Sepasang matanya terbuka, nyalang menatap langit-langit kamar yang mulai remang.
Merasa pergerakan kecil disampingnya,segera dia menoleh.Hatinya menghangat,pria kecil kesayangannya meringkuk terlelap disebelahnya,Rena tertawa kecil melihat Ren tertidur sambil mengisap ibu jari kiri.
Kebiasaan dari bayi yang tidak bisa hilang.Rena baru teringat,tadi siang dia menemani putranya berbaring setelah makan siang dan minum obat,ternyata dia ikut terlelap.
Rasanya sudah lama sekali dia tidak mendapat tidur nyenyak.
Putranya dibolehkan pulang setelah hampir dua minggu masuk rumah sakit untuk kesekian kalinya.Ah ternyata hampir malam.
Rena membangunkan putranya.Mata sayu itu membesar melihat wajah ibunya,dia senang,karena sudah sangat lama setiap dia terbangun dari tidur tidak pernah bertemu ibunya.
"Mom."
Rengeknya sambil mengulurkan dua tangan minta digendong.Rena tertawa dan mengendong Ren sambil mencium gemas,kemudian menuju kamar mandi diluar kamar.
"Habis mandi kita mam."Saat melintasi dapur Terlihat mbok Darmi sibuk memasak.
"Duh anak ganteng da bangun,mau mandi ya?
biar saya aja Non,mbok juga da selesai masak nya.""Ga usah mbok,biar saya yang nemenin Ren mandi."
Rena tersenyum saat Ren mengeratkan pelukan dilehernya dan wajah Ren hampir nangis ketika Mbok Darmi hendak mengambilnya dari gendongan sang ibu.*********
Ren duduk manis dikursi plastik untuk anak-anak dengan dua tangan dimeja makan yang terbuat dari kayu,sepasang mata hitam beningnya memperhatikan sang ibu yang menyendokkan nasi goreng kedalam mangkok karakter kartun miliknya.
Sesekali keduanya saling menatap dan tersenyum.
Rena meletakkan Sosis goreng diatas telur mata sapi yang menutupi nasi goreng.Dia menarik sebuah kursi plastik lainnya disebelah Ren,untuk menyuap putranya makan.
"Ren bisa mam sendiri kog,Ren da besar."
Ren mengambil mangkok mungil dari tangan ibunya.Rena hanya tertawa kecil dan mengusap sayang rambut hitam tebal putranya.
"Ren mam yang banyak.""Anak ganteng pinter
da bisa mam sendiri."
Goda mbok Darmi yang baru dari arah dapur membawa teko minuman dan gelas.Ren tersenyum bangga sekalipun makannya masih berantakan.
"Mbok mam bareng sini."
Rena yang sedang menyendok nasi goreng kedalam piring mbok Darmi menunjuk kursi plastik sebrang meja depannya.Saat wanita tua baik hati itu duduk Regina menyodorkan piring penuh nasgor depannya.
"Non ga usah repot-repot,mbok jadi ga enak hati. "
Katanya tertawa kecil."Jangan sungkan mbok,kita ini keluarga."
Rena tersenyum lembut.Mbok Darmi tersenyum sedih,dia tau bagaimana penderitaan perempuan muda yang sedang tertawa kecil sambil membersihkan mulut dan dagu belepotan putranya,sesekali menyuap untuk dirinya sendiri.
"Tadi Non Rika nelpon mbok,katanya hp non Rena ga aktif,non Rika bilang malam ini dia lembur di Rumah sakit,kemungkinan mampir kesini besok sebelum berangkat."
Kata mbok Darmi sambil menyuap nasi goreng dalam mulutnya.Rena tertegun,dia baru ingat akan ponselnya.
Tiba-tiba wajahnya memucat,dia melupakan Rendy.
Tidak pernah dalam satu haripun pria itu tidak menghubunginya dan menyuruhnya mengerjakan ini itu di Apartemennya.Hilang sudah selera makan Rena,dia tidak ingin pengorbanannya hingga rela disiksa lahir batin oleh Rendy selama ini sia-sia.
karena hanya tinggal beberapa minggu lagi kontrak itu akan selesai dan dia bisa mendapat biaya untuk Ren dirawat di Singapore sampai menemukan donor.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER BE THE SAME ( SLOW )
RomanceAda mitos yang mengatakan 'Tidak ada Cinta pertama yang berakhir bahagia.' Rendy dan Rena,dua anak yang kurang kasih sayang orang tua masing-masing membuat mereka sangat dekat dan saling menyayangi sedari Balita, sampai tanpa mereka sadari mereka...