6

44 8 0
                                    

Pov Triska

Gue diam, dan wali kelas pun masuk. Waktunya jam pembinaan wali kelas. Yaa. Seperti yang kalian tahu, di jam pembinaan ini akan banyak sekali cengkunek yang akan disampaikan. Ceramah ceramah yang ga jelas itu membuat ku ga suka dengan jam ini.

Si guru pun mulai menyampaikan part demi part pidatonya. Aku hanya menatap kosong ke arah guru ku itu.

Ga nyangka gue si vincent kek begitu ke gue. Maksudnya apa coba? Iiiii. Batinku.

Aku pun melirik ke arah tempat duduknya vincent.

Ba' dum testtttt

Ini anak ngapain ngeliatin gue kek begitu....
Dih dih senyum-senyum lagii..
Astaga ya Tuhan.. Batinku

Aku memfokuskan pandangan ku ke guru itu lagi.

"Oke.. apa yang bapak sampaikan tadi jangan lupa dilaksanakan. Sekian." Guru berkaca mata itu mulai beranjak dari kursinya, dan melenggang pergi.

Pov Trisna

Saat gue tiba dikelas. Si curut itu sudah ada dikursinya. Aku duduk di mana mestinya aku duduk. Pas saat gue duduk..

"Eh tris..?" Panggil vian. Aku hanya menoleh kepadanya.

"Ikut gue bentar dehh.." ucapnya sambil menggandeng lengan gue.

"Kemanaa?? Bu'Husni udah mau masuuk ogeb" kataku sambil menatapnya heran.

"Duuhh.. bentar ajaa.. plissss.. bu Husni kan baikk, telat masuk dikit ga papa kok. Ya ya?? Plisss.. nnti gue beliin beng-beng dehh.. 3." bujuknya sambil merangkul gue.

"A'elaa.. yodah yodah." jawabku sambil berdiri.

Dia pun mengikuti ku berdiri, dan kami beranjak pergi.

"Kita mau kemana sii?" Tanyaku sambil menuruni tangga.

"Udahh ikut ajaa" jawabnya.

Kami pun berhenti di depan pintu masuk toilet.

"Lo mau pipis? Kalo mau pipis kenapa sampe begitu viviaann.. tinggal bilang aja minta temenin pipis kan bisaa.. Argh, lo mah bikin gue penasaran aja.-" ucapku sambil melipat tangan di depan dada.

"Hehehe.. maap maap. Kan dibelakang ada cowok. Gue segan mau ngomong kek begitu di depan mereka." Kata vivian sambil cengar cengir ga jelas.

"Cowok? Hellow... mereka itu ga lebih dari curut. Ngapain lo segan?" Ucap ku.

"Ehhmm.. Tauk ah. Gue pipis dulu. Lo tungguin gue disini." Kata vian lalu masuk ke dalam toilet.

Setelah vian keluar dari toilet, kami langsung menuju ke kelas. Pas saat kami menaiki tangga, kami melihat ada bu'Husni di depan kami. Buru-buru kami mendekatinya dan menyalami tangannya.

"Pagi bu" sapa kami berdua.

"Iyaa pagii.. Dari mana kalian?" Tanya wali kelas kami itu dengan tersenyum. Beliau suka sekali tersenyum. Suaranya lembut, membuat hati para murid tidak kusut.

"Itu bu. Dari toilet." Jawabku sambil berjalan di belakangnya.

Beliau hanya ber o ria sambil tersenyum juga. Beliau memang suka tersenyum. But, jika kalian melakukan kesalahan lebih dari 3x. Haa'. Kata-kata pedas dari mulut beliau akan keluar dengan mulus. Tidak lupa dengan senyum andalannya.

"Pagi class" sapa bu'Husni lalu beranjak duduk di kursi guru.

Kami pun setengah berlari menuju tempat duduk.

"Oke class. Hari ini hari kedua kalian bertemu dengan ibuk sebagai wali kelas kalian. Hari ini kita akan membentuk struktur kelas. Oke.. kita mulai dari ketua kelasnya dulu." Ucapnya sambil berdiri dan menuliskan Struktur Kelas di papan tulis putih.

"Ada yang mau atau menyarankan sebagai ketua kelas??" Tanya bu'Husni.

"Willy buk."
"Valent buk."
"Vito buk."
"Wahyu buk"

"Trisna buk." Suara setengah teriak itu terdengar dari belakang gue. Shit.

Aku menoleh ke arah belakang dan menatap randhika tajam. Yap. Randhika si anak aneh itu nyebutin nama gue.

"Apa?? Lo gila yaa? Masak cewek yang jadi ketua kelas??!!" Kata si cowok yang menjadi ketua kelas sementara itu. Willy.

"Lahh.. apa salahnya cewek? Lagian dia tegas kok. Ganas lagi. Lo aja yang belum tau dia." Ucap randhi sambil menaikkan satu ujung bibirnya.

"Sudah sudah. Jangan berantam." Ucap bu'Husni melerai.

"Oke. Yang tadi di sebutkan namanya oleh teman-temannya. Maju kedepan." Lanjut beliau lagi.

Semuanya maju kedepan, termasuk gue. ....

"Randhika. Kamu maju kedepan juga." Ucap bu'Husni.

"Lahh.. kok saya buk. Kan nama saya ga ada yang nyebut buk." Jawab randhika.

"Ada. Saya dengar ada yang menyebutkan nama kamu." Tegas bu'Husni.

Randhika pun maju dan berdiri disamping gue.

Kami berdua hanya menggerutui diri kami masing.

"Oke class.. inilah calon-calon ketua kelas kita nanti. Sekarang kita akan vote."

●●●

Guru IPS kami pun masuk, dan ketua kelas menyiapkan dan memimpi doa.

"Attention please. Greeting!!" Ucap orang yang ada dibelakang ku itu.

Yap. Si anak aneh itu terpilih jadi ketua kelas. Dan gue sebagai wakilnya. Ken sebagai sekretaris, vian sebagai bendahara.

Proses belajar mengajar pun dimulaii.

~~~

Yooo
Maap ya author baru update.
Maap lagii kalo critanya pendek.
Ortunya author lagi sakit, jadi waktunya author ke ortu dulu.
Keep reading ya gaes😆😆😆
Seperti biasa vote and comment nyaa😉😉😉
Saranghae♡♡♡

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang