Pida pov
Valent Pratama : Bisa ketemu??
Di?
Valent Pratama : 1 jam lagi gue otw.
Hm.
Nama line dia....
Huft
Gue baru nyampe rumah jam setengah 3. Dan valent otw 1 jam lagi, ngajak ketemu, ga tau ngapain.
"Mau pesan apa dek?" Mbak pelayan dengan seragam berwarna maroon mengahampiri gue.
"Nanti aja mbak. Saya lagi nunggu temen." -gue.
Gue udah sampe di tempat yang udah di konfir sama valent. Valent ga jadi jemput gue karna ada urusan mendadak katanya.
Gue duduk di sebelah jendela. Melihat beberapa orang yang sedang duduk dan menikmati suasana di sore hari.
Jam udah nunjukin jam 4. Valent belum datang juga.
"Sorry, gue telat."
Valent dateng dengan vivian disampingnya.
Gue ngelirik vivian yang sedang tersenyum ke gue. Gue mau senyum, cuman ga bisa.
Bukannya tadi dia bilang ga bisa jemput gue karna ada urusan? Kok tiba tiba dia dateng bareng vivian?
Valent manggil pelayan, buat ngambilin 1 kursi lagi. Tapi 1 kursi yang ada di depan gue ga didudukin.
"Lo duduk aja dlu vi." -valent.
Oh.
Oh.
Dia ga ngebiarin vivian tegak ni critanya?
Pelayan cowok itu pun datang sambil membawa 1 kursi dan valent langsung mendudukinya.
Gue diem.
"Lo ga mesan minum pid?" Vivian nanya.
Gue natap dia.
"Mbakk.. Pesen milk shakenya 2 sama cappucino latte nya 1 ya." Vivian mesen.
Gue masih diem. Melihat ke arah luar jendela.
Sampe pesenan datang. Vivian ngasih cappucino latte ke valent, dan milk shake buat gue.
Cappucino latte..
Salah satu minuman favorite valent.
Vivian mulai meminum milk shake nya. Gue ga berniat nyentuh itu gelas milk shake.
"Jadi, sebenernya, gue yang ngajakin lo ketemuan pid." -vivian.
Gue natap valent yang menatap vivian. Heran? Terkejut? Ekspresi sejenis itu.
"Gue mau ngundang lo ke acara selametan di rumah gue." Kata vivian sambil tersenyum.
"Selametan apa?" -gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life
Teen Fiction"Tris.." "Tris.." "Trisna" "Apa lagi sih rand?" "Gue.. gue.. gue minta maaf." "Maaf? Buat?" "Buat.. semuanya."