part 19

95 4 0
                                    


Faizal memperhatikan telepon yang baru saja menyambungkan pembicaraannya dengan Indra. Kakak iparnya itu mengabarkan kalau Kana sudah mengkroscek keberadaan Luri di apartemen, namun ia tidak mendapati wanita itu di sana. Satu informasi yang dia terima, kemungkinan besar Luri mengunjungi kliniknya. Namun yang jadi masalah, ia belum mengetahui di mana klinik wanita itu berada. Luar negerikah? Sulit baginya melibatkan kembali Singapura sebagai negara yang akan dia kunjungi untuk mencari Luri. Setelah meminta Indra dan Kana mencari informasi melalui Bu Mala dan juga kedua orang tua Luri dalam jamuan makan siang kemarin, Faizal jadi tahu bahwa berita Luri yang kembali ke Singapura adalah bohong.

Mau cari kemana lagi, coba!

Menanyakan hal ini pada kedua orang tuanya sama saja mencari mati, mereka mengira Faizal akan melakukan hal yang tidak-tidak pada Luri, apalagi wanita itu menjadikan kepergiannya sebagai alasan untuk mengurangi intensitas pertemuan mereka.
.
Sial, apa maunya wanita itu!
Suara pesan dari Manda menginterupsi lamunan Faizal, wanita itu meminta daftar tamu yang akan diundang untuk acara pertunangannya dan Luri. Lelaki berambut coklat itu menatap kertas putih bertuliskan nama kurang lebih seratus orang, sialnya lagi, Lurilah yang mencatat semuanya, wanita itu juga meninggalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pertunangan mereka. Dasar tikus!
.
Faizal membunyikan klakson ketika melihat Manda sudah bersiap di depan kantor WO, mereka harus kepercetakan untuk memilih undangan dan sovenir. Menurut kabar yang ada dalam agenda asisten Manda, Luri menyerahkan sepenuhnya pada Faizal. Dan demi kemunculan Luri, lagi-lagi Faizal harus menjadi lelaki manis yang antusias mempersiapkan acara pertunangannya. Oh, bahkan jika lelaki itu harus bertunangan, ia lebih memilih memasukkan cincin di jam makan malam bersama keluarga, setelah itu dia bisa tidur nyenyak, dari pada ribet tersenyum palsu di depan ratusan undangan yang di dalamnya justru jadi ajang pamer harta, tahta, juga pasangan.

Huh, hidup ini untuk berjuang, Bos! Bukan untuk pamer, apalagi perkara yang mudah hilang dalam sekejap!
.
"Kita berangkat bersama saja, biar lebih hemat waktu!" Faizal menekan tombol untuk membuka otomatis kunci pintu mobil saat Manda mendekat. Wanita itu mengangguk.

Pandangannya menjelajah pada interior mobil Avanza yang cukup familiar di matanya, bagaimana bisa lupa, ini mobil modif milik Faizal yang pernah dia pinjam untuk bertemu klien dan membuatnya harus ganti rugi ratusan juta akibat menghindari kucing.

"Nostalgila?" Faizal berkata sambil melajukan mobil, pandangannya fokus ke depan, namun dia bisa menangkap reaksi dan binar mata Manda.

Wanita itu mengangguk antusias, ia menyentuh jok custom elektrik dengan tersenyum. Mata Manda beralih pada sistem audio yang ada dihadapannya, seperti DVD double dyn, power venom monoblock, subwoover venom 12 inci yang semuanya terlihat sangar menurutnya.

"Ini mobil modif impian, apalagi catnya, bikin ngiler! Coba si yellow bisa seperti ini!" Manda membulatkan matanya, membuat Faizal mau tak mau terkekeh pelan.

"Aku baru menggarap mobil tua untuk ikut kontes, temanya ekstrim." Faizal memperlihatkan sketsa yang dia desain kertas kepada Manda. Tak ada salahnya berbicara otomotif dengan wanita itu, Menurutnya selera modif Manda cukup tinggi.

"Wow, chevrolet?" Manda mengambil kertas yang dijulurkan Faizal, ia antusias melihat bagian-bagian yang masih penuh coretan.

"Dengan mesin small block berkapasitas 5600cc yang telah di up grade!" tutur Faizal kembali, entah kenapa dia berselera menjelaskan secara detail dengan Manda.

"Apa Fathir juga ikut menggarap?" Faizal mengangguk, "Ini membawa nama NNY auto fashion dan Fathir sebagai bagian dari NNY juga harus turut serta. Sekarang dia sedang cuti untuk mengurus adiknya yang kecelakaan di Surabaya!" Manda manggut-manggut mendengar penuturan Faizal.

Marry Or Not? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang