WITH YOU 2D (2)

16 0 0
                                    


*JaCoB

'Dia tahu, Jack!' seru Amandi gugup sekaligus terkejut. 'Sial! Aku juga tahu itu!' seruku membalas seruan yang sudah kuduga akan keluar dari rahang bergigi runcingnya itu.

"Ayolah, Jack! Apa yang kau pikirkan saat itu?! Kau gila, ya?? Apa maksud perbuatanmu saat itu?" tanya Mia bertubi-tubi, membingungkanku untuk menjawabnya satu per satu. Pertanyaannya bagaikan bilah tajam yang terbang menembus tubuhku satu per satu secara cepat, namun juga menyakitkan.

"Apa yang sudah gadis itu lakukan padamu?!"

'Sh*t'

"Mmpphhhhff!!"

Segera saja kubekap mulutnya, menahan kata-katanya keluar lagi. Kejadian itu membuat ketiga orang di ruangan ini menatap ke arah kami dengan tatapan tajam. Bagaimana tidak, rumor diantara mereka bukan tentang Mia. Aku tidak memperdulikan tatapan mereka bertiga. Yang kuperdulikan hanyalah gadis di depanku ini. Aku terus menatapnya dengan tatapan mata runcingku. Jujur, entah bagaimana aku bisa menatapnya dengan kedua mataku yang meruncing cepat, seakan tahu apa yang harus dilakukan untuk menenangkannya. Ketika kutatap matanya dalam-dalam, aku tidak hanya melihat kedua manik matanya, tapi juga hal lain.

Sebuah penglihatan,

Masa depan,

Waktu dimana semuanya berwarna gelap,p

Remang-remang,

Luas,

Perih,

Air mata,

Suara tangisan.....

Vrass? Dia menangis? Tapi, kenapa?

Kuedarkan pandanganku ke arah lain.......

"Aaakkhhh!!!!"

Mia memundurkan tubuhnya dan segera menatapku dengan sangat ketakutan. Dirinya melihatku terhuyung lemah dan hampir jatuh. Beruntung kedua kakiku masih menopang dengan baik. Aku membungkuk, menahan tubuhku dengan menopang kedua tanganku di lutut. Napasku tersengal-sengal. Keringat bercucuran dari seluruh tubuhku. Energiku seakan terkuras habis saat ini juga. Penglihatan itu....

Penglihatan tadi.....

"Apa maksudmu?!! Apa yang ingin kau katakan?!!" seru Mia berbisik padaku. Aku hanya terdiam tidak percaya. Penglihatan tadi masih menghantuiku. Apapun yang baru saja terjadi adalah mimpi buruk.

"Jacob! Apa yang...!!"

"Diamlah!! Dan pergi! Jangan ganggu aku! Katakan pada Mel, perlawanan dalam wujud asli. Katakan saja bahwa aku butuh menyembuhkan diri." selaku, sebelum Mia sempat kembali bertanya.

"CEPAAATTT!!!!" seruku lagi, membuatnya berhenti membeku dan langsung berlari menuju ke ruang pengawas untuk menemui Mel. Kulihat Mel memandangku sedikit khawatir ketika aku mulai berubah wujud.

'Jack! Apa tadi?! Apa yang baru saja...'

'Cukup ambil alih tubuhku saja!' seruku pada Amandi, membuatnya terdiam dan segera mengambil alih tubuhku dengan pasrah. 'Kendalikan dirimu. Aku harus beristirahat sejenak. Kau bebas ambil alih, tapi tetap dalam batas. Mengerti?!' seruku memerintahnya langsung.

'Perintahmu dalam kendali gabungan.' jawab Amandi mengerti. Dia cepat-cepat mengambil alih tubuhku, membiarkanku beristirahat sejenak, berpikir jernih tentang kejadian tadi. Aku menutup mataku, dan kubiarkan Amandi mengambil alih sejenak. Aku terlelap secepat waktu, dan jiwaku mulai meringkuk lemah dalam tubuh Amandi. Kurasakan Amandi bernapas terengah-engah. Detak jantungnya meningkat karena menahan diri untuk menjadi ganas. Tubuhnya menegang menahan nafsu untuk meliar. Dirinya bersusah payah berjuang menahan diri, demi membiarkanku beristirahat sejenak di dalam sini. Detik terakhir aku mulai terlelap, kudengar samar-samar suara Amandi dalam pikiranku. Terdengar seperti nyanyian...

MESS TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang