7

56 8 0
                                    

"Oke.. setelah penjelasan ibuk tadi, bagian mana yang kalian belum mengerti dari letak astronomis dan geografis Indonesia. Yak. Silahkan bertanya.." ucap guru IPS yang tergolong muda, mempunyai siluet tubuh yang ideal.

Hening. Tidak ada yang bertanya. Bukan karna sudah mengerti semua. Tapi, beberapa menit lagi bel istirahat akan berbunyi. Dan jika ada yang bertanya, itu artinya, jam istirahat kami terpotong.

"Baiklah. Ibu rasa kalian semua sudah mengerti. Sekretaris tolong maju kedepan. Yaa, ibuk sudah membagi kelompok tetap untuk IPS. Ada 4 kelompok yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 5 org. Karna murid dikelas ini ada 24, jadi ada 1 kelompok yang beranggotakan 4 orang. Sekretaris tolong kamu tuliskan nama-nama yang ada disini." Jelas guru itu.

Ken yang menjadi sekretaris pun mulai menuliskan anggota kelompok 1. Dan aku tidak ada disana.
Kelompok 2 juga tidak ada.
Kelompok 3 juga tidak ada.

Dan aku harus mendengus karna aku berada di kelompok 4 dengan si curut yang ada di belakang ku. Aku, Ken, Vian, Randhika, dan Valent berada di kelompok 4.

"Wiss.. ada yang barengan lagi nii." Valent mulai menggoda.

Aku hanya diam, dia pun juga begitu.

Oh mai gadd.. Ini gue lagi syuting ya? Ada kamera ya disini? Kok idup gue kayak di sinetron-sinetron yakk.. huftt.. Batinku.

"Oke. Pertemuan selanjutnya, tolong duduk berdasarkan kelompok yang telah ibuk tentukan. Sekian dari pelajaran kita hari ini. Selamat pagi." Ucapnya sambil melenggang pergi.

"Jodoh emang ga kemana yaa rand." Valent mulai lagi.

"Lo apa-apaan sih val. Dari kemaren bilang-bilang kek begitu muluk. Jodoh-jodoh. Gue jodoh sama si ganas ini? Alamat gue." Bantah randhika.

"Wits.. selow rand. Ati-ati kalo ngomong. Untuk kedepannya siapa yang tahu ya ngga?" Ucap valent.

Aku yang sedang merapikan buku, berhenti dan membanting buku yang ada di tanganku ini ke meja.

Bammm.

*Itu bunyi buku yang dibanting sma trisna:v

"Lo bedua bisa diam ga sih?!" Ucap ku sambil menoleh ke belakang dan menatap mereka tajam.

Mereka seperti orang yang habis di kejar-kejar rentenir sekarang.

"Aduhh.. Udah dong tris.. Jangan marah-marah. Kantin yuk.. yuk.." kata vian menggandeng tangan ku dan langsung menarik ku pergi.

Randhika pov.

Dia pergi. Dia ninggalin gue sendiri di atap ini.

"Huft. Kok gue jadi aneh gini ya kalo di dekat dia."

Akhrinya gue memutuskan untuk balik ke kelas.

Gue menuju tampat duduk gue, dan gue melihat ke arah Trisna. Entah kenapa saat itu gue senyum-senyum sendiri. Argh. Itu pasti awkward banget.

Si valent yang entah kenapa selalu mengaitkan gue dan trisna ke arah jodoh. Sampai saat hari ini.

"Woi rand" ucap valent setengah teriak.

"Apaan sih lo. Lo kenapa tadi bilang kek begitu ogeb." Kata ku sambil menjitak kepalanya.

"Dihh.. lo kok marah. Harusnya lo berterimakasih ke gue. Karna secara tidak langsung gue udah ngebantu lo deket sama dia." Ucapnya sambil melipat tangannya didepan dada, lalu tersenyum miring ke arah ku.

"Maksud lo apaan sih val? Ngapain coba' gue dekat sama cewe ganas kek begitu. Sifat sama mukanya ga cocok tau gak lo. Mukanya kaya' kelinci, tapi sifatnya kaya' singa. Hii." Ucap ku.

"Hoho.. Sejak kapan lo meratiin dia kek begitu. Kelinci? Singa?. Bwahahahahha.. Randhii randhi.. Cuman orang bego yang ga bisa baca gerak gerik lo sekarang. Para readers aja mungkin tau kalo lo suka sama trisna." Katanya sambil tertawa.

"Serah lo deh val. Males gue ngomong ame lo." Ucapku, lalu pergi.

"Weh weh.. jan ngambek gitu dong rand." Ucapnya sambil merangkul ku.

Pov Vincent.

Pagi ini. Gue ngeliat triska jalan kaki menuju sekolah.

"Pa, itu temen ku. Berhenti yaa, aku mau nawarin dia ikut mobil kita aja. Kasian kan jalan kaki." Pinta ku ke papa.

"Ya udah.. gapapa.." jawab papa.

Mobil papa pun berhenti di depan triska. Aku turun dari mobil dan menghampirinya.

"Hai." Sapa ku.

"Hai." Balasnya.

"Lo jalan kaki?" Tanya ku.

"Iyaa. Motor bokap lagi di bengkel. Bannya bocor pas mau nganter gue." Jawabnya.

"Oohh.. Lo mau ikut ke mobil gue? Dari pada lo jalan kaki kan." Tawarku ragu-ragu.

"Ha?! Gue ikut mobil lo? Serius?" Tanyanya heran.

"Iyaa. Gapapa kok. Papa gue juga gapapa. Ikut ga?" Tanya ku lagi. Klakson mobil papa pun berbunyi.

"Hm... yaudah deh, gue ikut." Jawabnya sambil menggaruk lehernya.

Yap. Pagi ini gue berangkat sekolah bareng triska.

Sesampainya di gerbang sekolah.

"Makasih ya om." Kata triska sambil tersenyum.

Gue ngeliat senyumnya triska. Deg. Gue suka ngeliat dia senyum.

"Iyaa.. sama-sama. Kalian baik-baik belajarnya ya." Jawab papa.

Kami pun berjalan dari halte depan. Jalan kami seirama. Hening. Tidak ada yang berbicara. Hingga menaiki tangga menuju kelas pun tidak ada yang berbicara.

Kesunyian itu pecah ketika gue ngeliat trisna di depan kelasnya.

"Heii" sapa ku.

"Heii. Kalian kok bisa datang barengan gini? Ketemu di gerbang yaa?"tanya trisna.

"Ohh itu.. tadi gue ....." baru saja aku ingin menjawab. Kata-kataku langsung dipotong oleh triska.

"Iyaa.. tadi gue ketemu sama dia di gerbang sekolah.. iyaa.." potong triska.

"Oohh okeeei" kata nya sambil menatap triska.

"Emm. Ke kelas aku aja yuk" kata triska sambil menggandeng lengan trisna.

Dan. Mereka mendahului gue.

"Wes mas broo.. baru datang?" Tanya valent tiba-tiba merangkul ku.

"Iyaa. Baru dateng gue." Jawabku. Lalu randhika datang.

"Wiss.. yang baru datangnya barengan keluar." Ucap valent sambil senyam-senyum.

"Ha? Maksud lo?" Tanyaku heran. Yang dimaksud valent, gue apa randhika.

"Ini vin. Temen kita satu ini. Hatinya lagi berbunga-bunga. Dia sama trisna tadi datangnya barengan coiii" jawab vincent sambil menepuk-nepuk tangannya dan tertawa.

"Brisik amat lo ya." Randhika angkat bicara.

"Astagah... yaudah yaudah.. gue kekelas dulu. Mau ikut ga?" Tawarku.

Kami pun berjalan menuju kelas. Tibanya dikelas. Gue ngeliat triska lagi bicara sama trisna.

Yang gue heranin, pas gue mau jawab pertanyaan dari trisna, kenapa triska motong? Dia nyembunyiin itu dari trisna? But, kenapa?

~~~

Yooo
Author update.
Tinggalin jejak yaa😄😄
Vote and comment😉😉
Keep reading gaess😆😆
Saranghae♡♡♡

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang