SEDIKIT TAHU

21 2 0
                                    


*VRaSS

"Dia akan baik-baik saja." ucapnya mengejutkanku. Aku mendongak menatap wajahnya, setelah sekian lama tertunduk, memikirkan perkataannya tadi. Kalimat maut yang membuat otakku seperti mati rasa. Aku tidak tahu bahwa penjelasan sepanjang itu ternyata bisa membuatku ngilu sangat lama.

"Eh...apa maksudmu?" tanyaku, lebih seperti berbisik.

"Dia tidak akan mati begitu saja. Sia-sia kami mengubahnya begitu jika hidupnya saja berakhir tragis hanya karena perasaan. Anak muda." jawabnya terdengar sinis pada Jacob.

"Kenapa banyak orang disini terlihat membenci Jacob? Kupikir dia orang baik." tanyaku mencoba melupakan kejadian tadi. "Yah, baik, tapi dia agen yang bodoh. Sangat bodoh. Kontrolnya juga menjengkelkan. Tidak bisa menahan diri untuk sementara waktu. Payah dalam hal pekerjaan." ucapnya begitu saja. Aku mengernyit melihatnya mengucapkan kalimat itu. Apakah Jacob seburuk itu?

"Uh! Intinya, dia itu payah."

Akhir kata yang bagus sebenarnya. Kata payah itu, sedikit menenangkanku.

Langkahnya melambat sedikit. Aku berusaha menyamainya agar tidak terlihat seperti orang aneh di hadapannya. Satu jarinya ditekan ke telinganya, mendengarkan dengan seksama apa yang harus dia lakukan saat ini. Wanita itu menjawab dengan serius, lalu segera mempercepat langkahnya setelah selesai berkomunikasi dengan alat itu.
.
.
.
Kami berjalan memasuki sebuah ruangan di lantai pertama, hangar dua. Ruangan itu terletak tepat di samping lift yang kemarin kugunakan. Ruangan pertemuan dengan sebuah meja panjang berbentuk oval. Kulihat Jenderal sudah duduk di kursinya yang berada di bagian ujung depan meja. Posisi tegap, badan berisi, wajah profesional, terpampang di kursi beralas bantal karet berwarna hitam. Aku mengikuti wanita ini, Mel, duduk di sampingnya. Dengan cepat, kusesuaikan diriku dengan tampang terkenal dan asing orang-orang di ruangan ini.

"Selamat malam! Selamat datang di Internasional Science and Military Defence Center! ISM DC!. Disini, kita akan membahas program inti dari ISM DC yang rencananya akan digunakan untuk mengembangkan teknologi sains dunia. 'Program Lava' sudah dilaksanakan, dan berhasil secara umum, meskipun, sifat dari gen baru itu masih harus diperbaharui." gen baru, mungkin benar dengan apa yang Jacob katakan, dia mati, lalu hidup kembali. Dan dia hidup sebagai pribadi tambahan lain dalam tubuh yang sama.

"Kini, kita akan kembali melaksanakan program inti ISM DC, seperti yang telah direncanakan oleh Mr. Alpha. Program yang bertentangan dengan program inti pertama, 'program Lava', yakni 'program Kutub'." Jadi itu alasannya hangar dua diberi label 'Kutub', dan hangar satu diberi label 'Lava'. Mungkin itu perbedaannya agar orang-orang ini tidak salah bidang.

"Siapa subyeknya? Sebaiknya bukan orang dalam organisasi penting lagi. Kami tidak mau menanggung berita yang menyebar." tanya seorang wanita dengan jas hitam, kemeja merah muda yang kalem, dan rok kantor yang panjangnya sekitar lima senti di bawah lutut, plus high heels hitam.

"Tenang, Riefa. Subjek bukan orang penting, bukan juga orang yang terpandang banyak. Dia....terisolasi." yah! Terisolasi, cukup untuk menjelaskan terbuang!

"Apakah dia tangguh? Sesuai kriteria? Cukup bisa diandalkan? Ataukah....harus dipersiapkan obat bius dosis menengah, seperti subjek 1?" tanya seorang lelaki dengan pakaian resmi. Aku mulai memandang bahwa mereka harus benar-benar teliti dalam menjalankan program ini. Program bodoh ini.

Dan, aku.

Yang diragukan lebih dari seorang mata-mata.

MESS TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang