15

39 2 1
                                    

Author pov

"Lo ngapain disini??" Ucap vincent terkejut.

"Good morning sensen." Kata zura sok imut.

"Maa..??" Ucap vincent dengan malas.

"Udah deh.. kamu jangan kayak anak kecil. Sekarang masuk ke mobil, kita berangkat. Ayooo cepett!" Mama vincent mantap.

•○•

Vincent pov

Dengan terpaksa gue harus berangkat bareng sama cewek ini.

"Sensen, aku seneng deh kita bisa sekelas.." zura mulai buat topik pembicaraan.

"Wah.. kalian sekelas tohh.. kebetulan banget yaa.." mama menjawab.

"Iya tante, kami juga duduk sebangku. Zura seneng deh, ya kan sensen?" Balasnya dengan senyuman yg berkibar.

"Apaan sih lo?! Lo ngapain manggil-manggil gue kek begitu. Cukup zur. Jangan bertingkah seolah semuanya baik-baik aja." Aku. Mulai muak dengan ini.

"Aduuhhh.. kok kamu jawabnya gitu sih vin, dia nanyain kamu baik-baik loo." Ucap mama lembut.

"Udah tan.. gapapa.. emang zura yang salah kok." Katanya.

Diam.

Aku memilih diam.

○•○

"Kalian hati-hati ya sekolahnya. Yang bener belajarnyaaa.." nasihat mama.

"Iya tantee.. kami berangkat dulu yaa.." ucap zura.

Aku mencium tangan mama, dan pergi mendahului zura.

Ehhhh.. tau-tau si zura udah menggeliat-menggeliat di samping gue, kek cicak lagi ngejar mangsanya.

"Sen.. lo jangan gini dong." Ucap zura sambil melingkarkan tangannya di lengan tangan ku.

Aku tetap diam.

"Senn.. gue tau gue salah.. tapi, jangan diemin gue kek gini dong.." pintanya lagi.

"Lo apa-apaan sih??.... gak ganggu gue sehari aja?? .... Gue capek kek gini terusss.."

Kek kenal deh gue ni suara siapa.

"Mau gue punya masalah apa engga? Peduli lo apa haa? Nyokap gue aja ga peduli, kok lo yang sewot haa?"

Gue pun memutuskan untuk melihat siapa yang sedang saimbara ayam itu.

Trisna? Randhi? Tu anak yaa, pagi ajaa udah gangguin anak orang.

"Weiii rand.....? Weits....., trisnanya lu apain ogebb?!"

Itu si valent ngomong apa lagii.. ini anak ayam bisa diam ga sih.-

"Iiihhhh.. lo tu ya.., gue ngomong bukannya di dengerin, malah liat kemana-mana." Ucap zura bete, sambil melipat tangannya di depan dada.

"Apaan sih lo." Balas ku dingin, sambil pergi mendahului dia.

Itu tadi mereka kenapa yaa..
Alahh, palingan si randhi godain trisna lagi..
Tapi.. kok.. keknya serius amat yaa.. Tadi si vincent bilang apa cobakk..
Ini karna anak ayam yang ga jelas nii, gue jadi ga bisa denger.

Trisna Pov

Fix. Selama jam pelajaran, gue ga bisa konsen.

Huft.. kenapa sih gue harus nyaksiin mereka jalan bareng.

"Trisna Fadella!!!" Panggil guru itu.

"Ya.. ya.. saya buk." Jawab ku gelagapan.

"Kamu mau nemenin valent baca puisi??"

"Engga buk. Makasih.."

"Bwahahahahhahahahaaa.."
"Looooool"
"Anjjaiii ngakak."

Lah.. ini anak-anak kenapa pada ketawa..

"Sudah-sudah, jangan berisik. Trisna.. kamu mikirin siapa sih nak.." ucap beliau menggoda.

"Engga mikirin siapa-siapa kok buk."

"Huuuu"
"Bohong bohong"
"Itu bohong."

"Heeee.. sudah sudah.. kalian ini ya.. dipancing dikit aja, langsung ngeloyor." Kata beliau.

"Ini ada apaan sih?" Bisikku pelan ke vian.

"Kek nya Trisna Fadella ini, ga tau apa yang sedang terjadi. Cobak.. yap Randhi, tolong beri tahu trisna apa yang sedang terjadi." Ucap beliau.

...

"Randhiii.. randhi.. Randhikaa.."

"Ya.. ya buk?"

"Wah... hebat ya murid murid disini. Takjub saya.. plokplokplokplok" ucap beliau sambil tepuk tangan.

"Sekarang.. kalian bertiga, keluar aja dulu yaa dari jam saya.. nanti, kalau udah beres masalah kalian, baru masuk lagi. Oke?" Sambung beliau dengan nada halus tapi menusuk.

"Yah.. buk.. jangan keluar dong buk.." pinta ku.

"Oohh kamu ga mau keluar? Ya udah deh, saya yang keluar."

"Eitt.. jangan buk, kita aja yang keluar." Tahan valent yang ada didekat beliau.

Aku pun keluar kelas untuk ke sekian kalinya.

"Tris.."
"Tris.."
"Trisna"

"Apa lagi sih rand?"

"Gue.. gue.. gue minta maaf."

"Maaf? Buat?"

"Buat.. semuanya."

~~~

Yooo
Keep reading ae
Vote and coment jan lupa
Sarangahae

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang