35

30 2 10
                                    

Coba bacanya sambil denger lagu melow..

-----------------------------------------------------------

Author pov

"Lo dari mana aja sih?"

Trisna diam, berjalan menunduk sambil memandangi jalan yang ia tapaki.

"Randhi nunggu lo tauk. Parah." -valent.

Trisna memandang valent, trus matanya mulai berkaca.

"Ya'elah.. Jangan nangis lagi lah.. Ga suka gue." -valent.

"Gue bego banget, parah." -trisna.

Valent diam, berjalan memandang ke arah depan dengan tangan yang berada di saku jaket bumber nya itu.

"Cobak aja gue dateng lebih cepat.. Cobak aja gue ga pake dilema-dilemaan.. Pasti...." trisna berhenti berjalan

"Tapi, kok gue segalau ini ya dia pergi?" Trisna melanjutkan katakatanya dan menatap valent.

Valent berhenti di depan trisna dan menatap trisna juga.

"Emang lo tadi ke mana sih?" Valent nanyain trisna.

"Ha? Itu... "













"Randhinya udah berangkat?"

Valent melirik ke arah sumber suara, begitu juga dengan trisna.

"Udah.." trisna menjawab.

"Kok mata lu berair? Nangis?" Tanya vincent lebih ke panik.

"Lo dari mana kok baru nongol sekarang?? Udah ga peduli lagi?? Cuman gara-gara hal sepele, iya??" -valent.

•••

Trisna pov

Gue ngehempas kasar tubuh gue ke kasur kamar setelah sampai di rumah.

Beralih menatap ke atap kamar gue. Dan seakan semua kejadian kek ke  ulang lagi di fikiran gue.

Line

Vincent : Cuci muka dulu sana..
Jangan sedih lagi, kan ada gue.

Haha

Vincent : Udah cuci muka beluum?

Udah kok..

Vincent : Bagus deh kalo gitu..

Read.

Gue ga ngerti harus senang atau apa.


Gue harap, lo baikbaik aja disana rand.

•••

Senin, 09 Januari 2017.

Hari pertama semester dua dimulai.

Aktifitas gue masih sama, masih diantar sama bg yo, masih duduk sama vivian, masih berkutik dengan pelajaran.

Mungkin, karna ga ada randhi gue ngerasa ada yang kurang. Kek, rasa hari pertama tu hambar.

Seharusnya dia di belakang gue sekarang. Ngelakuin hal-hal jail. Entah itu goyang-goyangin kursi gue pake kaki dia, plintir-plintir rambut gue, ngiket tas gue ke bangku, dan hal-hal gila yang lainnya.

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang