Part 5

12.7K 909 15
                                    

~.~.........

Verena Pov

Aku meremas tanganku berusaha mencari sosok Xavier. Sekarang sudah jam pulang namun dari tadi aku tidak menemukannya.

"Verena!" Aku menoleh dan mendapati Charista sepupuku sudah berlari mendekatiku.

"Kenapa ta?" Tanyaku

"Kamu memang jadi dijodohin?"tanya Charista tak percaya.

"Iya ta, tapi nikahnya gak sekarang nanti masih lama"

"What? Terus gi mana sama 'dia'? Idolamu itu?"

Ah ya.. dia.. lelaki yang begitu kusukai namun dia lebih memilih wanita cantik serta body aduhai untuk menjadi pacarnya. Aku memang bukan tipenya.

"Kau taukan aku sudah berusaha buat lupain dia?"

"Jadi kau lupa gitu aja?"

"Charista sebenarnya kamu mau ngomong apa sih?"

"Serius kamu mau dijodohin?"

"Kapan sih aku bohong?"

"Astaga jadi serius.." ucap Cahrista menutup mulutnya.

Keluar lagi ni sifat drama queen Charista.

"Lalu kamu ada liat gak anak baru itu?"

"Ha? Anak baru mana?"

"Murid baru yang matanya sebelah tertutup itu"

"Oh.. aku tadi melihatnya dia naik keatas sepertinya ke atap sekolah. Kenapa kau mencarinya? Kamu naksir yaa" senggol Charista pada lenganku.

Aku memutar bola mataku dan pergi dari hadapannya. Charista kaget dan mengikutiku dari belakang.

"Ya ampun ta, kenapa lagi?" Tanyaku protes

"Buat apa sih kamu cari dia?" Jawab Charista sambil bertanya juga.

"Ada yang penting ta dari pak Dermawan. Kamu gak makan ta?" Tanyaku mengalihkan.

"Iya ini mau pergi makan sama bubuhannya temen sekelasku si Andre lagi ultah jadi traktiran gitu"

"Ya udah kamu pergilah"

"Ih ngusir ni anak, ya udah deh aku duluan ya"

Aku menganguk senyum. Charista meninggalkanku dan dengan segera aku berlari keatap sekolah.

Sesampai diatap sekolah aku mencari si sosok Xavier yang menurutku dia sudah tersinggung karena diriku sudah tidak sengaja melihat matanya.

Itukan tidak sengaja, lagipula berani juga dia menggoda aku.

"Mau apa?" Suara berat Xavier menegurku serta tubuhnya tepat dibelakangku.

Aku sedikit jingkrak karena kaget. Aku kemudian menatap wajah Xavier. Matanya sudah tertutup kembali dengan kain penutup khusus untuk matanya.

"Ehm.. ayo kita makan bekal" tawarku dan memberikan senyum manisku untuk meluluhkan hatinya

"Aku tidak lapar" jawab Xavier acuh tanpa menatap diriku.

"Tapi aku lapar. Ayo kita makan, ini masakanku sendiri lho" rayuku lagi.

"Lalu apa istimewa jika masakanmu sendiri?"

"Karena aku jarang masak, kalau aku masak berarti sangat istimewa"

"Aku tidak tertarik"

"Lihat" aku coba menunjukkan bekalku siapa tau ia tersentuh.

Not Him but Me??? (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang