Part 8

12.3K 750 6
                                    


Be the one

Verena Pov

Aku merasakan dingin di sekujur tubuhku, aku masih ingin untuk tidur namun angin AC ini serasa menusuk tulang-tulangku dan mengharuskan aku untuk bangun.

Aku membuka mataku perlahan untuk mencari selimut dan melanjutkan tidurku namun aku tersadar. This it not my room.

Dimana aku? Astaga akukan masih dirumah Xavier. Astaga ini sudah jam berapa!

Aku bergegas duduk dan baru menyadari bahwa aku masih naked.

"Astaga!" Pekik ku kaget.

Kamar Xavier masih gelap. Aku mencari sosoknya sepertinya dia sudah bangun duluan dariku.

Aku menghidupkan lampu kamarnya. Kasur tempatku tidur bersamanya sungguh berantakan pakaianku dimana-mana juga pakaiannya. Apakah ia keluar dari kamar naked juga?

"Kau sudah bangun?" Muncul Xavier tanpa suara. Orang ini benar-benar mampu memberikan kejutan.

"Xav! Aku sedang tak memakai baju astaga!!" Pekikku berlari kearah pakaianku dan segera ingin memakainya.

Xavier terkikik geli kemudian membuka kamar mandinya.

"Masuklah Ve, mandilah." Perintah Xavier sambil tersenyum geli melihatku menutup tubuhku.

Aku berjalan cepat untuk segera masuk kedalam kamar mandi namun perasaanku mengatakan Xavier pasti tidak akan tinggal diam.

Xavier tiba-tiba menahan lenganku dan menarik tubuhku yang tanpa busana ini kearah tubuhnya yang sudah berpakaian lengkap.

"Xavier!" Pekikku tak percaya.

"Kau lucu sekali sayang.." goda Xavier pelan.

"Xavier ini gak lucu. Aku kedinginan" jawabku berusaha melepaskan diri.

"Aku akan menghangatkanmu kembali" jawabnya sensual.

Wajahku memerah.

"Xav.." seruku pelan meminta pengertian karena tubuhku sungguh-sungguh sangat dingin sekali.

"Verena kenapa tubuhmu sangat dingin?" Tanya Xavier khawatir setelah menyentuh pundak dan lenganku.

"Because of that" tunjukku pada AC dinding kamarnya.

"Ah maafkan aku. Karena aktifitas kita sebelumnya itu sangat panas jadi maklumlah. Kau tunggu sebentar."

Xavier segera masuk terlebih dahulu kedalam kamar mandi dan membawakan handuk putih miliknya.

"Gunakan ini dulu ya, aku ingin menyiapkan air hangat untukmu"

"Ha? Tidak usah Xavier tak usah repot-repot aku biasa-"

Xavier tiba-tiba sudah mengecup bibirku hingga perkataanku belumlah selesai.

"Kalau kau protes lagi, kau akan segera berakhir diranjang dan tidak mandi-mandi Verena" ucapnya dengan nada tegas.

Aku menganguk pelan mengerti. Xavier kemudian kembali masuk dan aku melilitkan handuk putih tersebut keseluruh tubuhku. Waw, handuk ini panjang sekali hingga mata kakiku.

Sambil menunggu Xavier aku kemudian menuju arah jendela kamarnya dan membuka tirai tersebut.

Hari sudah mulai senja dan menandakan bahwa aku harus segera pulang, namun tumben sekali mama tidak menghubungiku apa ia tidak khawatir?

"Ve airnya sudah siap" panggil Xavier mendekat padaku.

Aku menganguk dan segera masuk kamar mandi sebelum ia menahanku lagi.

Author Pov

Xavier segera menutup pintu kamarnya memberikan waktu kepada Verena untuk bersiap-siap.

"Hai.." suara gadis menegur Xavier kala ia telah sampai di dapur rumah mereka.

Xavier menatap gadis teman kecilnya itu seperti biasa.

"Hai Jess," jawab Xavier singkat.

"Kau sepertinya sibuk ya?" Tanya Jesselyn.

"Tidak juga, hanya saja aku sudah mendapatkannya"

"Mendapatkannya? Siapa?" Tanya Jesselyn bingung.

"Gadis itu"

"Gad-, oh.. gadis itu" Jesselyn bersuara tak senang.

"Tenang aku tetap juga akan memperhatikanmu." Xavier menambahkan agar Jesselyn tidak marah padanya.

"Tapi aku harus dinomor satukan" tuntut Jesselyn.

"Kau ini.." Xavier tersenyum sambil menuang jus jeruk ke gelas kacanya.

Jesselyn mengigit bibirnya sensual dan mendekat pada Xavier untuk memeluk tubuhnya dari belakang.

"Ehem.." teguran Exel menghentikan langkah Jesselyn.

Xavier dan Jesselyn menghadap kearah suara.

"Xav, kau berdua dengan gadis lain sedangkan gadismu kau tinggal sendiri?" Tanya Exel terdengar menusuk.

Verena yang berada dibelakang Exel meremas-remas gengamannya karena menatap gadis lain bersama Xavier.

Siapa dia? Batin Verena penasaran.

"Ve, kau sudah siap ya?" Tegur Xavier dengan nada senang karena melihat Verena menggunakan salah satu bajunya.

Verena tersenyum dan menganguk malu disertai dengan melirik kearah Jesselyn yang terlihat tak terima dengan kelakuan Xavier.

"Baiklah. Aku akan mengantarmu, dan Jess apakah kau ingin aku antar juga?" Tawar Xavier ramah.

Jesselyn tersenyum lebar dan menganguk setuju.

"Aku juga akan ikut Xav, ada yang ingin aku cari diluar" sambung Exel berjalan terlebih dahulu.

Xavier hanya mengangkat alisnya heran dengan tingkah Exel.

Xavier kemudian menarik lembut tangan Verena dan mengengam erat tangan gadis itu.

"Tidak apa-apakan kami semua mengantarmu?" Tatap Xavier.

"Tentu saja, atau kalian bisa ikut makan malam bersama dirumah bagaimana?" Tawar Verena tak ingin berpisah dari Xavier.

"Wah ide bagus. Ayo aku juga sudah lapar" Xavier merangkul pundak mungil Verena.

Jesselyn berjalan dibelakang kedua pasangan tersebut dengan aura tak menyenangkan.

*****

Jesselyn Drew? Xavier Ace?
Bulan_Unet

Jangan lupa vote and commentnya pengen tau banget masukkan kalian.
Oya sengaja pasang modelnya di part ini hehe. Kenalin deh yg diatas adalag Xavier Ace. Suka banget sama aktor ini moga kalian juga suka. Terus baca yaa makasi.

Not Him but Me??? (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang