Part 19

9.2K 605 5
                                    

Ketika dirimu begitu sangat melengkapiku disitu aku sadar aku sungguh takut kehilanganmu.
(Verena Lavend)

Verena Pov

Aku merasa sangat lapar sesaat setelah aku mandi dan membersihkan tubuhku. Aku baru tersadar bahwa kamar yang aku dan Xavier lakukan adalah kamar khusus baginya. Aku memperhatikan Xavier yang masih tertidur nyeyak. Wajahnya begitu damai. Apakah ia sedang bermimpi indah? Ah. Kuharap begitu.

Aku mengusap wajah lembutnya. Aku mulai berpikir akankah kami selalu bersama? Kami memang akan selalu bersama tapi disatu sisi kami berdua juga memiliki cita-cita yang seharusnya kami wujudkan.

Aku tersenyum sendiri jika mengingat akan berkeluarga dengan Xavier. Memiliki rumah mungil namun manis, menunggu ia pulang kerja dengan wajah lelahnya. Anak-anak kami yang lucu dan lugu langsung berlari menyambutnya kala ia pulang kerja. Ouh.. bukankah itu akan terlihat indah?

"Kenapa kau tersenyum?" Teguran Xavier menyadarkanku dari lamunan.

"Ah? Kau sudah bangun? Apa aku membangunkanmu?" Jawabku mengelus dagunya yang berbulu itu.

"Ehmmm" balasnya kembali menutup mata.

"Xavier.." sapaku lagu mendekatkan bibirku kekupingnya.

"Ehm?"

"Aku sangat, sangat lapar"

Xavier membuka matanya lagi dan tersenyum.
"Kau menginginkanku lagi sayang?"

Aku memutar bola mata kesal.
"Aku serius."

"Baiklah.. tunggu aku mandi dulu" Xavier lalu duduk dan berdiri tanpa peduli dengan tubuhnya yang naked.

Aku langsung saja menunduk malu. Sepertinya perutku sudah tidak dapat menunggu lebih baik aku duluan saja pergi keluar karena aku sudah sangat lapar.

Aku sampai pada dapur Villa dan bertepatan dengan kedatangan Xavier juga Raisa. Raisa memakai gaun yang indah apakah mereka akan ada acara?

"Hai Exel, hai Raisa?" Tegur sambip melambai.

Keduanya membalaskan lambaianku serta mengambil beberapa piring dan mengeluarkan beberapa makanan cepat saji.

"Kalian belum makankan?" Tanya Raisa.

"Iya. Kalian ingin pergi pesta ya?" Jawabku.

"Ah iya.. hari ini tepat acara ulang tahunku jadi Exel ingin mentraktirku"

"Oh ya? Wah.. selamat ulang tahun ya sa" aku datang pada Raisa dan bersalaman padanya.

"Maaf aku tidak memberikan apapun" lanjutku malu.

Raisa menggeleng maklum.
"Tidak apa-apa. Oh ya mana Xavier?"

"Exel?" Teguran Jesselyn mendekat kearah kami. Aku bisa melihat Raisa sudah menatap tajam pada Jesselyn.

"Apa?" Jawab Exel sambil menyudahi penataan makanannya.

"Oh. Ini semua pesanankukan?" Balas Jesselyn sambil duduk dan bersiap untuk makan.

"Ya terserah kau saja."

"Siapa dia?" Raisa berbunyi agak galak.

"Biasa. Teman Xavier" jawab Exel sambil memakai kembali jas hitamnya.

"Oh.." singkat Raisa.

"Ayo kita berangkat. Kau ingin kejutanmukan?" Senyum Exel lembut.

Raisa menganguk senang kemudian merangkul Exel mesra. Keduanya melewati aku dan Jesselyn dengan hawa bahagia. Ah beruntungnya Raisa, aku baru ingat aku tidak pernah diberikan surprise oleh Xavier.

"Aku tidak tahu apa yang Xavier suka dari kamu" suara Jesselyn menatapku tajam.

Aku memutar bola mataku seakan tidak mendengar ucapan anehnya itu.
"Aku juga lapar."

Aku duduk dihadapannya dan mulai mengambil makanan siap saji itu.

"Kau ingin tahu sebuah rahasia Verena?" Tanya Jesselyn pelan dan terdengat suram.

Aku mengernyit.
"Rahasia? Memangnya kau ada rahasia?"

"Ya. Ini tentang Xavier."

"Apa maksudmu?" Jawabku cepat tak sabar.

"Kau sebentar lagi akan ditinggalkan oleh Xavier"

"Oh ya? Jika memang seperti itu aku mau bagaimana? Aku tidak mungkin memaksa seseorang untuk tinggal jika ia memang ingin pergi."

"Xavier akan ke Amerika untuk kuliah bisnis menggantikan perusahaan mamanya"

Ukh! Aku tersedak makananku dan menatap Jesselyn tidak percaya. Benarkah? Amerika?.

Astaga tidak ada kejutan yang lebih mengagetkan dari pada hal ini.

*****
Bulan_Unet

Jangan lupa gengs, vote and comment.

Not Him but Me??? (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang