Author pov
Setelah melalui perjalanan berjam-jam, kluarga trisna pun sampai di rumah.
Trisna mulai mengerluarkan satu persatu isi dari kopernya itu.
"Udah jam 3 sore aja. Bentar lagi jam 5 lagi.. Gue benar ga sih nerima ajakan dia? Kok gue ngerasa aneh ya.." trisna ngomong sendiri sambil mengeluarkan barang-barangnya lagi.
"Noon.. Itu ada temen kamu dateeng." Mama trisna triak.
Trisna langsung berjalan menuju luar.
"Randhi?"
"Iya. Gue randhi. Udah lupa lo sama gue?" Kata randhi yang sedang duduk di kursi teras rumah trisna.
"Elah. Ngapain lu kesini??" Tanya trisna
"Kangen gue sama lo. Udah lama ga gangguin lo." -randhika.
"Bodoamat. Eh, bentar." Trisna langsung masuk ke dalam rumah.
Setelah beberapa menit mencari di bongkahan barang yang baru di keluarkannya dari koper, trisna keluar sambil membawa bingkisan kecil berwarna putih.
"Nih." Kata trisna menyodorkan ke randhi.
"Widiihh.. Apanii??" Kata randhi sambil membuka bingkisan itu.
"Wa gelaseh.. Lo bawain gue pasir pantai buat apa lerr" randhi kecewa."Yeu. Liat baik-baik makanya.. Di dalam ada lagi tuu." -trisna.
Randhi memasukkan tangannya ke bingkisan itu lagi.
"Kalung?" Randhi mengeluarkan sebuah kalung bertali hitam dan mainannya warna abu-abu berlukiskan pohon kelapa itu.
Trisna mengangguk menjawab pertanyaan randhi.
"Gue kan cowok. Ngapain pake kalung.. Lo mah.. Kalo mau bawain oleh-oleh tu, baju kek, topi kek, apa kek. Inih.. kalung.. apaan cobak." Kata randhi sambil menatap kalung dari trisna.
"Ga sukak? Ya udah.. Balikin sini." Kata trisna sambil menyodorkan tangannya.
"Ininih.. Barang yang udah di kasih ituu, ga boleh diminta lagi. Ga baik tauk." Kata randhi memasukkan kembali kalung ke bingkisan.
"Thanks ya" -randhi.
"Iye dah. Jadi lu ngapain kesini??" -trisna.
"Kok temennya ga disuruh masuk non??" mama tibatiba keluar.
"Ha? Diluar aja lah ma, gapapa." -trisna.
"Iya maah.. Gapapa, kita diluar aja." -randhi.
Trisna langsung mengerutkan dahinya melihat randhi.
"Eh.. tante.. maaf tan.." -randhi.
"Hahahahah... Ntar kalo kamu udah kerja di pertamina, tante izinin mangil mama ke tante." Ucap mama trisna tertawa.
"Mama.. Apaansih??" Trisna heran.
"Hehe.. Ya udah, tante masuk dulu ya.." kata mama trisna, lalu masuk ke rumah.
"Bercandanya tolong ya rand.." -trisna
"Dih. Siapa yang bercanda cobaak.." -randhi.
"Ck. Lo belum jawab pertanyaan gue seblakk!" -trisna.
"Oh iyaa. Sampe lupa kan.. Gue kesini ngapain yaa?" Kata randhi sambil menggarut lehernya.
"Aduhh.. Kalo ga penting, mending lo pulang deh. Gue juga mau pergi." Kata trisna malas.
"Pergi? Kemana? Sama siapa? Ngapain?" -randhi.
"Dih. Mau tau aja lo. Udaah.. Sana pulang." Trisna ngusir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life
Teen Fiction"Tris.." "Tris.." "Trisna" "Apa lagi sih rand?" "Gue.. gue.. gue minta maaf." "Maaf? Buat?" "Buat.. semuanya."