26

25 3 6
                                    

Hari berganti hari.

Bulan berganti bulan.

Sebentar lagi pergantian tahun. Dan para murid akan melaksanakan ujian akhir semester ganjil.











"Jadwal ujian udah keluar woiii"
"Lah anjirr.."
"Mana-manaaaaa"




Para murid langsung berhamburan keluar kelas menuju mading utama sekolah.

Trisna berjalan dengan vianken disamping kiri kanannya, dan randhi valent dibelakangnya.

Ya. Semenjak perselisihan yang mengakibatkan slek berkepanjangan itu, mereka ber-5 semakin dekat.

Pida triska? Tampaknya mereka juga finefine aja dengan keadaan sekarang.

Vincent? Dia lebih gabung sama temen sekelasnya sekarang. Kenapa?

Kenapa yaaa:v







"Lah anjir. Hari senin udah ketemu sama mtk aja dah.."-valent.

"Wa gelaseh.. mtk sama ipa. Perpaduan yg sangat pas."-randhika.

Trisna hanya tertawa melihat kedua temannya yang sedang meratapi nasib.




"Wee rand... Lo ditunggu bu Husni tu, di majelis."-willy

"Ngapain?"-randhika.

"Mana gue tauuk. Lo juga tris." Kata willy sambil berlalu.

"Gue?" Tanya trisna ke randhi.

"Mungkin, karna lo wakil gue, makanya lo dipanggil juga." Jelas randhi.

Trisna hanya ber-oh ria.

"Kita deluan ya gais.. kuy lah tris." Pamit randhi.

"Asiiik.. udah pake kita aja loo."-valent.

•••

"Permisi buuuk.."-randhi,trisna.

"Oh kalian.."-bu husni.

"Ada apa ya buk?" Tanya trisna.

"Ini.. Ibu cuma mau ngasih kartu ujian, sama no ujian yang harus di tempel dimeja." Jelas beliau.

Trisna dan randhi mengambil beberapa lembar kertas yang sudah di potong potong.

"Mejanya disusun 5 kesamping, 5 kebelakang ya. Trus nomor ujian yg ibuk kasih tadi urutin dari depan kebelakang." Jelas beliau lagi.

"Oohh.. oke buukk.. siap.."-randhika.

"Ya udah.. ibuk mesti cek rapor kalian lagi. Nanti ibuk ke kelas" kata beliau sambil tersenyum.

"Oke.. kami permisi ya buk.."-trisna.

Trisna dan randhi berjalan keluar dari majelis dan menuju kelas mereka.

Saat menaiki tangga. Entah sial atau takdir. Trisna harus berpapasan dengan triska yang hendak menuruni tangga. Dan disamping triska, ada vincent.

Trisna sempat berhenti sebentar. Begitu juga dengan triska. Mereka sempat saling tatap. Sampai triska memutus tatapan itu. Dan menuruni tangga lebih cepat mendahului trisna.

Trisna mengehela nafas dan menundukkan kepalanya.

"Lo gapapa?" Tanta randhi.

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang