I'LL TAKE IT FIRST

5 1 0
                                    

*GLoBaL

Malam itu terasa sangat menusuk di ISM DC. Suasana mencekam yang dirasakan setiap orang disana, membuat pikiran mereka malam ini dilanda kegundahan yang mencekam. Suhu dingin dengan cepat menguar dan menyelimuti setiap manusia hidup disana. Gadis itu tengah bermimpi buruk. Makhluk di dalam jiwanya telah merenggut pikiran dan dirinya. Makhluk dalam tubuh gadis itu bersikap seolah dirinya dikirim ke dunia ini untuk membalaskan dendam gadis itu, membuat dirinya menjadi yang paling ditakuti di sini.

Dan sesuai dengan rencananya, makhluk itu akan mengganggu setiap usaha orang-orang disini untuk bisa memanfaatkannya. Makhluk itu membuat sebuah mimpi buruk yang akan menguarkan suhu dinginnya pada gadis ini. Dirinya tiada henti membuat setiap kenangan dalam pikiran gadis ini, terngiang dengan kerasnya.

Dan tanpa disadarinya, dirinya telah memanggil makhluk lain yang akan menundukkannya saat itu juga.

Suara derit pintu ruangan gadis itu, mengisi keheningan mencekam di ruangan gadis itu. Sesosok lelaki yang terlihat lebih tinggi dari gadis itu tiba tiba datang, masuk ke dalam ruangan pribadi gadis itu. Gadis itu tidak akan pernah mengira bahwa tamu tak diundang yang masuk ke kamarnya itu, akan mengambil sebagian dari jati dirinya, dan akan membuatnya menjadi seperti yang diinginkan tamu itu.

Lelaki itu melangkah dengan ragu, masuk semakin dalam ke kamar gadis itu. Dirinya melangkah tanpa sedikit pun suara ditimbulkannya. Lelaki itu masih menjaga rahasianya, berusaha untuk tidak membangunkan sosok wanita yang tengah tertidur pulas di sebelah kamar gadis itu. Dirinya terus melangkah masuk, semakin ragu dengan tujuan kehadirannya saat itu. Dirinya bahkan tidak berniat untuk melakukan apapun di tempat mengerikan itu. Niatnya berada disitu hanyalah untuk mengawasi. Namun, setelah kata-kata temannya itu menusuk masuk ke dalam telinganya, mulai membisikinya, dan mempengaruhi setiap inci dirinya, lelaki itu mulai menambah beban dirinya dengan menjaga gadis yang ada di hadapannya saat ini. Dirinya bahkan masih mengingat perkataan menusuk temannya itu.

'Dia membutuhkanmu mulai saat ini.'

Hal itu membuat dirinya bahkan tidak akan mampu lagi untuk tidur setiap malamnya. Kata-kata temannya telah membawanya kembali ke masa lalu, kembali ke saat-saat dimana dirinya menjadi seorang pahlawan. Mengingat keberadaan gadis itu di masa-masa lalunya, membuatnya tidak mampu lagi berpikir jernih.

Mereka dulu pernah bersatu, bermain bersama dalam masa dimana semuanya terasa tenang dan tidak ada satupun beban pikiran menghambat kegiatan mereka.

Mereka dulu pernah tersenyum dan tertawa bersama, menikmati setiap canda dan hiburan yang mereka ciptakan.

Mereka dulu pernah bersama dan saling mengerti satu sama lain, seakan hanya mereka yang saling mengenal satu sama lain, dan hanya mereka yang bisa berbicara dalam pikiran yang tidak pernah diduga orang lain.

'Ini tidak akan mudah...' pikirnya, bahkan tidak mampu lagi melangkah lebih dekat ke arah gadis itu.

Bertahun-tahun dirinya menunggu momen dimana mereka akan kembali bertemu, dan menikmati momen mereka bersama lagi. Namun, setelah mengetahui perbedaan mereka yang dominan, lelaki itu seakan tidak berani lagi menyentuh gadis pujaannya, meski hanya sekedar menyentuh seujung jari. Lelaki itu bahkan merasa sangat hina jika dirinya sampai menatap kedua mata kelabu gadis itu, seakan gadis di depannya adalah seorang putri raja, dan dirinya adalah pengemis di pinggir jalan yang memohon belas kasihan.

MESS TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang