Part 23

8.3K 589 17
                                    

Long time no see
But, who is that?

Verena Pov

Arthur masih saja terlihat berjalan mondar mandir seperti setrika yang sudah kepanasan.
"Astaga Ar, kamu bisa diam gak sih? Kamu semakin begitu makin bikin aku muyak tau gak." Pekikku kecil.

Ia berhenti dan mendekatiku sangat sangat dekat bahkan dekat.
"Apa kau tidak lihat kalau aku lagi khawatir Ve? Saudara perempuanku sebentar lagi akan melahirkan dan aku begitu takut" lanjutnya mendrama. Di benar-benar mirip Charista.

"Ck. Kau terlalu berlebihan. Coba kau duduk dan kerjakan seperti yang diperintah bu Mega. Kapan pekerjaanmu selesai kalau kamu kayak begini?" Jawabku acuh.

"Aarrrggghh!" Gregetnya malas.

"Mr. Max?" Suara Exel menggema diruangan kami.

Sekejap saja Arthur terdiam terpaku begitu juga kami semua. Kami tau bahwa Exel memanggil Arthur yang tidak bisa diam itu, dia bahkan terdengar mengeluh tadi.

"Ehem. Iya Mr. Ace?" Jawabnya mendekati Exel.

"Dimana laporan keuangan dari bidang kalian?" Tanya Exel tegas.

"Laporan? Ah ya laporannya.." liriknya menatapku.

Aku tau lirikkannya meminta bantuan. Aku dengan cepat memainkan mataku pada buku cover berwarna biru laut dihadapanku itu. Arthur mengerti dan memberikan senyuman terbaik pada Exel.

"Sebentar pak," Arthur mengambil buku tersebut dan dengan cepat memberikannya pada Exel.

"Ini pak" lanjutnya.

Exel menganguk dan menunjuk diriku.
"Tolong Mrs. Lavend, keruangan saya sekarang"

Aku berdiri dari dudukku dan menganguk.
"Baik pak"

Author Pov

Verena menatap Exel menunggu apa gerangan yang ingin dikatakan oleh kakak dari kekasihnya ini.

"Maaf Verena aku mengangu, sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap Exel memecah keheningan.

"Katakan saja Exel" jawab Verena pelan.

"Aku dan Raisa.. begini, ehem. Aku bingung untuk mengatakannya" Exel terlihat resah sendiri sambil memikirkan sesuatu.

"Apakah.. dia sudah kembali?" Tanya Verena pelan dan berharap.

Exel menatapnya sedih.
"Belum Ve.. sudah setahun ini ia lost contact dengan kita. Bahkan anak buahkupun sudah ku kirim ke Amerika untuk mencarinya. Ia seperti hilang ditelan bumi."

"Aku tahu itu Exel. Ia memang sudah hilang ditelan bumi. Aku begitu berharap ia kembali xel, kembali dengan keadaan sehat. Bahkan aku sadar setiap aku mengirimkan ia pesan ia pasti tidak akan membalasnya karena nomornya sudah tidak aktif lagi"

Exel semakin mengaruk tengkuknya.
"Ehm.. bisakah kita kembali ketopik Ve?"

Verena menganguk pelan masih dengan tatapan yang sama.
"Tentu saja Xel. Maafkan aku. Lalu apa sebenarnya yang ingin kau bahas?"

"Ehm.. Raisa hamil Ve"

"Hah? Apa? Hamil?" Tentu saja aku terperangahkan.

"Ya hamil. Makanya aku begitu pusing Ve, bagaimana cara menghadapi dia yang sedang hamil sedangkan besok kami sudah akan menikah. Aku takut ia kelelahan Ve"

Aku meremas jari-jariku berpikir.
"Berapa lama ia sudah mengandung xel?"

"Sudah 3 minggu Ve"

"3 minggu? Oh my, secepat itukah kalian?"

"Verena jangan kau katakan begitu aku inikan bossmu"

Aku terkikik geli. Kemudian pintu ruangan Exel berbunyi dan menampilkan sekretarisnya yang menawan itu.

"Permisi Mr. Exel, ada tamu penting yang ingin sekali bertemu dengan anda."

Exel menarik alisnya sebelah.
"Siapa?"

Terlihat sang sekretaris bingung.
"Anda mengenalnya Mr. Ia tidak ingin mengatakan namanya, tapi anda begitu mengenalnya"

Aku dan Exel menatap bingung. Sekretaris Exel bergeser dan muncul dia, ya Xavier. Ia muncul setelah 5 tahun tidak kembali dan kini ia kembali tentu saja aku senang. Sangat.

Betapa rindunya aku padanya. Segera saja aku mendatanginnya namun terhenti. Dibelakang Xavier berdiri seorang gadis. Cantik. Cantik sekali bahkan menawan ia tidak sendiri, ia bersama seorang anak kecil. Anak siapa itu?

"Hai Exel, hai Verena" ucapnya memandangku.

Matanya, wajahnya, suaranya benar-benar Xavier yang kurindukan.

"Daddy.." suara anak kecil itu menarik baju kemeja Xavier.

Aku terpaku. Aku memilah dan mendengar dengan baik, apakah telingaku salah dengar? Daddy? Daddy artinya papakan?

"Daddy.. Justin lapar. Ayo kita cari makan dengan mommy."

Deg!

Mommy? Daddy? Oh Tuhan. Anak Xavier? Hah? Apa!!!

*****
Bulan_Unet
Jangan lupa vote sama commentnya.

Not Him but Me??? (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang