Author Pov
Xavier menatap cincin pernikahannya dalam diam. Berpikir apakah ini sudah jalan terbenar untuk kehidupannya? Disisi kirinya jari manisnya masih melingkar cincin pertunangan dari Verena."Xavier?" Teguran Exel membuat Xavier langsung menarik nafas panjang.
"Ehm?" Gumam Xavier tidak melihat kearah Exel.
"Aku membawakan hadiah pernikahanmu. Ini," Exel menunjukkan sebuah map dan membukanya.
Berkas atas nama Xavier untuk melangsungkan perusahaan mamanya berada ditangan Exel. Exel menjelaskan bahwa momnya sudah menyerahkan perusahaan dibawah naungannya sebagai CEO semenjak ia sudah resmi menikah. Dan hari ini Xavier telah resmi menikah.
"Sekarang kau mengertikan? Mulai hari ini kau melaksanakan mengatur bisnis perusahaan mom sedangkan aku bisnis milik dad. Kau dapat mulai bekerja besok. Hari ini lebih baik kau istirihat, jika kau ingin berbulan madu sebaiknya dilakukan seminggu kedepan, karena posisi CEO saat ini kosong dan dimohon kau bisa cepat bekerja dan belajar. Aku percaya kaukan cepat tanggap"
Exel menepuk bahu Xavier yang membaca teliti setiap kata pada berkas tersebut.
"Dimana mom dan dad?" Tanya Xavier setelah lama diam."Mereka sudah kembali kerumah kita diItalia. Mereka memang sedikit kecewa padamu Xav, tapi mereka tetaplah orang tua kita yang pasti sangat menyayangimu. Mereka tidak mengatakan pada keluarga Verena, mereka merasa malu untuk berbicara. Mom bilang, jika telah tiba saatnya mereka akan mengatakan yang sebenarnya tentang pembatalan pertunanganmu serta pernikahanmu."
Xavier mengernyit dan memijit pelipisnya.
"Aku akan berusaha untuk mengolah perusahaan mom. Katakan pada mom, aku sangat berterimakasih dan juga aku sangat mencintai mom lebih dari apapun"Exel menganguk kemudian beranjak untuk pergi, sesaat membuka pintu tiba-tiba Justin kecil berlari dan masuk masih dengan setelan jas putihnya yang menawan.
"Daddy..." panggilnya memegang buket bunga besar dipelukannya.Exel juga Xavier tersenyum melihat kedatangan anak manis tersebut.
"Baiklah Xav, aku permisi. Jika ada sesuatu yang kau butuhkan hubungi saja aku."Xavier menganguk dan mengangkat Justin kepangkuannya.
"Ini bunga mommy mu Jus?"Justin menggeleng dan memeluk buket bunga itu lucu.
"Tidak dad, ini hadiah""Oh ya? Hadiah dari siapa? Apakah dari aunty Raisa?"
"Aunty Raisa? Bukankah aunty itu yang juga menikah sama seperti dad?"
"Ya aunty itu."
"Bukan dad, bukan aunty itu. Aunty yang ini sangat kusuka dad sekalipun dia tidak menyukaiku"
Xavier terkejut.
"Maksudmu apa Justin? Hei, kau ini anak kecil tapi mengapa bisa mengatakan hal seperti itu?""Aku menyukai aunty itu dad. Yang waktu itu menangis saat kita pertama kali disini."
Xavier berpikir dan berfokus pada satu nama.
"Verena?"Justin meluncur dari pangkuan Xavier dan melompat-lompat.
"Yes dad. She's. Lihatlah bunga ini, aku menyukai ini. Padahal akukan seorang anak laki-laki keren. Tapi jika pemberian aunty itu aku menyukainya dad"Xavier berdiri dan memegang bahu Justin menatapnya.
"Dimana aunty itu Justin?"Justin menunjuk pada keluar pintu.
"Didalam rumah kaca sana dad, dia juga mengatakan mau bertemu dengan dad.""Baiklah. Sekarang, Justin ingin mendapatkan hadiahkan?"
"Tentu dad."
"Justin pergilah mencari mom dan berikan bunga ini pada mom serta Justin harus makan, karena kau belum makankan? Cepatlah. Dad akan memberikan hadiah besar bagimu."
"Huuaaaa. Yes! Tentu dad"
Justin berlari keluar sambil membawa buket bunga mencari Elma. Xavierpun segera keluar dan kembali kerumah kebun kaca untuk bertemu Verena. Dengan tergesa-gesa Xavier berjalan sambil membuka jas hitamnya serta melonggarkan dasinya yang begitu sesak.
"Hai Xav?" Tegur Verena setelah melihat kedatangan Xavier tepat didepan pintu rumah kaca.
Xavier bernafas tercekat. Verena begitu cantik dengan gaun putih polos bruket selutut yang ia kenakan. Menatap Verena memberikan sensasi lain dihati Xavier.
Ya Tuhan aku tetap masih mencintainya.
"Ada apa Xav? Kau kelihatan lelah sekali? Apa kau berlari kesini?" Tanya Verena mendekati Xavier yang masih bernafas cepat.
"Ya lumayan berlari." Hanya perkataan itu saja yang terlintas cepat dikepala Xavier.
"Kau tidak perlu berlari Xavier. Kenapa seorang pengantin baru harus terburu-buru hanya karena seorang tamu tidak pentinga hemm?" Senyum Verena mendekati Xavier kemudian mencubit hidung mancung Xavier gemas.
"Kau memang sangat tampan, apa lagi jika sudah menjadi seorang pengantin baru. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu Xav"
Verena mendekat kearah Xavier dan merangkul tubuh Xavier dengan melingkarkan kedua tangannya pada bahu Xavier."Aku akan pergi darimu. Semoga kau bahagia."
*****
Bulan_UnetPasti ada yang mikir aneh-aneh dah endingnya. Jangan marah yaa tetap VOTE AND COMMENT okeeh.
![](https://img.wattpad.com/cover/114397705-288-k121910.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Him but Me??? (TAMAT)✓
RomanceAwalnya tidak menyangka dan sangat tidak menyangka, tapi itulah cinta. Adult and romantic.