Vincent pov
Setelah cewe itu dipersilahkan duduk, dia pun menuju ke arah tempat duduk gue. Menurut gue dia rada-radaan deh. Soalnya dia senyum-senyum ga jelas gitu..
"Hai, minta bantuannya yaa.." sapanya.
"Minta bantuan ke kantor polisi sono!" Jawabku jutek.
"Iihh.. kok jawabnya gitu? Orang mintanya baik-baik jugak." Katanya sambil cemberut.
Aku tidak menggubris ucapannya. Aku menolehkan pandangan ku ke arah triska. Tep. Mata kami bertemu. Disitu aku buru-buru mengalihkan pandangan ku ke arah lain lagi.
Shit. Batinku.
***
Proses belajar mengajar pun dimulai..
Trisna pov
Ada murid baru? Ditengah-tengah semester gini? Bukannya tunggu tahun ajaran baru yaa, baru daftar. Anak presiden kalik ya tuh orang, tapi ga mungkin. Kemungkinannya cuman 0%. Lo bego ya tris, kalo 0% itu ga usah pake kemungkinan lagi. Lu lebih ogeb ternyata tris.
"Woii"
"Woii""Trisna Adera Fadella!!"
Bentakan sang guru membuyarkan lamunan ku.
"Eh. Iya buk." Jawabku tergagap-gagap.
"Kamu ya!! Ini sudah kedua kalinya kamu melamun di pelajaran saya, kamu lamunin apa sih sebenarnya haa?" Tanya nya setengah membentak.
"Hmm.. ga kok buk.." jawabku sambil menunduk.
"Lagi mikirin randhi kaliik buk.." si curut valent mulai.
Aku menoleh kebelakang dan menatapnya tajam.
"Apa? Oh. Jadi, kamu naksir sama randhi? Kamu ini ya, kasih kode laa sama dia. Setelah kamu kasih kode, kamu tunggu aja. Itu tugas cewek. Menunggu." Ucap beliau antusias.
"Wuuooo"
"Mantap benerrr"
"Aseekk"
"Cieee guru kita flashback ke masa mudaaa..""Heee. Sudah sudah. Trisna. Untuk kali ini ibuk maafkan. Kamu melamun lagi, awas kamu." Tegasnya.
Aku hanya menunduk, lalu duduk.
Aiish, lamunan gue kok keterlaluan amat yaaa.-
"Lo naksir sama randhi tris?" Bisik vian ke telinga kuu.
"Iihh. Vian. Jan mikir yg engga-engga deh." Jawabku sambil berbisik juga.
"Dihh. Awas kemakan omongan triss. Di wattpad yang aku baca, lo ni yaa, jadi pemeran utamanya sekarang. Haha" bisiknya lagi.
"Serah lo deh." Jawabku.
---
"Lo kali ini bareng sama kami gak ke kantinnya?" Tanya ken.
"Terissnaaaaaa" triakan kedua sahabat ku itu jadi jawaban atas pertanyaan ken tadi.
"Hmm.. oke deh. Kapan-kapan sama kami dong. Bosan tauk bedua muluk." Ucap ken lagi.
"Iyaiyaa, besok-besok kita ke kantin bareng oke? Gue dluan yaa, triska pida udah nunggu. Bhay ken, bhay viv." Kataku beranjak pergi.
Mereka hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum.
Sesampainya dikantin.
"Wadoiiiihhh gilak tu anak baru." Kata pida sambil menunjuk ke satu arah.
Aku mengikuti arah yg dituju pida. Disitu ada v2r'VincentValentRandhika. Dan satu cewe yang ada disamping vincent.
"Siapa tuu?" Tanyaku ke pida.
"Lo budeg ya? Tadi kan pida dah bilang, itu si anak baru." Jawab triska.
"Yaa woles aja triss.. Namanya siapa?" Tanya ku.
"Zura meneketehe. Namanya sok ke west westan gitu. Gigi klinci gitu." Jawab pida sambil menatap tajam ke arah zura.
"Lo kok gitu? Nama lo juga gitu kaliik. Kek udah dendam aja sama tuh anak." Tanya ku.
"Gimana engga? Dia baru masuk aja udah dikenal. Trus dia deket deket lagi sama valent. Tuh tuh liat, dia ketawa. Gila kalik ya." Kata pida sambil menusuk nusuk bakso yang ada di mangkuknya.
"Udah kali pid. Dia lengketnya sma vincent kalik. Lo ga liat apa selama jam pelajaran dia ngajak ngomong vincent trus..?" Ucap triska.
"Tunggu, tunggu. Ngajak ngomong vincent teruss? Maksudnyaa?" Tanya ku bingung.
"Aduuhh. lo ga usah sok sok polos. Jijik gue. Iya. Si zura itu, duduk disebelahnya vincent sekarang. Hati-hati deh lo." Jawab pida.
Aku hanya menatap ke arah mereka lagi. Tep. Randhika lagi liatin gue? Aku pun kembali ke obrolan dengan kedua sahabat ku ini.
~~~
Yooo
Author update..
Jan lupa vote and comentnya yooi😉😉
Saranghaee♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life
Teen Fiction"Tris.." "Tris.." "Trisna" "Apa lagi sih rand?" "Gue.. gue.. gue minta maaf." "Maaf? Buat?" "Buat.. semuanya."