Part 16

9.7K 625 12
                                    

Don't Lie to me...
Please..
.
.
.

Verena Pov

Aku menatapnya dengan malas. Kelakuannya pagi tadi membuatku merasa jengkel.

"Ve.."
Xavier mengengam tanganku lembut.

Aku masih tidak ingin memberikannya jawaban.

"Ve? Baiklah aku jelaskan sayang ya" pinta Xavier.

Aku menatapnya menunggu.

"Pagi tadi tiba-tiba Exel menelponku mengatakan bahwa ia sakit kepala dan merasa tidak nyaman untuk membawa kendaraan. Jadi, sebagai adik yang baik aku membantunya untuk membawa dia kekantornya. Itu saja Ve tak lebih"

Aku masih memberikan tatapan mencari tahu.
"Jadi, hanya karena Exel sakit kepala?"

Xavier menganguk.
"Yah aku juga khawatir jika terjadi apa-apa pada saudara anehku itu."

Aku menatapnya penuh.
"Baiklah aku percaya, karena dia sakit kepala"

"Jadi tidak akan marah lagi?"

"Enggak.. tapi jangan gitu lagi ya? Aku hanya ingin kejujuranmu saja"

Xavier tersenyum kemudian mengengam tanganku. Kami sedang ada disebuah mall untuk menonton film. Dia berjanji setidaknya untuk membuatku senang.

Aku dan Xavier berjalan sambil bergandengan tangan. Aku bisa melihat beberapa wanita yg berpapasan ataupun yang berbeda arah menatap kearah Xavier.

Ya, semenjak kesuksesan operasi pada area matanya Xavier bertambah atau berlipat ganda ketampanannya dan itu juga semakin membuatku risih.

Xavier melihat kearahku sejenak.
"Ada apa sayang? Kenapa wajahmu cemberut begitu?"

Aku membalas tatapannya dengan malas.
"Dari tadi semua gadis dan wanita disini selalu saja melirik-lirikmu, itu sedikit membuatku tidak nyaman"

Xavier memberikan tatapan aneh.
"Ha? Tidak nyaman?"

"Ya. Seperti ehm.. aku tidak suka saja"

Xavier terkikik pelan.
"Baiklah Verena Lavend, lalu aku harus bagaimana?"

Aku melihatnya tersenyum kecil.
"Hem.. tunggu kenakan ini"

Aku memberikan kekepala Xavier sebuah bandana lucu dengan kuping kelinci pada tiap sisinya.

Aku melihatnya. Oh my, ketampanannya memang tertutup sedikit tapi berganti dengan wajah bad boy yang lucu dan manis.

Xavier menanti penilaianku.
"Bagaimana? Apa sekarang aku terlihat jelek?"

Aku menggeleng dan melepaskan bandana tersebut.
"Ya benar kau semakin jelek dan sangat terlihat seperti perempuan."

"Kau yang menginginkannya" jawabnya sambil mencoba beberapa kacamata warna.

Aku hanya dapat menikmati pemandangan indah dihadapanku. Xavier menggunakan kacamata hitam dan itu membuatnya semakin keren.

"Permisi.." seorang wanita tidak terlalu tua ataupun muda sekitaran 35 tahun keatas mencolek punggung Xavier.

Aku dan Xavier melihatnya. Wajah Xavier yang sebelumnya hangat padaku kini berganti dengan tatapan dingin. Terlihat ia tidak suka jika kami digangu.

Aku mengengam tangan Xavier.
"Ya ada apa bu?" Tanyaku sopan.

Wanita tersebut tersenyum dan memberikan sebuah kartu.
"Apakah kau berminat menjadi model? Jika saya bisa perkirakan kalian seumuran anak sekolah menengah atas ya? Wajah dan postur tubuhmu sangat cocok untuk menjadi model"

Not Him but Me??? (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang