Mohon kebijaksanaan teman-teman yang baca ya. Untuk yang dibawah umur mending jangan dibaca ya. Terimakasih.😍😚
21++++
Author Pov
Verena mengikuti langkah kaki Xavier yang tengah menariknya pada sebuah rumah besar dan mewah. Ini pasti rumah keluarga Ace. Batin Verena.
Xavier menarik Verena masuk kedalam salah satu ruangan yang tak lain adalah kamar milik Xavier sendiri.
"Ini rumahmu?" Tanya Verena sambil melihat keseluruh kamar Xavier.
"Ya, kau duduklah dulu aku akan memanggil pelayan untuk mengantar makanan kesini." Jawab Xavier sambil membuka seragamnya.
"Ke, kenapa buka baju?" Tanya Verena merasa malu.
"Sudah pastikan. Aku akan melanjutkan yang tadi" sambung Xavier dengan nada menggoda.
"Tap, tapikan kita bis, bisa sabar begitu.." jawab Verena dengan nada parau.
Xavier mengangkat alis kemudian mendekati Verena. Wajah Verena disentuhnya kemudian dalam sekejap bibir Verena telah menyatu pada bibirnya.
Xavier mengemut bibir mungilnya serta tak lupa meremas payudara Verena.
"Ha.. aahh"
Xavier tersenyum senang disela ciuman mereka. Kemudian Xavier menghentikan aksinya dan melepaskan Verena. Verena bernafas cepat dan membuka matanya menatap Xavier penuh tanya.
"Aku ingin mandi dulu sayang" ucap Xavier mengecup kening Verena.
Xavier masuk dalam kamar mandi meninggalkan Verena yang terduduk di sudut ranjang. Verena menarik nafas panjang deg-degan.
"Oh.. apakah aku sudah gila?" Gumam Verena menyentuh kepalanya.
Verena melihat kesekeliling kamar Xavier. Melihat beberapa piala sekolah serta foto-foto keluarga yang ditempel tak rapi didinding namun sangat kelihatan indah itu.
"Ve?" Tegur Xavier selesai dengan sesi mandinya.
Verena menoleh dan melihat Xavier yang naked hanya tertutup handuk yang dililit disekeliling pinggangnya.
Verena langsung membuang wajahnya. Malu karena mendapatkan pemandangan tak terduga itu.
"Ada apa Ve?" Tegur Xavier lagi mendekat kearah Verena.
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa." Jawab Verena gugup.
"Kau malu?" Tanya Xavier.
"Iyaa" jawab Verena sambil menyentuh pipinya.
"Wah kau cantik sekali kalau malu" goda Xavier sambil mendekat kearah Verena dan memeluk tubuhnya dari belakang.
"Xav.. ha.. aahh" ucapan Verena terputus tergantikan dengan desahan nikmat karena Xavier telah menghisap tengkuk putihnya.
Verena menahan tubuhnya berpangku pada sudut lemari tempat foto-foto keluarga Ace.
Xavier membalik tubuh Verena agar ia dapat menatap wajah memerah Verena.
"Kau siap?" Tanya Xavier.
"Ak.. aku.." jawab Verena pelan mencari rasa keyakinannya sendiri.
"Kalau kau tidak siap aku tidak akan memaksa,kita-"
"Aku siap!" Potong Verena penuh tekad.
"Kau yakin?"
"Ya" angguk Verena pada Xavier kemudian langsung memeluk Xavier mencium bibir seksi Xavier.
Xavierpun membalas ciuman Verena bahkan langsung melumat bibir mungil tersebut. Tidak lupa Xavier kemudian membuka kancing baju sekolah Verena, merasakan baju seragam Verena terlalu lama Xavier kemudian merobek baju sekolah tersebut.
"Ha. Xavier!" Tegur Verena tak percaya.
"Percaya padaku Verena membuka baju seragammu ini terlalu lama sayang.." jawab Xavier langsung mencium sisi-sisi kulit payudara Verena.
"Aahh..haa.. ahhh" desah Verena.
Xavier berusaha menahan hasratnya namun merasakan keindahan kulit mulus Verena membuatnya tak sanggup untuk menahannya lebih lama.
"Ve?" Desah Xavier dibalik nafsunya.
Verena berusaha membuka kedua matanya untuk menatap Xavier. Verena menatap manik mata tersebut.
"Aku akan menyatukannya, apakah kau siap?" Tanya Xavier membuka rok serta dalaman Verena.
Kedua paha mulus serta milik Verena terpampang jelas dihadapan Xavier. Xavier membuka kedua paha tersebut dan mendekatkan miliknya untuk mendekat pada Verena.
"Ak.. aku.. ap. Apakah akan sakit?" Tanya Verena bimbang dan takut.
"Lihat aku" ucap Xavier pada manik mata Verena.
Verena memerah dan menatap wajah bak dewa itu. Xavier kemudian mendekatkan bibirnya dan mengecup lembut bibir mungil Verena.
"Umhh..."desah Verena dan memeluk leher Xavier.
Xavier kemudian berusaha untuk masuk seutuhnya pada Verena. Namun penghalang tersebut begitu sulit.
"Ekh.. Xav.. akh.. haaa!" Pekik Verena kala merasakan milik Xavier telah masuk seutuhnya padanya.
Xavier menarik nafas panjang merasakan denyutan serta hangat milik Verena.
"Sak..sakit.." ujar Verena meremas lengan telanjang Xavier.
"It's oke baby.. " ucap Xavier meyakinkan dan mulai bergerak perlahan.
"Ahh" desahan Xavier memberikan sensasi sendiri pada Verena.
Verena mengernyit menahan rasa sakit tak lama rasa sakit itu berganti dengan desahan nikmat dari gerakan Xavier.
"Ha.. aahh.. Xav.. aahh"
Xavier menatap Verena yang telah memberikan wajah nikmat tersendiri baginya. Mimpi yang selama ini hanya mampu di tidurnya kini telah menjadi nyata menjadikan Verena miliknya seutuhnya.
"Akh.. aku akan sampai!" Ucap Xavier sambil mempercepat tempo tubuhnya.
"Haaa.. ahh ahhh"
Xavier melepaskan benih-benihnya kedalam tubuh Verena. Xavier menarik tubuhnya pelan dari Verena dan memeluk tubuh mungil tersebut yang kelelahan.
"Tidurlah sayang.." lanjut Xavier mencium kening Verena.
Verena tidak merasakan apa-apa lagi yang ia rasakan hanya kehangatan serta belaian dari rambutnya.
*****
Ehem.. hehe
Maaf kalau bentuk ceritanya agak aneh wkwkwk.
Bulan_Unet
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Him but Me??? (TAMAT)✓
RomanceAwalnya tidak menyangka dan sangat tidak menyangka, tapi itulah cinta. Adult and romantic.