22

26 3 4
                                    

Author pov

Keesokan paginya trisna berangkat dengan tidak semangat. Dia pun tidak semangat mengikuti proses pelajaran.

Sampai bel istirahat berbunyi. Baru lah trisna mendapat tenaganya kembali. Dia tersadar dari lamunannya, dan pergi ke kantin bareng vian ken. Hubungan trisna dengan triska masih gajelas.

Ketika mereka bertiga sampai di kantin. Seperti biasa, trisna yang memesan.

"Kalian mau apa?" Tanya trisna ke vian ken.











"Aku maunya kamu aja deh."

Bukan.

Bukan vian atau ken yang menjawab.

Melainkan...

"Ga usah digombalin kalik rand.." kata valent ke randhika.

"Engga gombal kok.. Emang bener aku mau nya dia." Kata randhika sambil duduk di samping trisna.

Tanpa basa-basi trisna langsung ngejambak pelan rambut randhi.

"Apa barusan lo bilang haaa?? Lo mau gue bikin botaak??" Kata trisna sambil menggertakkan giginya..

"Aduh.. duh.. triss.. sakit.. lepas lepas.. iyeiye.. gue becanda kali ahh.." kata randhi sambil nepuk-nepuk tangannya trisna.

Vian,ken, dan valent malah tertawa bahagia melihat randhi seperti itu.

Dari jauh. Triska dan zura melihat kejadian yang berlangsung tersebut.

"Lu lagi kenapa sama trisna pida?"-zura

"Ga tau gue. Gue ga pake kacamata soalnya."-triska.

"Ga ada hubungannya geblek."-zura.

"Udah ah. Kuy. Laper gue."-triska.

Haha..
Kenapa Triska bisa bareng-bareng sama zura?


Karena because tidak pernah never dan and selalu always.

Pida ga dateng. Vincent juga ga dateng. Alhasil, zura ngedeketin triska. Trus si triskanya juga welcome.

Kenapa dia welcome ke zura? Untuk mengisi posisi pida yang sementara kosong.

•••

Setelah jam istirahat selesai, jam pelajaran pun mulai. Kelas trisna langsung ke perpus, karna hari ini mereka akan belajar disana.

"Baik lah anak-anak. Karna kita sudah di perpus, kalian bisa cari referensi puisi disini.. Ibu ingin kalian bisa terpanggil untuk menciptakan sebuah puisi untuk nilai praktek kalian." Kata guru bahasa Indonesia tersebut.

"Nyiptain puisi?" Kata valent terkejud

"Iya.. Ibu yakin kamu bisa lah ya.. Kan kemaren-kemaren kamu histeris banget. Apalagi hasil ulangan kamu kemarin bagus." Ucap beliau

"Sudah.. kalian sudah bisa bekerja ya.."sambung beliau.

"Males bet kalo udah puisi." Bisik randhi yang duduk disamping ku.

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang