Part 32

8.8K 580 9
                                    

Gak terasa ceritaku yang masih abal-abal ini udah smpe 30an aja. Makasih suportnya ya readers.
Enjoy the story.

Verena Pov

Aku mengosok mataku yang bengkak. Untung saja kantor kami hari ini libur karena akan diadakan resepsi pernikahan Exel.

Aku menatap diriku utuh didepan cermin. Aku benar-benar tidak tau apa sebenarnya rencana Tuhan padaku. Kenapa aku sekarang begitu jatuh hingga terpukul.

Aku tidak berani memberitahukan papa dan mama karena pasti mereka akan marah besar jika tau pertunanganku sudah hancur.

Ting tong...

Bunyi bel apartementku. Aku mengernyit siapa gerangan pagi-pagi begini? Aku melihat kearah lubang pintu.

Astaga! Jesselyn? Oh dia sudah kembali. Tentu saja dengan cepat aku membuka pintu. Jesselyn berteriak histeris senang begitu pula denganku.

"Aaaaa!!! Verena! Aku kangen ih. Eh, aku banyak bawa oleh-oleh lho astaga ternyata Bali Indonesia itu Ve keren banget" histeris Jesselyn lucu.

Aku tertawa.
"Iya-iya. Tenang dulu Jess, ayo duduk dulu" tarikku padanya untuk duduk bersama dikasurku yang masih berantakan.

Jesselyn mengeluarkan beberapa bingkisan dari dalam kopernya. Bingkisan warna-warni itu mampu menyilaukan mata membayangkan apa isinya.

"Ini mini dress buat kamu Ve, khusus buat kamu. Aku pake ini tada.. long dress merah. Cantikkan?" Tunjuknya lucu.

Aku menganguk menyetujui. Tiba-tiba Jesselyn berhenti dan memperhatikan wajahku.

"Kamu kenapa Ve? Kenapa mata sama mukamu bengkak? Kamu nangis?" Tembak pertanyaannya.

Aku terdiam serta bergumam pelan.
"Yah begitulah Jess."

"Hah, kenapa Ve?" Sentuhnya pada tanganku.

"Dia.. dia kembali Jess" ucapku pelan.

"Dia siapa?" Ucap Jesselyn bingung.

"Dia.. tunanganku" tatapku bergetar.

Wajah Jesselyn terbelalak.
"Benarkah? Xavier? Oh Tuhan akhirnya dia kembali. Kapan dia kembali Ve? Astaga aku kangen banget sama tu orang cepatlah kau bersiap-siap. Tapi jangan cantik banget aku akan merebutnya darimu kali ini."

Aku terisak pelan. Jesselyn heran.
"Ada apa Ve? Kamu tersinggung?"

Aku menggeleng.
"Terus kenapa?" Lanjut Jesselyn pelan.

"Dia.. di..dia sudah berubah Jess" isakku menatap Jesselyn hancur.

Jesselyn tidak pernah melihatku sedih. Pernah saat Xavier akan pergi tapi kali ini bukankah aneh, dengan datangnya tunanganku seharusnya aku harus senangkan.

"Berubah? Ve, Xavier nggak pernah berubah. Kalau menyangkut kamu Xavier nggak pernah berubah Ve." Tepis Jesselyn atas ucapanku.

"Dia sudah berubah Jess, dia membawa wanita lain untuk dia nikahi"

Deg!

Bagai petir disiang bolong. Perkataanku membuat Jesselyn terpaku. Terpaku berpikir. Dari kecil Jesselyn selalu menggoda Xavier untuk menyukainya tapi hati Xavier bagai batu.

Bagaimana gadis lain dapat merubah egonya? Tanya Jesselyn heran.

"Verena dengarkan aku." Tarik Jesselyn pada diriku dan mengajakku berdiri setara dengannya.

"Aku sangat mengenal Xavier. Aku tau dia pasti memiliki alasan lain. Aku selalu menggodanya Ve, tapi hasilnya pasti nihil. Kau harus merebutnya kembali Ve" lanjut Jesselyn penuh tekad.

Aku terdiam mendengarkan.
"Alasan lain?"

"Ya pasti itu Ve. Kau taukan usahaku dari kecil ingin mendapatkannya tapi dia selalu setia padamu? Aku tau pasti ada alasan lain Ve. Percayalah padaku. Kau harus merebutnya kembali." Tekad Jesselyn membuatku sedikit sadar.

Aku terdiam kemudian mengarahkan pandanganku kearah cermin besar tepat dihadapanku.

"Ya kau benar Jess. Sepertinya ia memiliki alasan lain. Kita harus mencari tahu hal itu jess. Aku tau dia sangat mencintaiku. Aku sangat tau."

"Jadi? Bagaimana selanjutnya Verena?"

"Selanjutnya?" Balasku pada tatapan Jesselyn dari pantulan cermin.

"Aku akan mendapatkannya kembali."

Xavier Ace. Apapun yang kau sembunyikan aku akan mencari tau dan akan mengembalikanmu padaku.

*****
Bulan_Unet
Votment don't forget.


Updatenya berat, entah hpku atau jaringanku. Oh ya singgah ya di cerita adekku ini MySamuel, keren, kekinian and seru. Untuk yg masuk rank wattpad, jangan sombong ya bagi2 ilmu. Hehehe

Not Him but Me??? (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang