Part 28

8.6K 598 11
                                    


Author Pov

Arthur menggaruk tengkuknya menatap kecantikan Verena yang sudah siap untuk menghadiri pesta pernikahan Exel. Arthur tidak tahu apa yang membuat Verena berubah dalam sekejap.

"Woah. Cantik Ve. Dan kau termasuk orang yang cepat berubah pikiran." Puji Arthur.

Verena tersenyum kecil.
"Aku hanya ingin membalas apa yang dilakukan olehnya. Akan kubuktikan padanya, aku sudah sangat membencinya." Tekad Verena bulat.

"Yah, biasanya tuh seorang gadis bisa ucapin hanya dimulut saja." Ucap Arthur menimpali.

"Maksudmu?"

"Kadang disaat kamu emosi kamu banyak memikirkan hal jelek dari pada yang baik, padahal jika kita lihat dari segi positifnya, kamu bisa mengambil hikmahnya Ve"

"Kau seperti boss saja kalau bicara begitu Ar. Aku tau maksudmu. Direlung hatikupun aku bimbang."

"Kau sama sekali tidak menginginkan aku Ve?" Kini pertanyaan Arthur sangat berharap akan kepekaan Verena.

Verena mengadah menatap indah mata Arthur. Ia tahu, teman sekantornya itu begitu peduli padanya bahkan mungkin nyawanya akan diberikannya pada Verena. Hanya saja, Verena tidak ingin menyakiti Arthur begitu dalam.

"Arthur, bukan begitu maksudku-"

"Hahaha. Aku selalu bisa membuatmu tegang ya Ve? Baiklah ayo kita berangkat" Arthur mengambil tangan kanan Verena dan membawanya kedalam gengamannya.

"Baiklah" jawab Verena lebih mendekat dan merangkul tangan kiri Arthur.

"Kita pakai motormu?" Lanjut Verena.

Arthur menggeleng terkekeh.
"Tentu saja pakai mobil Ve, pesta besar tidak mungkin aku menggunakan motor terlebih membawa bidadari seperti kamu sekarang"

Verena memutar bola matanya menandakan tak percaya ucapan Arthur dan tentu saja itu membuat Arthur terkekeh.
.
.
.

"Dimana dia xel?" Tanya Raisa gugup. Exel dan Raisa mengelilingi tamu mereka yang begitu banyak. Mencari seseorang.

"Sepertinya dia belum datang sayang, sebaiknya kau tenang. Aku yakin dia pasti datang." Exel mengengam tangan mulus Raisa menenangkan.

"Siapa yang bisa tenang? Jika menjadi dia akupun akan sangat terpukul. Aku tidak percaya Xavier seperti itu." Jawab Raisa emosi.

"Aku mengenal Xavier. Dia pasti memiliki alasan sa"

Raisa terdiam. Ia tahu. Exel lebih dan lebih mengenal Xavier dan disatu sisi mungkin saja ucapan Exel benar.
"Ah itu dia" ucap Exel menatap lurus kedepan.

Raisa mengikuti arah pandang Exel. Disana Verena datang bersama Arthur. Bahkan Verena sangat cantik, rambut panjangnya dibiarkannya tergerai indah bergelombang. Gaun coklat tanahnya dengan tambahan bling-bling dipinggangnya memberikan kesan ramping pada tubuhnya.

Arthurpun tak kalah tampan. Bersanding disamping Verena tentu saja membuat Arthur harus berpenampilan istimewa.

"Kenapa semua orang melihat kita?" Tanya Verena bingung sambil memberikan wajah senyum.

"Tentu saja. Mukamukan habis nangis jadi macam zombie gitu" jawab Arthur berbisik.

Verena mencubit kulit lengan Arthur. Arthur mengaduh dan terkekeh lucu.
"I'm just kidding" lanjutnya.

Verena memerah. Kenapa aku bisa tenang seperti ini disamping Arthur? Pikir Verena salah tingkah sendiri.

Arthur kemudian melepaskan Verena untuk mencari minum serta cemilan untuk mereka. Dari atas pelaminan Raisa melambai Verena memberikan kekuatan. Verena membalas lambaian Raisa lembut. Tak lama tangan Raisa seperti menunjuk sesuatu dari belakang Verena. Verena berusaha mencerna maksud Raisa tapi ia bingung sendiri.

"Kau sangat cantik" bisik suara khas yang sangat Verena kenal.

Suara yang telah lama hilang dan kembali dengan membawa kehancuran. Verena menutup mata menahan kesedihan. Dengan wajah yang dipaksa untuk kuat Verena menghadap kearah Xavier dan memberikan senyuman manisnya.

"Terimakasih Mr. Ace" jawab Verena dingin.

Xavier tidak membalas senyuman Verena. Wajahnya yang diam bagaikan es tidak terbaca untuk Verena.
"Sepertinya kau sudah berani mengambil langkah" ucap Xavier dingin.

Verena terkekeh mengejek.
"Seperti itulah. Dimana pasangan anda Mr. Ace?"

"Dia tidak datang."

"Ouh. Sayang sekali, baiklah kalau-"
Ucapan Verena terhenti kala Xavier sudah mencium bibirnya ditengah kerumunan orang banyak.

*****
Bulan_Unet
Nah kan gantung. Wkwkwk, jadi selalu Vote and comment ya readers.

Not Him but Me??? (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang