AM I ???

16 2 0
                                    


*VRaSS

"Kau menyukai Jacob?"

Astaga! Aku merasa seperti baru saja terjatuh dari gedung lantai delapan puluh!! Haruskah pertanyaan ini yang keluar dari mulut menyebalkannya itu?! Tidak bisakah pertanyaan lain yang tidak membuatku mengeluarkan keringat dingin seperti ini?! Lelaki ini mengganggu.

Aku menatap jemarinya yang menyentuhku daguku dengan lembut. Dia tidak peduli, bahkan mengatakan, "Kau bisa menamparku semaumu karena menyentuhmu dengan kurang ajar seperti ini." ucapnya menyesal. Aku hanya berpaling, menjauhkan wajahku darinya, yang dengan santainya mendekatiku secara buka-bukaan seperti ini. Aku menghindarinya dengan cepat, dan segera menaiki jetski milikku. Aku memandang ke belakang, melihatnya masih berdiri dengan diam. Kulihat ke sekitarku dengan heran. Tidak ada kendaraan satu pun selain jetski yang kubawa. Pakaiannya juga tidak basah, menandakan dia tidak berenang. Tidak ada satupun penjaga di pulau inti yang menunggunya.

"Kau naik apa kesini?" tanyaku heran. Bukannya menjawab, dia malah mendekatiku dan berdiri di sampingku, menggenggam setir jetski, merebutnya dengan lembut dariku. Bibirnya menyunggingkan senyuman hangat, membuatku meleleh sekali lagi.

Kapan aku benci lelaki!

Bibirnya terbuka perlahan, mengucapkan kata-kata manis yang membuat ajalku seakan mendekat cepat.

"Tidak peduli dengan cara apa aku kesini, yang penting, bagaimana kita kembali bersama, sehingga tidak ada omelan untukku karena kehilanganmu." ucapnya senang.

"Kupikir kau disayang disini, seperti Danny, Gale." ucapku menahan tawa. Dia kembali menatapku hanya dengan hiasan senyuman hangat itu. Gale mangingatkanku akan seseorang yang banyak bicara, seseorang di sebelah anak misterius itu.

"Bolehkah?" tanyanya menatap setir jetski milikku sekilas. Aku gelagapan. Aku tak mengira caranya kembali adalah dengan jetski ini. Dan yang lebih buruknya lagi, dia ingin duduk di depanku, memegang kemudi, sedangkan aku hanya penumpang. "Oh...tidak! Tidak! Kau pulang sendiri! Seperti caramu tadi!" pintaku panik.

Bukannya menyingkir, dia malah mengambil paksa kendali mesin ini. Dia duduk di depanku, dan aku hanya memandangnya panik. Ini belum pernah terjadi! Dia nekat untuk duduk di depanku, menyentuhku lebih banyak daripada pertama kali Jacob melakukannya! Aku belum terbiasa dengan dirinya. Dan ini...!!

"Tenang, hanya menumpang sebentar. Jika sudah sampai, kau boleh dan bisa memukulku hingga tak berupa lagi." ucapnya mengangkat salah satu alisnya, menampakkan kejijikan dalam diriku yang semakin menjadi.

Belum sempat kuprotes tindakan kurang ajarnya itu, tiba-tiba, Gale melaju ke perairan dengan cepat. Aku tersentak ke belakang dan berjuang untuk bertahan dengan mimpi burukku.

Memeluknya.

Deru mesin dengan kecepatan super dan berisik percikan air yang mengganggu pendengaranku, membuatku tersiksa dengan ini semua.

"Bisakah kau pelankan kecepatannya?!!!" seruku beradu dengan suara berisik di sekitarku. Dia menjawab dengan berseru lebih keras, yang terdengar bagai suara bisikan. "Aku tidak mau kita kehilangan menu utamanya!!!"

Dan...berakhirlah perjalanan ini dengan suara bising di telingaku yang menulikan pendengaranku sementara. Dia memandangku dengan geli, lagi. Aku segera turun dari jetski, diikuti dirinya yang segera mengikat tali jetski di barisan jetski lainnya.

MESS TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang