Extra Part 2

28.1K 2.2K 63
                                    



Sampai di bandara Soekarno Hatta sekitar 37 jam kemudian. Langit sudah gelap. Angin hangat kota Jakarta menyambut. Mereka berjalan keluar bandara, Fatih tidur di pundak Naela. Sesampainya di luar, Sam langsung memanggil taksi. Sam duduk di kursi depan, Naela dan Fatih di belakang. Alamat Naela yang sejak setahun lalu tersimpan di note ponsel ia perlihatkan pada supir. Semenit kemudian, taksi bergerak meninggalkan bandara.

Perjalanan itu memakan waktu hampir enam jam karena macet. Sampai di Bogor hampir pukul satu dini hari. Fatih tidur di pangkuan Naela sejak dari bandara.

Umi Dian cepat-cepat membuka pintu karena suara mobil di halaman rumah. Di sampingnya ada Mariam yang masih belum sempurna bangun. Mata gadis itu setengah terpejam, rambut panjangnya kusut. Tapi begitu tahu siapa yang berdiri di halaman rumah, mata Mariam langsung terbuka lebar. Umi Dian tidak kalah kagetnya.

"Naela! Kenapa laki-laki itu datang lagi ke sini?!" tanya Mariam setengah memekik.

Taksi yang disewa Sam masih di sana. Tadi Naela yang bilang agar jangan pergi dulu.

Naela berjalan cepat mendekati dua wanita di ambang pintu. Pertanyaan Mariam masih menggantun begitu saja.

"Assalamualaikum Umi, Mariam."

Salam Naea dijawab. Naela menyalami ibunya. Untuk Mariam, ia berikan pelukan setelah Fatih diberikan pada ibunya.

"Nae, kamu belum jawab. Kenapa jin ifrit itu ikut ke sini?" Mariam mengode Sam. Wajahnya terlihat tidak suka.

"Aku tidak tahu." Jawab Naela lalu berjalan kembali ke depan Sam.

"Sekitar lima menit dari sini ada hotel. Kamu bisa menginap di sana. Kau bisa download aplikasi gojek atau grab car untuk mengantarmu ke bandara besok. Terimakasih sudah berbaik hati mengantar Fatih hingga di sini." Kata Naela.

"Baiklah." Sam mengangkat bahu. Setuju.

Setelah taksi yang ditumpangi Sam pergi, Naela masuk ke rumah. Umi Dian membuatkan teh hangat untuk mereka bertiga. Mariam sudah tidak sabar ingin tahu cerita selama Naela di Amerika, termasuk alasan kedatangan Sam ke Indonesia. Sebelum cerita panjang lebar, Naela menunaikan shalat terlebih dahulu. Ia kerjakan shalat-shalat yang ia tinggalkan selama di perjalanan. Baru setelah itu, tiga wanita itu saling bertukar cerita hingga jam dua pagi.

***

Pagi-pagi sekali, sebelum pukul delapan, suara mobil kembali terdengar memasuki halaman rumah. Naela sedang menyuapi Fatih, Mariam duduk di sofa dan sibuk dengan laptopnya, sedangkan Umi Dian duduk di dekat Mariam sambil menikmati lontong sayur dan teh hangat. Suara mesin mobil di luar rumah membuat mereka saling pandang.

Sam yang datang. Laki-laki itu sudah rapi dengan kemeja dan celana bahan, persis saat mau pergi ke kantor. Rambutnya disisir rapi. Tanpa salam atau ucapan apa pun, ia mengeloyor masuk dan duduk tepat di depan Umi Dian. Wanita itu terperanjat. Mata Mariam membulat, bibirnya terbuka lebar. Naela yang tadi membukakan pintu masih berdiri.

"Uhm." Sam berdehem. Ini bukan hal mudah baginya untuk berbicara dengan orang asing, terlebih yang akan dibicarakan bukan hal main-main. "Saya sudah datang ke sini dan duduk di depan Anda untuk meminta ijin. Mungkinkah saya menikahi putri Anda? Saya berjanji akan merawatnya dengan hidup saya. Dan saya meminta maaf untuk segala dosa yang telah saya perbuat." Ucap Sam terbata-bata dalam bahasa Indonesia. Kalimat yang terdengar aneh. Pasti didapatkan dari google translator. Mendengar ucapan Sam, Naela seperti tersambar petir. Begitu pula Umi Dian dan Mariam.

Umi Dian tidak langsung menjawab, pandangannya kemudian tertuju pada Naela.

"What?!!" Mariam berdiri. "Mending kamu ngaca sana! Memangnya kamu tidak ingat apa yang sudah kamu perbuat selama ini? Naela itu menderita selama bertahun-tahun hanya gara-gara kamu. Dia jadi bahan gunjingan juga karena kamu. Masih berani kamu minta dia jadi istrimu, hah? Laki-laki macam apa kamu?!! Tidak tahu malu!" ucapnya dipenuhi emosi. Bahasa Inggris Mariam sangat lancar dan fasih. Berkat kursus selama lima tahun di tempat kursus terbaik di Jakarta.

Di Tepian Musim SemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang