi kemarin? Atau karena aku belum mengizinkanmu keluar rumah?"
".." aku hanya bisa diam sambil memainkan ujung gaun tidurku, ini sulit aku bingung harus memulai dari mana. Padahal aku sudah menyiapkan banyak pertanyaan sejak tadi siang setelah kepergian tuan Kim dari rumah.
"Kenapa diam saja? Aku bertanya padamu gyu-ya"
"Aku...sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu padamu" akhirnya suaraku keluar meski terdengar agak sumbang dan berbisik.
"Apa aku dibawah kakimu? Tatap mataku jika sedang berbicara" taehyung tidak meninggikan suaranya sedikitpun tapi entah kenapa aku merasa seperti sedang dimarahi. Ini membuatku semakin gugup, apa lebih baik aku jangan bicarakan dulu padanya. Kenapa aku jadi seperti orang bodoh begini, padahal posisiku bukanlah seharusnya menjadi gugup. Tapi tuan Kim bilang lusa akan mengirimkan surat perjanjiannya, dan lagi dengan beomgyu saat ini rasanya sangat tidak mungkin untuk ku berpisah dengan taehyung oppa. Aku bingung, harus bagaimana.
"Argh, aku bisa gila" gumamku yang tentu saja terdengar oleh Kim Taehyung mengingat posisi kami yang berhadapan dekat.
*sreek
Suara gesekan kayu terdengar saat taehyung memajukan posisinya, lelaki itu menarik daguku agar bisa mensejajarkan kedua mata kami.
"Wae?" ucapnya lagi, sepertinya mulai geram karena sikapku yang bertele-tele.
Sejenak ku alihkan tatapanku dan meyakinkan hatiku.
"Tuan Kim berkunjung kerumah tadi siang" baru sampai sana ku lihat lelaki dihadapan ku itu mulai mengerutkan dahinya serta tatapan matanya yang menajam.
"Ayahku?"
"Majja, kau tahu dia bilang beomgyu terlihat begitu mirip dengamu" ucapku jenaka.
"Apa yang dia katakan? langsung saja pada intinya gyuri" taehyung tampak mulai memanas.
"Dia bilang akan mengirimkan surat perjanjian lusa"
"Nde?!" Dia sedang berlagak bodoh atau memang benar-benar tak tahu.
"Kau, kau harusnya tahu akan hal ini kan?" ucapku getir danTaehyung menatapku tajam.
"Lagi pula aku juga sedang berfikir tentang ini" sambungku lagi sambil menundukkan tatapan mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely teacher || KtH~
Romance[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA GUYS!!] Nam gyuri gadis berusia 19 tahun duduk dibangku kelas akhir disekolahnya. Setelah melewati liburan musin panas wali kelasnya dipindah tugaskan kesekolah lain dan kemudian digantikan oleh guru baru yang juga p...