NB 24

4K 553 33
                                    

Buat yang masih nunggu dan minta update,maaf lama, nyambi nguli.

Yang suka silahkan baca.
Ga suka lewatin aja.

🤗

Dua bulan kemudian.

"Moooommm ayo cepat, cepat, nanti Ren-Ren telat."

"Iya, sebentar."
Teriak Rena dari dalam rumah.

Ren berdiri tidak sabaran dipintu keluar,dia sudah rapi dengan seragam Taman kanak-kanak yang selalu penuh semangat dia kenakan hampir satu bulan ini,punggung anak itu juga sudah bertengger ransel mungil karakter Spiderman.

Bocah itu terlonjak girang melihat ibunya keluar sambil sedikit kerepotan karena tangannya membawa kotak jinjing yang nampak berat,dan pundaknya sebuah tas slempang.
Setelah mengunci pintu rumah,ibu dan anak itu berjalan menyusuri jalan setapak menuju jalan raya.

Rumah kontrakan mereka kali ini memang lebih kecil dari rumah kontrakan dulu,posisi rumah inipun terletak diujung gang yang hanya memiliki akses jalan setapak satu-satu nya yang kalau turun hujan jalanan akan terdapat genangan dimana-mana,tapi inilah satu-satunya tempat yang masih terjangkau menurut Rena,sekalipun lingkungan sempit yang penting bersih demi kesehatan putranya.

Tiga minggu sekembalinya dari Jerman,Rena segera membawa putranya pindah keluar Jakarta,menghindari semua masa lalu kelamnya.
Hanya Rika yang tau dan membantu mengurus kepergiannya,berkali-kali Rika membujuknya untuk mengurungkan niat, tapi Rena tetap membulatkan tekad untuk pergi.

Dia sudah mendapat semua ingatannya kembali begitu terbangun di rumah sakit tempat Ren menjalani operasi,menutupi semuanya dan pura-pura belum ingat apa-apa, sekalipun harus menahan mual dan takut, diakibatkan William yang selalu mendampingi nya.

Tapi tetap harus realistis bukan?
Menginggat semua dokumen miliknya dan milik Ren dipegang pria itu.
Jadi dia hanya berusaha tetap pura-pura tidak menginggat apapun,sambil menahan diri untuk menghabisi William.

Ditambah mantan kakak kelas nya Xander yang tidak pernah absen mengunjunginya, dan mulai akrab dengan putranya,meminta Ren memanggilnya Uncle.

Sedikit banyak Rena menyalahkan Xander atas awal mula penderitaan nya hingga terjebak dengan iblis yang ternyata masih ada ikatan darah dengan Xander.

Andai saja Xander hari itu tidak memaksanya untuk pergi bersama, mungkin Rendy tidak akan marah kemudian memperkosanya.

Kenapa hidupnya bagai lingkaran setan,terus berputar dengan pria-pria yang membuat hidupnya bagai dineraka?

Hingga kini Rendy bahkan benar-benar menghilang tanpa kabar.
Apa pria itu tidak peduli pada Ren-Ren yang sudah dia ketahui anaknya?

Aih..
Rena bodoh, kenapa harus mengharapkan pria seperti itu?
Selama ini bukannya dia bisa hidup tenang hanya dengan putranya tanpa para pria iblis berjenis kelamin laki-laki itu?

Hanya Putra kecilnya,satu-satunya harta paling berharga miliknya.
Dia tidak pernah lupa,Ren lah yang membuatnya bertahan untuk tetap berjuang dan hidup hingga detik ini.

Rena tertawa kecil melihat Ren yang sudah berlari didepan, bocah itu begitu antusias masuk taman kanak-kanak.

"Yang mau sekolah ampe ga sabar nunggui mommy."
Goda Rena membuat putra kecilnya  berhenti beberapa meter menunggu ibunya sambil tersenyum lebar.

Setelah keluar dari gang sempit dari rumah kontrakan, Mereka kini di pinggir jalan raya,keduanya berjalan menyusuri pinggir jalan raya yang berdebu dan ditumbuhi rumput liar yang mulai mengering karena musim kemarau,atau di gilas pengendara.

NEVER BE THE SAME ( SLOW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang